Virus Corona

Perintah Baru Jokowi ke Panglima TNI dan Kapolri Idham Azis Soal Virus Corona, Sampai Usai Lebaran

Perintah baru Presiden Jokowi ke Panglima TNI dan Kapolri Idham Azis soal Virus Corona, sampai usai lebaran

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Capture Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerangkan cara hidup baru yang berdampingan dengan Virus Corona, diunggah Jumat (15/5/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Perintah baru Presiden Jokowi ke Panglima TNI dan Kapolri Idham Azis soal Virus Corona, sampai usai lebaran.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih konsisten dengan larangan mudik lebaran, atau Idul Fitri 1441 H.

Bahkan, Jokowi memberi perintah baru untuk Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Azis.

Jokowi ingin arus orang hingga usai lebaran dibatasi guna mencegah penyebaran Virus Corona atau covid-19.

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah saat ini fokus pada pelarangan mudik dan pengendalian arus balik Lebaran tahun ini.

Kebijakan larangan mudik tetap berlaku pada minggu ini dan kedepannya.

 Nada Bicara Jokowi Meninggi, Tegaskan ke Menterinya Belum Ada Pelonggaran PSBB, Singgung Soal Mudik

 Blak-blakan, William Aditya PSI Bongkar Cara Janggal Anies Baswedan Potong APBD Atasi Virus Corona

 Refly Harun Tertawa dan Beber Tak Ada yang Dukung Pemerintah Jokowi Dalam Kebijakan Ini, Kok Tega

"Dalam minggu ini maupun minggu ke depan, kedepannya lagi, dua minggu ke depan, pemerintah masih akan tetap fokus pada larangan mudik dan mengendalikan arus balik," ujar Presiden dalam rapat terbatas penanganan Covid-19, Senin, (18/5/2020).

Presiden meminta Kapolri dan Panglima TNI untuk membantu memastikan pelarangan mudik berjalan efektif di lapangan.

Pelarangan dilakukan terhadap aktivitas mudiknya, bukan transportasi.

"Dan perlu diingat juga bahwa yang kita larang itu mudiknya, bukan transportasinya.

Karena transportasi, sekali lagi transportasi untuk logistik, untuk urusan pemerintahan, untuk urusan kesehatan, untuk urusan kepulangan pekerja migran kita.

Dan juga urusan ekonomi esensial itu tetap masih bisa berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat," tuturnya.

Presiden menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada pelonggaran atau relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).

Pemerintah baru mempersiapkan skenario adanya pelonggaran PSBB.

Kak Seto Beber Alasan Utama Remaja NF Bunuh Bocah 5 Tahun, Singgung Pemerkosaan dan Bisa Bunuh Diri

 Ada 3 Sosok Pendekar Sakti Banten Antara Pasukan Kopassus, Ikut Buru KKB Papua, Perannya Tak Sepele

Sosiolog Universitas Indonesia Beber Kebijakan Budi Karya Jadi Awal Indonesia Terserah Tenaga Medis

Skenario tersebut akan diterapkan pada momentum yang tepat.

"Setelah melihat data-data dan fakta-fakta di lapangan, biar semuanya jelas," katanya.

Alasan mudik

Sementara itu, Polres Metro Bekasi menindak sebanyak 40 travel ilegal yang membawa lebih dari 300 penumpang untuk mudik ke kampung halaman.

Kepada kepolisian, penumpang memiliki alasan beragam kenapa sampai nekat mudik.

Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, AKBP Rachmat Sumekar mengatakan banyak pemudik yang nekat mudik karena terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga tidak memiliki pekerjaan kembali di ibu kota.

"Ada yang tidak kerja lagi di sini, ada yang di PHK, kemudian pengen pulang," kata Rachmat kepada wartawan, Senin (18/5/2020).

Refly Harun Tertawa dan Beber Tak Ada yang Dukung Pemerintah Jokowi Dalam Kebijakan Ini, Kok Tega

Alasan TNI Libatkan 3 Pendekar Sakti Banten di Perburuan KKB Papua Bersama Kopassus Terkuak

Ia mengatakan, penumpang tahu adanya travel plat hitam yang menawarkan mudik ke kampung halaman dari media sosial.

Rata-rata mereka harus membayar mahal dalam sekali perjalanan.

"Itu tahu dari mulut ke mulut dan juga medsos. Bayarnya ada yang Rp 500 ribu, ada yang Rp 700 ribu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Praktik travel plat hitam atau travel ilegal yang kerap beroperasi membawa pemudik kembali marak jelang enam hari raya idul fitri 1441 H.

Dalam sehari atau pada Minggu (17/5/2020), sedikitnya 40 travel ilegal terjaring razia di Kabupaten Bekasi.

"Kami menangkap 40 travel gelap. Itu pada hari minggu kemarin, dalam sehari.

Dari jam 12.00 sampai 19.00," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, AKBP Rachmat Sumekar kepada wartawan, Senin (18/5/2020).

Dari seluruh travel gelap yang beroperasi, mereka membawa penumpang lebih dari 300 orang yang hendak mudik. Mereka semua ketahuan saat hendak keluar perbatasan menuju keluar kota.

"Total penumpang 300-an orang. Kita tangkap di jalan arteri perbatasan Bekasi-Karawang, antara lain di Kalimalang dan Kedung Waringin," ungkapnya.

Dia mengungkapkan mayoritas penumpang diketahui hendak mudik ke sejumlah daerah di Jawa Barat, Jawa Timur hingga Jawa Barat.

Namun, upaya tersebut gagal setelah travel ilegal tersebut ketahuan di pos penjagaan.

"Tujuan travel yang angkut pemudik ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ada yang ke Indramayu, Purbalingga, Kebumen, Kendal, Pemalang, Jombang dan Solo," jelasnya.

Refly Harun Beber Sandiaga Uno Capres 2024 Bermodal Terbanyak, Singgung Anies, Khofifah, dan Ganjar

Di sisi lain, ia menuturkan pengemudi telah ditindak berupaya penilangan oleh aparat kepolisian.

Sedangkan penumpang diminta untuk putar balik kembali ke arah Jakarta.

"Kita tilang karena melanggar beroperasi tanpa trayek," pungkasnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

 (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden: Minggu Ini dan Dua Minggu ke Depan Pemerintah Tetap akan Larang Mudik, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/05/18/presiden-minggu-ini-dan-dua-minggu-ke-depan-pemerintah-tetap-akan-larang-mudik?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved