Idul Fitri
Kapan Lebaran Idul Fitri 1441 H? Risma Sudah Ancang-ancang Berlakukan Ini saat Takbir di Surabaya
lebaran Idul Fitri 1441 H Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma sudah ancang-ancang berlakukan takbir online di Surabaya
TRIBUNKALTIM.CO - Menjelang lebaran Idul Fitri 1441 H Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma sudah ancang-ancang berlakukan takbir online di Surabaya.
Pertanyaan tentang kapan lebaran Idul Fitri 1441 H ditetapkan, hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah.
Kendati demikian, Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu 24 Mei 2020.
• Pasien Covid-19 Pukul Pasien Lainnya di Wilayah Risma, Ini Penjelasan RSUD Dr Soetomo Surabaya
• Mendadak AHY Sindir Masyarakat Bandel ke Luar Rumah Jelang Lebaran Idul Fitri, Singgung Teori Darwin
• Ucapan Lebaran Idul Fitri 1441 H Bahasa Inggris & Indonesia, Penting untuk Silaturahmi Virtual
Terkait hal tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma sudah memasang ancang-ancang menjelang lebaran Idul Fitri.
Wali Kota Risma, secara resmi mengeluarkan Surat Edaran ( SE ) menjelang lebaran Idul Fitri terkait ketentuan melaksanakan Takbiran di Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta warga tidak melaksanakan takbir keliling yang berpotensi memicu kerumunan saat malam hari raya Idul Fitri atau lebaran 2020.
Wali Kota Risma lebih menganjurkan untuk warga menggemakan takbir di rumah masing-masing.
Selain itu, gema takbir bisa dilakukan via media sosial atau elektronik di masa pandemi covid-19 seperti ini.
Sedangkan takbir di Masjid atau musala Surabaya, Wali Kota Risma meminta pengurus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Intinya itu, meminta dengan sangat kepada seluruh warga masyarakat, takmir masjid untuk tidak melaksanakan takbir keliling," kata Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto, Jumat (22/5/2020).
Surat edaran dari Wali Kota Risma itu telah disebar untuk seluruh Camat dan Lurah serta takmir Masjid dan Musala di seluruh Surabaya.
Kekhusyukan umat muslim dalam menyambut hari kemenangan lebaran Idul Fitri 1441 H tetap dianjurkan oleh Risma di Surabaya.
Sementara untuk takbir keliling di jalan raya atau dengan berjalan kaki dan mengumpulkan massa tidak diperkenan.
• Mendadak AHY Sindir Masyarakat Bandel ke Luar Rumah Jelang Lebaran Idul Fitri, Singgung Teori Darwin
Hal itu lantaran dalam masa pandemi covid-19 ini tetap diminta social distancing dan physical distancing.
Eddy mengatakan di posko perbatasan juga bakal semakin ditingkatkan penjagaan dan antisipasi barangkali ada warga luar daerah yang menggelar takbir keliling yang akan masuk ke Surabaya.
Bila didapati, maka akan dicegat oleh petugas yang stand by di posko check point atau pintu masuk ke Surabaya.
"Jika kita temukan, maka akan langsung kita hentikan, kita tindak langsung," ungkap Eddy yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BPB Linmas Surabaya ini.
Gubernur Khofifah Ajak silaturahmi virtual
Jelang hari raya Idul Fitri, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat untuk menahan diri melakukan tradisi lebaran.
Khususnya tradisi lebaran berupa bersalaman secara langsung di tengah pandemi Virus Corona atau covid-19.
"Untuk sementara, selama pandemi ini belum berakhir sebaiknya tidak melakukan kontak fisik, berupa jabat tangan maupun 'cipika-cipiki'," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (22/5/2020).
Sebab, menurut Khofifah, kondisi pandemi covid-19 sangat berbahaya jika ada kerumunan dan kontak fisik.
Ia juga meminta untuk tidak melakukan tradisi berkunjung ke sanak saudara saat lebaran.
Gubernur Khofifah mengatakan, tali silaturahmi dan saling bermaaf-maafan tetap dapat terjalin ditengah situasi pandemi Virus Corona ini.
Sebagai gantinya, lanjut dia, masyarakat bisa melakukannya dengan telpon, whatsapp, sms, video call dan lain sebagainya.
• Mahfud MD Tegaskan Shalat Idul Fitri di Masjid dan Lapangan Dilarang, Nasib Surat Edaran Khofifah?
• Setelah Viral Perawat Surabaya Meninggal, Jajaran Khofifah Beber Tenaga Medis Terpapar Covid-19
• Lebaran Idul Fitri, Khofifah Kirim Ini untuk Warga Jatim di wilayah Anies Baswedan dan Ridwan Kamil
"Dengan memanfaatkan teknologi silaturahmi bisa tetap erat, silaturahim bisa dilakukan online, tanpa harus ketemu secara fisik," imbuhnya.
Khofifah menambahkan, dengan melaksanakan ibadah dan menjalin silaturahmi online dari rumah, berarti semua orang telah ikut menjaga orang terdekat dan terkasih agar bisa tetap sehat tanpa beresiko tertular virus.
Selain itu, Khofifah berharap, masyarakat Jawa Timur untuk bisa memahami dan membangun kesadaran masing-masing.
Hal ini bertujuan agar situasi di Provinsi Jawa Timur bisa semakin kondusif dan terkendali.
"Mari kita sambut Idul Fitri dengan semarak dan penuh suka cita, sekalipun situasi Indonesia tengah dirudung keprihatinan akibat darurat covid-19 ini.
Gemakan takbir diseluruh penjuru Jawa Timur, tanpa harus berkeliling dan berkerumun," pungkasnya.
(*)