Virus Corona di Kukar

UPDATE Covid-19 di Kutai Kartanegara, Tambah 1 Positif dari Muara Badak Klaster Gowa

Pasien KK-45 berasal dari Kecamatan Muara Badak dengan riwayat perjalanan dari Gowa.

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.co/Jino Kartono
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kukar Dr. Martina Yulianti 

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG – Update kasus  Virus Corona atau covid-19 di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur  per Jumat (22/5/2020).

Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kukar Martina Yulianti, memaparkan ada penambahan satu kasus positif.

Pasien KK-45 berasal dari Kecamatan Muara Badak dengan riwayat perjalanan dari Gowa.

“KK-45, jenis kelamin laki-laki, usia 34, tidak ada keluhan,” kata Yulianti, Jumat.

Riwayat perjalanan KK-45 dari Gowa dilakukan pada akhir Maret 2020 dan telah menjalani rapid test pada 14 Mei 2020 dengan hasil reaktif.

“Kemudian dilakukan pemeriksaan PCR dari swab tenggorokan  tanggal 15 Mei 2020 dengan hasil terkonfirmasi positif,” kata Yulianti.

Baca Juga

Bukan di China, Para Ahli Prediksi Wilayah Ini akan Menjadi Sarang Virus Corona Terbesar di Dunia

OTG Positif Corona di Samarinda Baru Hari ini Dikarantina, Sebelumnya Isolasi Mandiri di Rumah

Jelang Idul Fitri, Satgas BUMN Kaltara Beri Bantuan Sembako dan Alkes, Bersama Lawan Corona

Terhadap pasien yang terkonfirmasi positif ini, sedang menjalani masa isolasi di Wisma Atlet sejak ditemukan rapid test reaktif dan sekarang dalam keadaan stabil.

“Kembali lagi saya sampaikan bahwa kasus terkonfirmasi positif pada hari ini memiliki riwayat perjalanan,” kata Yulianti.

Hingga hari ini, terdapat 11 dari 18 Kecamatan di Kukar yang masuk kategori zona merah. Yakni Tenggarong, Muara Badak, Loa Janan, Loa Kulu, Anggana, Muara Jawa, Samboja, Sebulu, Kenohan, Kembang Janggut, dan Marangkayu.

Untuk melakukan pencegahan dan pemutusan mata rantai, Yulianti menjelaskan, hal tersebut memerlukan partisipasi dan peran aktif kita semua.

"Seluruh elemen masyarakat melalui protokol yang sudah kita sampaikan, mengenakan masker, physical distancing, menghindari kerumunan, karena kerumunan itu membuat physical distancing tidak bisa dilaksanakan," beber Yulianti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved