Virus Corona
Kalahkan China dan Amerika Serikat, Jepang Berhasil Atasi Virus Corona, Bukan Karena Pemerintah
Kalahkan China dan Amerika Serikat, Jepang berhasil atasi Virus Corona, bukan karena kebijakan Pemerintah
Mengenakan masker, melepas sepatu, membungkuk tidak berjabat tangan, tingkat obesitas yang rendah, bahkan mengonsumsi makanan tertentu dinilai sebagai budaya yang turut membantu memperlambat penyebaran covid-19 di Jepang.
Dengan jumlah kasus baru menurun dalam beberapa pekan terakhir, Perdana Menteri Shinzo Abe akan mengumumkan pencabutan keadaan darurat nasional Virus Corona pada sebagian besar wilayah pada Kamis malam (14/5/2020).
Akan tetapi di balik narasi kesuksesan ini, para kritikus mengkhawatirkan rendahnya jumlah kasus karena tingkat pengujian yang relatif rendah.
Pada 11 Mei Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan telah ada 218.204 tes Virus Corona, yang merupakan tingkat per kapita terendah di G7 menurut Worldometers.
Bahkan Shigeru Omi pakar Virus Corona di pemerintahan Jepang sendiri, mengaku "tidak ada yang tahu" apakah jumlah kasus Virus Corona di Jepang sebenarnya "bisa 10 kali, 12 kali, atau 20 kali lebih banyak dari yang dilaporkan."
Ryuji Koike asisten direktur Rumah Sakit Universitas Medis dan Kedokteran Gigi Tokyo mengatakan kepada AFP, sementara Jepang memiliki tingkat kematian dan infeksi yang lebih rendah dari banyak negara, "bukan berarti kita baik-baik saja."
Ia menambahkan, "Saya tidak berpikir (penurunan kasus) disebabkan oleh kebijakan Pemerintah.
Saya pikir sepertinya Jepang baik-baik saja berkat hal-hal yang tidak dapat diukur, hal-hal seperti kebiasaan sehari-hari dan perilaku orang Jepang" - seperti menjaga kebersihan dan tidak berjabat tangan.
Namun Kazuto Suzuki profesor kebijakan publik di Universitas Hokkaido mengatakan, strategi Jepang dalam melacak kelompok dan hanya menguji orang dengan gejala akut terbukti cukup untuk jumlah kasus yang relatif rendah.
"Uji, uji, uji, bukan strategi Jepang," katanya dikutip dari AFP Kamis (14/5/2020).
Dengan rasio kasus positif dan pengujian sekitar 7,5 persen, "pengujian sudah cukup," katanya.
Akan tetapi ia memperingatkan, "Jika ada wabah eksponensial lagi, kita perlu melakukan lebih banyak pengujian."
Suzuki meyakini keberhasilan Jepang tidak jauh dari kebiasaan memakai masker dan menjaga kebersihan serta cuci tangan.
• Intelijen Amerika Serikat Bongkar Aksi Diam-diam Presiden China dan Bos WHO Soal Kasus Virus Corona
Teka-teki Jepang
Virus corona sudah masuk Jepang pada Januari dan sebulan kemudian ditambah maraknya kasus di kapal Diamond Princess, yang saat itu adalah pusat penyebaran terbesar di luar China.