Virus Corona di Kukar
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kukar Bahas New Normal, Physical Distancing Persoalan yang Berat
Karena vaksin virus Corona atau covid-19 belum juga tersedia, wacana new normal atau tatanan baru kehidupan di tengah pandemi mulai digaungkan.
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Karena vaksin virus Corona atau covid-19 belum juga tersedia, wacana new normal atau tatanan baru kehidupan di tengah pandemi mulai digaungkan.
Baik itu melalui World Health Organization (WHO), Pemerintah Pusat, dan juga daerah.
Tak terkecuali di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Sudah kita bahas sejak dua minggu lalu untuk skema relaksasi. Sudah kita bicarakan, dalam waktu dekat akan kita realisasikan," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19 Kutai Kartanegara Martina Yulianti, Selasa (26/5/2020).
"Sudah kita sampaikan ke Pak Bupati, tinggal melakukan pemantapan-pemantapan."
• 50 Persen Lebih Pasien Covid-19 di Kutai Kartanegara Sembuh, Jubir Gugus Tugas Paparkan Faktornya
• BREAKING NEWS Bayi 13 Bulan di Kutai Kartanegara Terkonfirmasi Positif Virus Corona
• Disdukcapil Kukar Kembali Buka Layanan, Hari Pertama Tak Ada Lonjakan Pengajuan Dokumen Kependudukan
• Kisah Warga Desa Makarti Kukar, Melihat Gulungan Air Banjir Hantam Rumah Bak Tsunami
Yulianti memaparkan, untuk menjalankan skema new normal. Paling penting ialah implementasi protokol penanganan covid-19 dapat terlaksana dengan benar.
"Jadi, yang berat adalah physical distancing-nya," kata Yulianti.
Ia menjelaskan maksudnya, yakni ketika new normal diterapkan, maka perkantoran, sekolah, rumah sakit dan ruang-ruang lain harus menyesuaikan protokol penanganan covid-19.
"Ketika diterapkan physical distancing maka akan terjadi penurunan kapasitas. Sehingga harus diatur dengan sistem bergantian atau sif, atau dengan menambah ruang tunggu," jelasnya.
Misal di sekolah, apabila masih jadwal seperti biasa maka tentu tidak bisa physical distancing.
"Jadi harus dikurangi separuh, dan separuh lagi dibuatkan jadwal baru. Hal seperti itu harus dipikirkan implementasinya," kata Yulianti.
• Indonesia Belum Siap New Normal, dr Erlina: Penurunan Kasus di Jakarta Saja Tak Bisa Jadi Patokan
• Panduan New Normal di Tempat Kerja, Pola Hidup Baru Pencegahan Covid-19 di Indonesia
• Mulai 4 Juni, Wilayah Anies Baswedan Masuk Masa Transisi New Normal, PSBB Jakarta tak Diperpanjang?
• Era New Normal Sudah Digaungkan Jokowi, Pakar Beber Ada Hal Lain yang Mengancam Masyarakat Indonesia
Ia menegaskan, dalam pelaksanaan relaksasi, penerapan new normal perlu komitmen bersama.
"Sehingga perlu intervensi agar physical distancingnya berjalan dan kami tidak mau terburu-buru dan gegabah," kata Yulianti.
"Sebab jika tidak berjalan sesuai skema, berpotensi menimbulkan kasus-kasus yang tidak dapat kita kendalikan."
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona di Kukar
(TribunKaltim.co/Sapri Maulana)