Virus Corona
Kabar Terbaru, 6 Tips LIPI untuk Berdamai dengan Covid-19, WHO Rilis Kapan Vaksin Virus Corona Ada
Simak kabar terbaru, 6 tips LIPI untuk berdamai dengan covid-19, WHO rilis kapan vaksin Virus Corona ada
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Doan Pardede
Menurut Handoko, kontrol dan mitigasi yang terukur ini dapat berperan untuk menyeimbangkan dilakukannya pengaktifan kembali aktivitas ekonomi masyarakat.
Dalam hal ini, kata dia, mitigasi yang bisa dilakukan bisa berfokus pada skrining massal di simpul mobilitas publik berbasis Rapid Diagnostic Test (RDT) dan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) di lokasi kerumunan permanen seperti di rumah sakit, sekolah, kampus dan perkantoran serta industri.
2. Data akurat PDP dan ODP
Sebagai bentuk mitigasi beradaptasi dengan covid-19 ini, Handoko menyebutkan bahwa penanganan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) memerlukan data yang akurat, masif, dan terukur.
"Pasien positif dan keluarganya dikenakan masa isolasi dan karantina. Untuk pasien positif dari masyarakat berpenghasilan rendah, keluarganya ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial," ujar dia.
Selain itu juga diperlukan disinfeksi menyeluruh di lokasi dengan kasus konfirmasi positif covid-19 berdasarkan tes laboratorium atau PCR.
3. Perketat protokol penanganan covid-19
Jumlah kasus konfirmasi positif terinfeksi covid-19 semakin meningkat, dan tidak ada yang tahu pasti kapan berakhir.
Oleh sebab itu, kata Handoko, pengetatan pelaksanaan protokol utama penanganan covid-19 masih perlu dilakukan.
Pengetatan protokol penanganan covid-19 antara lain seperti kewajiban memakai masker di semua lokasi dan kondisi, jaga jarak di semua aktivitas, serta menjaga kebersihan dan sterilisasi area di mana berada.
"Bila perlu dilakukan dengan mekanisms pemberian denda bagi yang melanggar," kata dia.
• Ketegangan Baru Amerika, China dan WHO. Donald Trump Beri Ancaman Serius ke Organisasi Naungan PBB
4. Pengerahan infrastruktur dan SDM
Tes secara massal sudah digaungkan sejak awal Virus Corona SARS-CoV-2 teridentifikasi di Indonesia, Maret lalu.
Infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang kurang disebut menjadi tantangan dalam tes massal covid-19 di Tanah Air.
Pengerahan seluruh infrastruktur dan SDM ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas uji berbasis RDT dan PCR.