Virus Corona di Berau

Hampir Rampung, Bupati Berau Targetkan Laboratorium Pemeriksaan Covid-19 Bisa Segera Digunakan

Bupati menjelaskan masih banyak yang perlu dibenahi di Laboratorium tersebut, seperti instalasi pembuangan limbah dan juga finishing.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Doan Pardede
TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim
RENOVASI LABORATORIUM - Bupati Berau H Muharram didampingi direktur RSUD dr Abdul Rivai meninjau langsung renovasi ruang laboratorium untuk pemeriksaan Covid-19 menggunakan cartridge TCM TB. 

Ia mengatakan kunci utama sembuh dari covid-19 yakni selalu optimis dan jangan pesimis terlebih virusnya belum ada obat.

• Cegah Covid-19 Meluas, Tempat Wisata di PPU Ditutup Sementara, Salah Satunya Pantai Nipah-nipah

• UPDATE Penanganan Covid-19 di PPU, 5 Pasien ODP Selesai Pemantauan, Total Kasus Masih 247 Kasus

"Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT dan terimakasih pemerintah Berau, yang telah membantu saya selama menjalani isolasi, juga para perawat dan dokter," katanya.

"Untuk sembuh dari virus ini intinya kita harus optimis jadi saya tekankan dalam diri sendiri bahwa saya harus sembuh jangan pesimis," tuturnya.

Iapun berharap 32 pasien lainnya yang masih menjalani isolasi agar terus disupport dan diberi dukungan untuk kesembuhan mereka.

Untuk memastikan bahwa JL telah sembuh total dari covid-19 Iapun diberi surat keterangan sehat dan diminta masyarakat tetap bisa menerimanya seperti biasa.

"Saat ini kondisi JL dalam keadaan sehat sehingga diharapkan masyarakat dapat menerima yang bersangkutan kembali di lingkungan masyarakat," kata Bupati Berau H Muharram

Kemenag Berau Sebut Banyak Pasangan Harus Menunda Pernikahan

Jumlah pernikahan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mengalami penurunan selama wabah virus Corona atau covid-19.

Hal itu dikatakan Kepala Kemenag Berau H Sulaiman ke TribunKaltim.co, disela acara di kantor Baznas Berau, Selasa (19/5/2020).

Meski belum dapat menyebutkan jumlah pasti, namun H Sulaiman menyebutkan menikah ditengah pandemi ini telah diatur dan ada batasannya.

"Selama pandemi virus Corona memang ada pembatasan bahwa nikah ditengah pandemi ini ada batasannya aturannya itu ada," kata H Sulaiman.

"Jadi misal seseorang mendaftar secara online atau datang ke kantor itu tidak boleh langsung menikah tetapi ada jedahnya," pungkasnya.

Lanjut H Sulaiman secara umum terjadi penurunan angka pernikahan. Ia beranggapan jika banyak pasangan terpaksa menunda penikahan akibat virus Corona yang sedang mewabah.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved