Virus Corona
Nasib Kapolsek Karena Tidur Saat Rapat Covid-19, Tak Hanya Diusir Kapolda, Wajib Menghadap Sosok Ini
Tiba-tiba, dengan suara tegas, Kapolda Jatim Muhammad Fadil menegur Kapolsek Gubeng Kompol Naufil yang tertidur.
AKBP Asep Darmawan dilantik sebagai Kapolres Kampar pada 24 September 2019 oleh Kapolda Riau saat itu, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo. Pelantikan dilakukan serentak bersama 10 Kapolres lainnya di jajaran Polda Riau.
Asep menggantikan AKBP Andri Ananta Yudhistira yang pindah tugas sebagai Kapolres Dumai.
Sebelum menjabat Kapolres, AKBP Asep Darmawan menjabat Kasubdit II Ditreskrimum Polda Riau.
Tidak ada terdengar kabar miring selama kepemimpinannya di Kabupaten Kampar.
Dipindah ke Mabes Polri
Gegara datang terlambat dan kedapatan ngobrol saat Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz memberi arahan dalam rapat resmi nasional Kapolres Kampar Provinsi Riau, AKBP Asep Darmawan ditegur terbuka, lalu 4 hari kemudian, dicopot dari jabatan yang baru dua bulan dia emban.
Surat perintah pencopotan Asep oleh Kapolri turun dengan nomor telegram; ST 3094 IX KEP 2019, tertanggal Senin 18 November 2019.
Surat resmi itu diteken Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri Irjen Pol Dr Eko Indra Heri, Senin (18/11/2019) pagi.
Untuk kepentingan pemeriksaan, dengan status terperiksa, Asep kini diparkir sementara sebagai periwira Pelayanan Masyarakat (Yanma) di Mabes Polri di Jakarta.
Pengganti sang kapolres adalah Kepala Sub Direktorat III Direktur Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Riau AKBP Muh Kholid.
Dua bulan lalu, 25 september 2019, AKBP Asep menjabat Kasubdit II Dirkrimum Polda Riau.
Kala itu Asep menggatikan AKBP Andri Ananta Yudhistira SIK, MH.
Markas Besar Polri di Jakarta, Senin (18/11/2019), melansir pencopotan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Asep Darmawan (44).
"Ya betul (karena ngobrol). Nanti tindak lanjutnya (apa ada hukuman disiplin atau etik) menunggu keputusan hasil pemeriksaan dan sementara dimutasikan dulu ke Mabes,” kata Irjen Eko Indra.
Informasi lain yang diperoleh Tribun, AKBP Asep dicopot karena datang terlambat saat rapat apel kesiagaan Kesatuan Wilayah (Kasatwil) 34 Kapolda dan 600-an Kapolres se-Indonesia di Depok, Jawa Barat, saat HUT Brimob, Kamis (14/11/2019) lalu.
Dalam Rapat Tindak Lanjut Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda serta Apel Kasatwil Kesiapan Polri dalam mengamankan Pilkada serentak tahun 2020 itulah, AKBP Asep Darmawan, kepergok terlambat oleh Kapolri Idham Azis yang sedang memberikan pengarahan.
Kejadian tahun 2013
Kejadian perwira polisi kena tegur Kapolri saat sedang melaksanaan acara penting ternyata bukan pertama kali terjadi.
Tahun 2013 lalu, Kapolri yang saat itu dijabat Jenderal Timur Pradopo juga pernah mengusir seorang perwira dari acara karena ngobrol.
Dilansir Wartakotalive, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo saat itu tiba-tiba meminya provos untuk mengeluarkan seorang perwira yang mengikuti acara serah terima jabatan Asisten Operasi Kapolri dan tujuh Kapolda di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013).
Sekitar pukul 06.45 WIB sejumlah perwira tinggi dan perwira utama sudah berkumpul di Rupatama, 13 perwira tinggi yang akan melakukan serah terima jabatan berdiri di tengah-tengah peserta upacara menghadap ke arah selatan.
Sebelum Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo masuk Rupatama, para peserta sudah melaksanakan geladi.
Kapolri pun tiba di tengah-tengah acara dan langsung mengambil tempat menghadap ke arah utara behadapan dengan 13 perwira tinggi yang akan melaksanakan sertijab.
Kapolri meminta supaya pejabat yang akan melaksanakan serah terima jabatan barisannya di luruskan. "Diluruskan setengah lengan," kata Timur.
Kemudian dengan komando pejabat yang melakukan serah terima jabatan pun mengambil sikap meluruskan diri setengah lengan.
Timur meminta supaya pintu utama ditutup, hal tersebut membuat provos yang bertugas kaget dan segera mengecek pintu dan ternyata sudah ditutup. "Tutup pintu," ujar Kapolri sambil menunjuk dengan tongkat komando.
Kemudian Kapolri meminta perwira yang ditunjuk menjadi pemimpin upacara berpindah tempat ke barisan paling kanan peserta upacara yang menghadap selatan.
Ia awalnya berdiri di tempat paling kiri dari peserta yang menghadap barat.
"Kamu sebelah kanan sana," ucap Kapolri sambil menunjuknya dengan tongkat komando.
Kemudian acara sertijab pun berlangsung, termasuk penandatanganan serah terima jabatan dan fakta integritas.
Saat Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Machfud Arifin menandatangani serah terima jabatan kepada Kapolda Maluku Utara kepada Brigjen Pol Sobri Effendy Surya tiba-tiba Timur meminta provos yang berjaga di pintu timur untuk mengamankan seseorang yang berada di barisan belakang peserta upacara yang menghadap ke arah selatan.
Dengan tongkat komandonya Timur meminta anggota provos mengeluarkan seorang peserta upacara karena dianggap mengganggu kekhidmatan oleh Timur.
Petugas Provos langsung mendekati orang yang dimaksud Timur, dengan muka kebingungan sang provos melihat isyarat Timur apakah orang yang dipegangnya benar-benar yang dimaksudnya atau bukan.
Awalnya ia memegang seorang polisi berpangkat Kombes yang berdiri paling depan, tetapi ternyata bukan kemudian mencarinya lagi ternyata orang yang dimaksud Timur berada di barisan paling belakang, kemudian sang provos membawanya ke luar didampingi Karo Provos Brigjen Endang Sunjaya.
Entah apa yang dilakukan sang perwira menengah berpangkat Kombes tersebut. Tetapi informasi yang didapat perwira tersebut mengobrol saat upacara berlangsung. Acara pun tetap berlangsung sampai akhir acara.
"Hari ini kita melaksanakan serah terima jabatan, asiten operasi Kapolri dan beberapa Kapolda, diantaranya Kapolda Bali, Kapolda Bengkulu, Kapolda Kalimantan Selatan, Kapolda Maluku Utara, Kapolda Kalimantan Barat, Kapolda Gorontalo, dan Kapolda Banten dalam keadaan khidmat dan tertib," kata Kapolri mengawali sambutannya.

Ternyata Sakit
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo geram saat melihat seorang peserta upacara serah terima jabatan Asisten Operasi Kapolri dan tujuh Kapolda berlangsung.
Kapolri dengan menggunakan tongkat komandonya menyuruh seorang anggota provos yang berjaga di pintu Timur Ruang Rapat Utama untuk mengamankan seorang perwira menengah berpangkan Komisaris Besar (Kombes) yang berdiri di barisan belakang peserta upacara yang menghadap ke arah selatan.
Kapolri mengungkapkan apa yang dilakukannya dikarenakan dirinya melihat sang perwira menengah menggoyang-goyangkan kaki dan berbicara saat pelaksanaan serah terima jabatan.
"Tadi hanya bicara saja, mungkin kelelahan," kata Timur seusai memimpin Serah Terima Jabatan di Rupatama, Senin (14/9/2013).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie menjelaskan bahwa sang perwira menengah yang terpaksa dikeluarkan dari Rupatama ternyata sedang sakit. "Dia kurang sehat, sudah diperiksa tadi," kata Ronny.
Ketika sedang berjalan penandatanganan serah terima jabatan dan fakta integritas Kapolda Maluku Utara, tiba-tiba Kapolri meminta seorang provost untuk mengamankan seseorang.
Tanpa berbicara Timur menggunakan tongkat komandonya memeritahkan seorang provos.
Sang provos awalnya tampak gelagapan, ia berlari ke depan menuju Kapolri, kemudian seketika juga Kapolri menunjukan dengan tongkat komandonya ke arah barisan peserta upacara.
Ikuti >>> Update virus Corona
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tertidur Saat Rapat Corona, Kapolsek di Surabaya Diusir Kapolda Jatim"