Ada Anies, Sandiaga Uno, hingga Khofifah, Refly Harun Sebut yang Anti Korupsi dan Tidak Anti Kritik

Disodori sederet nama pejabat dan politisi terkait Pilpres 2024, begini jawaban Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Channel YouTube Refly Harun
Ada Anies, Sandiaga Uno, hingga Khofifah, Refly Harun Sebut yang Anti Korupsi dan Tidak Anti Kritik 

TRIBUNKALTIM.CO - Disodori sederet nama pejabat dan politisi terkait Pilpres 2024, begini jawaban Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Refly Harun sempat ditanya siapa sosok yang akan didukung menjadi Calon Presiden ( Capres ) 2024.

Sederet nama disodorkan seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, hingga Khofifah Indar Parawansa.

 Kasus Baru Corona Jatim Terus Naik, Khofifah Ungkap & Akui Kesalahan, Harusnya Bisa Tak Sebesar Ini

 Kapolda Jabar Tak Main-main, Begini Nasib Oknum Polisi yang Marah Gara-gara Ditegur Tak Pakai Masker

 Pasien Corona di Daerah Ini Semua Sembuh Total, Sekarang Sudah Nol Kasus, Ternyata Ini Penyebabnya

 Anies Baswedan Isyaratkan Perpanjang PSBB Jakarta, Bantah Mall Dibuka 5 Juni, Itu Imajinasi, Fiksi

Hal itu diketahui melalui channel YouTube pribadinya Refly Harun yang tayang pada Rabu (27/5/2020).

Seorang warganet bertanya siapa yang akan dipilih di antara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hingga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Refly Harun menjawab, dirinya akan mendukung semua tokoh tersebut untuk maju Pilpres 2024.

"Dari pilihan ini, Sandiaga (Uno), Anies (Baswedan), RK (Ridwan Kamil), Ganjar (Pranowo), dan Khofifah, mana yang akan menjadi Anda dukung kalau mereka jadi maju Capres 2024?," ujarnya membacakan pertanyaan.

"Saya dukung semua, saya dukung semua kan dukung jadi Capres," sambungnya.

Ia mengaku ingin melihat mereka saling menunjukkan kemampuan mereka.

Ada Anies, Sandiaga Uno, hingga Khofifah, Refly Harun Sebut yang Anti Korupsi dan Tidak Anti Kritik
Ada Anies, Sandiaga Uno, hingga Khofifah, Refly Harun Sebut yang Anti Korupsi dan Tidak Anti Kritik (Channel YouTube Refly Harun)

Refly ingin ambang batas perolehan suara Presidensial (Presidential threshold) dihapus.

"Kenapa saya dukung semua, karena saya menginginginkan mereka bisa menjadi calon-calon Presiden, dan mereka bisa berdebat untuk menunjukkan kemampuan mereka."

"Karena itu saya mengatakan Presidential (threshold-red) hapus, kemudian mereka bisa maju dan bertanding," ujar Refly Harun.

Refly melanjutkan, dirinya ingin melihat mereka saling berhadapan.

 Inilah Indikator Suatu Daerah Bisa Praktikkan New Normal ala Gugus Tugas Corona

 Peneliti Temukan Cara Baru Netralkan Virus Corona, Jawabannya di Antibodi Mantan Penderita SARS

Apalagi Anies Baswedan hingga Khofifah akan berada di usia emas pada 2024.

"Kita lihat nanti ya, Anies Baswedan berhadapan dengan Ganjar, berhadapan dengan Khofifah berhadapan dengan RK, ya."

"Mereka itu orang-orang dalam Golden Age saat ini, untuk 2024 maksud saya, kenapa? Saya sudah bisa menilai itu," jelas Refly Harun.

Lantas, Refly menyebutkan umur para tokoh-tokoh tersebut.

Ia juga sempat menjelaskan bagaimana beratnya tanggung jawab seorang pemimpin apalagi di akhirat kelak.

Melanjutkan pernyataannya, Refly mengaku ingin mendukung mereka semua menjadi Capres agar tahu siapa yang terbaik untuk memimpin Indonesia.

"Jadi memang begitu saya pengen dukung semua, nanti kalau kita yang liat mana yang terbaik yang itulah, saya akan lihat 'Wah ini yang paling cocok'," katanya.

Ia berharap sosok Presiden pada 2024 merupkan sosok yang benar-benar antikorupsi dan memelihara demokrasi.

"Siapapun yang jadi pemimpin 2024 pastikan dia antikorupsi, dia punya nyali untuk memberantas korupsi, dia punya nyali untuk merekrut orang-orang terbaik, dia tidak antikritik, dia memelihara demokrasi kita," ungkap dia.

Selain itu, Refly Harun juga berharap Presiden itu memegang teguh janji konstitusional.

"Dan akhirnya mudah-mudahan dia betul-betul memegang janji konstitusional, apa janji konstitusional, melindungi segenap bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakan anak bangsa, agar ikut dalam ketertiban dunia," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-14:58:

Ditanya soal Tawaran Masuk Lagi ke Pemerintahan

Pada kesempatan yang sama, Refly juga sempat ditanya apakah mau jika ditawari jabatan di pemerintahan.

Dalam video itu, seorang warganet juga bertanya posisi apa yang diinginkan jika ditawari gabung dalam pemerintahan.

"Kalau diajak ke pemerintahan apakah bapak mau? Kalau mau posisi apa yang paling ideal untuk bapak? Kalau ada nilai 1-10 berapa nilai bapak untuk pemerintahan saat ini?" ujar Refly Harun membacakan pertanyaan.

Refly Harun lantas menjawab bahwa jabatan bukanlah yang terpenting melainkan apa yang bisa dilakukan bagi negara.

"Wah ini berat sekali pertanyaannya, mau atau tidak itu tergantung hati, kita kan tidak berpikir untuk jabatannya."

"Tapi bagaimana memberikan kontribusi," ujar Refly Harun.

Lalu, Refly menceritakan bahwa dirinya juga pernah menjadi Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara.

Namun, ia mengaku merasa tidak cocok hingga akhirnya memutuskan mengundurkan diri.

"Saya di awal-awal Pemerintahan Jokowi pernah menjadi staf khusus Menteri Sekretaris Negara tapi rupanya empat bulan saja saya bisa bertahan."

"Karena saya merasa chemistry-nya enggak jalan, saya merasa enggak cocok di lingkaran itu. Maka kemudian akhirnya saya mengundurkan diri," ceritanya.

Meski demikian, Pakar Hukum Tata Negara asal Palembang ini mengaku tak tahu apa yang terjadi di masa depan.

"Untuk besok-besok saya tidak tahu, karena tergantung hati juga," ungkapnya.

Refly menegaskan bahwa dirinya tak takut dengan apa yang namanya jabatan.

Menurutnya hal yang paling penting adalah melakukan sesuatu yang dianggap benar.

"Yang paling penting kan saya selalu mengatakan bahwa kita tidak mencari jabatan, tidak juga takut kehilangan jabatan."

"Jadi kalau misalnya menjabat ya kita tetap harus konsisten menyuarakan apa yang menurut kita benar sesuai ilmu pengetahuan yang ada," kata dia.

Lalu, Refly lagi-lagi menyinggung dirinya tak takut akan suatu jabatan.

"Jadi tidak takut menjabat tapi tidak juga harus takut kehilangan jabatan, saya kira itu saja untuk sementara," ujarnya lagi.

Refly menuturkan bahwa tidak semua orang akan selalu berada di luar pemerintahan.

 Panduan Puasa Syawal 6 Hari Setelah Idul Fitri, Setara Berpuasa Setahun Penuh, Ini Tata Caranya

 Inilah Senjata Kiamat Amerika yang Selama Ini Disembunyikan, Dipakai Jika Perang Dunia III Terjadi

 Anak Eks Bos Muhammadiyah Nyaris Bernasib Mirip Novel Baswedan, Amien Rais Curhat Turunnya Soeharto

 Cuti Bersama Idul Fitri Batal, Begini Jadwal Masuk Kerja PNS, Libur Pengganti Bukan Dekat Idul Adha

Pasalnya dengan berada di dalam pemerintahan, seseorang bisa memberikan sumbangsihnya.

"Karena kita tidak boleh juga alergi bahwa 'Wah kita akan selama-lamanya ada di luar pemerintahan kalau enggak nanti kapan lagi kita akan memberikan kontribusi'," ungkap dia.

Pakar lulusan Universitas Gadjah Mada ini mengatakan, jika memang berada di dalam pemerintahan tidak membuat seseorang nyaman, berada di luar pemerintahan juga tidak masalah.

"Tapi kalau kita berada di dalam pemerintahan kita tidak nyaman, tidak sesuai dengan jiwa kita berada di luar pemerintahan sama terhormatnya," kata dia.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Disodori Nama Anies hingga Khofifah terkait Pilpres 2024, Refly Harun: Wah Ini yang Paling Cocok, https://wow.tribunnews.com/2020/05/27/disodori-nama-anies-hingga-khofifah-terkait-pilpres-2024-refly-harun-wah-ini-yang-paling-cocok?page=all.
Penulis: Mariah Gipty

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved