Alasan TNI Libatkan 3 Pendekar Sakti Banten di Perburuan KKB Papua Bersama Kopassus Terkuak
Alasan TNI libatkan 3 pendekar sakti Banten di perburuan KKB Papua bersama Kopassus terkuak
Penulis: Rafan Arif Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO - Alasan TNI libatkan 3 pendekar sakti Banten di perburuan KKB Papua bersama Kopassus terkuak.
TNI dengan Kopassus andalannya terus menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, hingga kini.
Banyak cerita menarik yang mengiringi upaya TNI menegakkan kedaulatan negara dari rongrongan KKB Papua.
Contohnya, keterlibatan 3 pendekar sakti asal Banten yang turut membantu Kopassus selama menumpas KKB Papua.
Kopassus dikisahkan pernah mengajak tiga pendekar sakti untuk ikut memburu Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Kisah ini tertulis dalam buku 'The Politics of Inner Power: The Pratice of Pencak Silat in West Java' karya Ian Douglas Wilson.
• Giliran China Serang Bisnis Negeri Donald Trump, Apple, Boeing dan Raksasa Teknologi AS Jadi Target
• Refly Harun Beber Sandiaga Uno Capres 2024 Bermodal Terbanyak, Singgung Anies, Khofifah, dan Ganjar
• Eks Menteri SBY Ini Dukung Berdamai dengan Covid-19 Ala Jokowi, Beber Kondisi Wuhan, Amerika, Eropa
Kopassus saat itu tengah ditugaskan untuk misi penyelamatan warga yang disandera KKB Papua pimpinan Kelly Kwalik di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Di antara pasukan Kopassus itu, terdapat tiga orang sipil yang disebut berperan khusus untuk menangkal ilmu gaib yang kemungkinan dipakai oleh musuh.
Tiga orang tersebut adalah H Tubagus Zaini, Tubagus Yuhyi Andawi, dan Sayid Ubaydillah Al-Mahdaly yang merupakan pendekar sakti asal Banten.
Ketiga pendekar Banten tersebut dianggap mampu menghalau serangan ilmu gaib dari pihak musuh.
Kolaborasi kompak antara Kopassus yang lihai dalam penggunaan senjata api, dipadu dengan sang pendekar yang memiliki ilmu kanuragan untuk menghalau hal tak kasat mata.
“Waktu itu kami diminta membantu. Tugas kami memberikan perlindungan spiritual para anggota pasukan. Termasuk menangkal ilmu gaib yang mungkin dipakai para penyandera,” ungkap Sayid Ubaydillah.
Kopassus kala itu memang agak kesulitan menerabas lokasi KKB Papua di rimba belantara Mapenduma lantaran tak memiliki peta daerah.
Menurut Douglas Wilson, ide kolaborasi grup Silat dan militer memang sudah ada sejak tahun 1988, dan kemudian diterapkan saat operasi pembebasan sandera Mapenduma, Papua.
• Negeri Donald Trump Sudah Punya 100 Calon Vaksin Virus Corona, Sempat Khawatir Dokumen Dicuri China
Kronologi misi penyelamatan