Dengan Suara Serak Presiden Soeharto Memulai Pidato Pengundurandirinya, Hanya 10 Menit
Hari bersejarah. Soeharto serahkan kekuasaannya kepada penerusnya BJ Habibie. Bangsa ini menjadi saksi peralihan kekuasaan itu
Komitmen Mundurnya Soeharto tak lepas dari keberhasilan ribuan mahasiswa menguasai gedung DPR/MPR. Aksi mahasiswa tersebut merupakan rentetan dari kemunculan suara kritis terhadap Soeharto dan rezim Orde Baru, sembari menuntut percepatan proses reformasi.
Menurut Habibie, perjuangan mahasiswa dalam mempercepat proses reformasi merupakan angin segar yang menghembus memasuki abad ke-21. "Saya memperhatikan dengan sungguh-sungguh dinamika aspirasi yang berkembang dalam pelaksanaan reformasi secara menyeluruh, baik yang disampaikan oleh mahasiswa dan kaum cendekiawan, maupun yang berkembang dalam masyarakat serta di kalangan Dewan Perwakilan Rakyat," tutur Habibie.
Habibie juga berkomitmen melakukan reformasi secara bertahap dan konstitusional di segala bidang, dengan memulihkan kehidupan sosial-ekonomi, meningkatkan kehidupan politik demokratis, mengikuti tuntutan zaman dan generasinya, dan menegakkan kepastian hukum sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Baca juga; Terungkap Detik-detik Tien Soeharto Meninggal Dunia, Mbak Tutut Jawab Isu Kena Tembak Adik-adiknya
Baca juga; Sejarah 26 Maret, Ketika MPR Sepakat Angkat Soeharto jadi Presiden Gantikan Soekarno
Baca juga; Soekarno Merasa Dibohongi Soeharto, Kisah Supersemar Ini Masih Kontroversi, Istana Dikepung
Berdasarkan itu, katanya, akan segera disusun kabinet yang sesuai dengan tuntutan zaman, aspirasi, dan kehendak rakyat, yaitu kabinet yang profesional dan memiliki dedikasi serta integritas tinggi. Tugas pokok kabinet itu, katanya, menyiapkan proses reformasi.
Di bidang politik, antara lain dengan memperbarui berbagai perundang- undangan dalam rangka lebih meningkatkan kualitas kehidupan berpolitik yang bernuansa pada Pemilu sebagaimana yang diamanatkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Di bidang hukum antara lain meninjau kembali Undang-undang Subversi. Di bidang ekonomi, mempercepat penyelesaian undang-undang yang menghilangkan praktek-praktek monopoli dan persaingan yang tidak sehat.
Ia juga menyatakan akan tetap melaksanakan komitmen yang telah disepakati dengan pihak luar negeri, khususnya dengan melaksanakan program reformasi ekonomi sesuai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional ( IMF ).
Kepada segenap potensi bangsa, ia menyerukan, "Marilah kita mengakhiri pertentangan-pertentangan yang ada di antara kita agar waktu yang sangat terbatas ini dapat dipergunakan secara efektif dalam rangka menyelesaikan krisis yang sedang kita hadapi."
"Atas nama pemerintah dan atas nama pribadi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia kedua, Haji Muhammad Soeharto, atas segala jasa dan pengabdiannya kepada nusa dan bangsa. Saya percaya, bahwa rakyat Indonesia juga menghargai jasa dan pengabdian beliau," kata Habibie.