Virus Corona

Di Wilayah Khofifah, 15 Warga Nekat Buka Plastik Jenazah Pasien Virus Corona, Akhirnya Tertebak

Di Jawa Timur, wilayah Khofifah Indar Parawansa, 15 warga nekat buka plastik jenazah pasien Virus Corona, akhirnya tertebak

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Kaltim membentuk tim khusus penanganan jenazah pasien Virus Corona atau covid-19 guna mengantisipasi terjadi penelantaran dan penolakan terhadap pemakaman jenazah covid-19 dari masyarakat di wilayah Kalimantan Timur. 

Seperti yang dikutip TribunWow.com dari akun YouTube KompasTV, Minggu (17/5/2020), Erlina menyampaikan mengenai alasan pengurusan jenazah pasien tersebut harus dilakukan oleh petugas medis di rumah sakit.

"Alasan kenapa proses pemandian ini diambil alih oleh pihak rumah sakit, karena kita melakukan hal itu dengan mengikuti kaidah-kaidah pencegahan dan pengendalian infeksi," ujar Erlina.

Ia menjelaskan bahwa petugas yang mengurus jenazah tersebut diharuskan memakai alat pelindung diri (APD) secara lengkap.

"Yang memandikan itu memakai APD lengkap mulai dari sarung tangan, baju pelindung, memakai masker, memakai google," jelas Erlina.

"Jadi prosesnya dilakukan itu membersihkan jenazah, memandikan. Itu biasanya berkoordinasi dulu dengan keluarga berkaitan dengan agama dan budaya."

"Bila muslim, sekalian dikafani tapi kemudian dibungkus dengan kantong plastik dan dimasukkan dalam peti, demi keamanan," tandasnya.

Setelah proses pembersihan dan pengafanan jenazah tersebut sudah dilaksanakan, selanjutnya jenazah tersebut akan dibungkus dengan plastik dan diletakkan di dalam peti.

Hal ini bertujuan agar tidak ada cairan tubuh jenazah yang dapat keluar sehingga meningkatkan potensi penularan pada orang lain.

"Kalau sudah dengan proses jenazah dibungkus plastik dan di dalam peti, proses penularan sudah terhambat, apalagi dengan dikuburkan ditutup dengan tanah, saya kira proses penularan sudah tidak ada lagi," kata Erlina.

Pihaknya mengaku khwatir jika proses perawatan dan pemakaman tersebut diserahkan ke pihak keluarga, karena belum tentu pihak keluarga dari jenazah tersebut bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

• Nasib Akun yang Unggah Video Viral Polisi Kokang Senjata, Bripda GAP Merasa Korban, Ini Pengakuannya

"Yang kita khawatirkan adalah kalau proses ini diserahkan pada keluarga. Melakukan proses menyentuh mayat, memandikan, kita khawatirkan justru menyentuh itu akan menularkan ( Virus Corona), karena bisa jadi virus itu ada di cairan tubuh atau di permukaan tubuh (jenazah)," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai aturan untuk keluarga jenazah korban Virus Corona yang ingin mengikuti proses pemakaman, Erlina memperbolehkan asal masih menerapkan jarak aman.

"Sebetulnya asal kita berjarak tidak ada masalah untuk ikut proses penguburan, dalam artian hadir," pungkasnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Buka Plastik dan Mandikan Jenazah Pasien Terinfeksi, Belasan Warga Sidoarjo Dinyatakan Positif Covid, https://wow.tribunnews.com/2020/05/17/buka-plastik-dan-mandikan-jenazah-pasien-terinfeksi-belasan-warga-sidoarjo-dinyatakan-positif-covid?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved