Virus Corona

Pakar Ungkap Soal Mutasi Virus Corona, Tak Perlu Takut, Ada Manfaat Penting Potensi Hentkan Covid-19

penjelasan Pakar soal mutasi Virus Corona, jangan takut, ada manfaat penting hentikan covid-19, lewat pengembangan vaksin

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / via Kompas.com dan shtterstock/Andreas Prott
Pakar Ungkap Soal Mutasi Virus Corona, Tak Perlu Takut, Ada Manfaat Penting Potensi Hentkan Covid-19 

Vaksin diharapkan dapat membantu mengurangi angka penularan Virus Corona jenis baru yaitu SARS-CoV-2, penyebab covid-19.

Sedangkan, yang terjadi saat ini jumlah kasus pasien terinfeksi covid-19 masih terus meningkat.

Berdasarkan data terkini di dunia yang dihimpun hingga pukul 09.10 WIB, Jumat (22/5/2020), tercatat sebanyak 5.195.106 orang yang positif terinfeksi covid-19.

Sebanyak 34.616 pasien meninggal dunia, dan 2.080.923 dinyatakan sembuh.

Sementara di Indonesia, hingga Kamis (21/5) pukul 12.00 WIB jumlah kasus pasien konfirmasi positif covid-19 sudah mencapai 20.162 kasus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan keterangan bahwa kemungkinan besar Vaksin Virus Corona baru dapat didistribusikan secara massal kepada masyarakat dunia pada akhir tahun 2021.

Kenapa kita sangat membutuhkan Vaksin Virus Corona untuk menghentikan pandemi covid-19?

Pakar sains dari AIM Biologicals Groups, Dr Fadhil Ahsan mengatakan bahwa kita membutuhkan vaksin karena berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh.

Imunitas atau sistem kekebalan tubuh selalu digaungkan menjadi cara terbaik untuk bertahan tetap dalam kondisi sehat tanpa keluhan, meskipun bahkan virus SARS-CoV-2 sudah masuk ke dalam tubuh manusia.

Fadhil menyebutkan sistem kekebalan tubuh manusia terdiri dari dua lapisan.

China Bersumpah Vaksin Corona Akan Jadi Barang Publik Global, Hal Buruk Masa Lalu Tak Akan Terulang?

1. Lapisan non-spesifik

Lapisan sistem kekebalan tubuh yang non-spesifik, kata Fadhil, dapat mengeliminasi atau mematikan sendiri beberapa jenis virus yang berusaha menginfeksi di dalam tubuh.

Kondisi ini diasosiasikan dengan self limiting diseases.

Sebuah penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada hewan yang mengalami imunodefisien tidak memiliki lapisan sistem kekebalan tubuh kedua.

Hewan tersebut hanya memiliki lapisan sistem kekebalan tubuh non-spesifik.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved