Virus Corona

1 Bulan Bebas Covid-19, Muncul Klaster Kasus Baru di Wuhan, 11 Juta Penduduk Jalani Tes Swab Lagi

Sebulan bebas kasus Corona, muncul klaster kasus baru covid-19 di Wuhan, China, kini 11 juta penduduk kembali jalani tes swab.

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews
Ilustrasi. Petugas mengenakan masker dan hazmat suit sebelum melakukan evakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). Sebulan bebas kasus Corona, muncul klaster kasus baru covid-19 di Wuhan, China, kini 11 juta penduduk kembali jalani tes swab. 

Semua kasus baru ini berada di dalam kompleks perumahan yang sama di kota Wuhan.

Kasus baru di Wuhan tidak disertai gejala-gejala tertentu.

Padahal, pekan lalu, kantor berita Xinhua melaporkan tidak terdapat kasus positif covid-19 di seluruh Provinsi Hubei, termasuk ibu kotanya, Wuhan, selama sejak 3 April lalu.

Otoritas China menjelaskan, lima kasus baru di Wuhan itu, termasuk dari 17 kasus baru covid-19 di seluruh Negeri Tirai Bambu.

Jumlah kasus baru ini menandai peningkatan harian tertinggi sejak April 28 lalu.

Dari kasus baru yang dilaporkan, tujuh kasus impor di Mongolia karena memiliki hubungan dengan wisatawan dari luar negeri.

Sebelumnya China telah resmi menyatakan semua wilayah di negara itu memiliki risiko rendah dari covid-19, pada Kamis (7/5/2020) lalu.

Namun kasus baru yang diterbitkan pada hari Minggu menunjukkan lompatan dari angka satu digit yang dilaporkan untuk hari sebelumnya.

Berdasarkan data yang dirilis Worldometers, Senin (11/5/2020) pukul 12.15 WIB, tercatat 82.918 (+17) kasus positif, 4.633 orang meninggal dan 78.144 orang sembuh dari covid-19 di China.

Bukan hanya Wuhan 

Gelombang kedua Virus Corona tak cuma terjadi di Wuhan, sebuah kota di timur laut China juga diserang klaster baru covid-19.

Kota yang dimaksud adalah Jilin, hingga membuat Pemerintah menutup sebagian perbatasannya dan memutus hubungan transportasi setelah muncul klaster baru Virus Corona lokal yang memicu kekhawatiran gelombang kedua infeksi di Negeri Panda itu.

Dilansir media Perancis AFP, kota Jilin yang terletak di Provinsi Jilin, dengan populasi lebih dari 4 juta jiwa itu menangguhkan layanan transportasi bus pada Rabu (13/5/2020).

Para penduduknya hanya diperbolehkan keluar kota itu apabila telah diuji negatif untuk covid-19 dalam 48 jam terakhir dan menyelesaikan isolasi mandiri yang ketat.

Tempat publik seperti bioskop, pusat kebugaran dalam ruangan, warung internet dan tempat hiburan tertutup lainnya segera ditutup.

Apotek di sana bahkan harus melaporkan semua penjualan obat demam, dan obat anti-virus berdasarkan pernyataan pemerintah setempat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved