Bolehkah Puasa Syawal Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadhan? Begini Hukum dan Bacaan Niatnya

Sudah masuk bulan Syawal, puasa Syawal sekaligus bayar utang puasa Ramadhan, bolehkah? Ini hukum dan bacaan niatnya.

Editor: Amalia Husnul A
Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi. Hari Raya Idul Fitri tiba, berarti sudah memasuki bulan Syawal. Memasuki bulan Syawal, bolehkah puasa Syawal sekaligus bayar utang puasa Ramadhan, begini hukum dan bacaan niatnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Memasuki bulan Syawal, bolehkah puasa Syawal sekaligus bayar utang puasa Ramadhan, begini hukum dan bacaan niatnya.

Setelah Ramadhan, saat ini memasuki bulan Syawal salah satu amalan sunah yang dianjurkan di bulan Syawal adalah puasa Syawal yakni berpuasa selama enam hari. 

Lantas, jika memiliki utang puasa Ramadhan bolehkah menggabungkan puasa Syawal dengan membayar utang puasa Ramadhan

Dikutip dari kompas.com, keutamaan puasa 6 hari Syawal disebutkan setara dengan puasa selama satu tahun penuh, seperti dalam hadis berikut:

"Barangsiapa yang telah menunaikan puasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari selama bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti orang berpuasa selama satu tahun."

Para ulama menjelaskan mengenai hadis di atas bahwa puasa Ramadhan dengan Syawal berjumlah 36 hari yang masing-masing memiliki 10 pahala kebaikan, sehingga puasa 6 hari Syawal setara dengan 360 hari atau satu tahun.

Bolehkan Puasa Syawal Dilakukan Selang-Seling? Kapan Waktu yang Tepat Mulai Menjalankannya

Ingin Melaksanakan Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal, Ini Bacaan Niat, Lengkap dengan Keutamaannya

Puasa 6 Hari hingga Menikah, Ini 4 Amalan Sunnah yang Dianjurkan Dilakukan Saat Bulan Syawal

Puasa Syawal Dilakukan 6 Hari Berturut-turut atau Tidak? Simak Penjelasan dan Tata Caranya!

Tak ada syarat bahwa puasa tersebut harus dilakukan secara berturut-turut.

Umat Islam bisa menunaikannya pada setiap Senin dan Kamis pada bulan Syawal atau pada ayyamul bidh (pertengahan bulan).

Namun, yang lebih utama adalah dilakukan setelah hari raya Idul Fitri.

Bagi wanita yang memiliki utang puasa Ramadhan karena uzur tertentu, biasanya menggabungkan niat puasa Syawal dengan puasa qadla.

Lantas, bagaimana hukumnya?

Dikutip dari laman resmi Lembaga Fatwa Mesir, ulama top Mesir Dr Ali Jumah Muhammad mengatakan bahwa para ulama fiqih memperbolehkan menggabung utang puasa dengan puasa sunah.

Namun, niat mengganti puasa harus didahulukan dari pada puasa sunnah.

Dengan demikian, wanita yang ingin mengganti puasa Ramadhan diperbolehkan menggabungkannya dengan puasa enam hari bulan Syawal.

Mereka juga akan mendapat pahala kesunahan puasa Syawal.

Hal itu didasari atas pendapat Imam as-Suyuthi dalam al-Asybah wa an-Nadhairi berikut:

"Jika seseorang mengganti puasa Ramadhan, puasa nazar, atau puasa kafarat pada bulan Arafah dan menggabungkannya dengan niat puasa Arafah, maka al-Barizi berfatwa bahwa hal itu sah dan dia mendapatkan pahala keduanya."

Kendati demikian, umat Islam hanya mendapatkan pahala kesunahan dari puasa enam hari Syawal, bukan keutamannya secara sempurna.

Tentang itu, ar-Ramli dalam Nihayatul Muhtaj mengatakan: "Jika seseorang mengganti ( qadla ) puasa Ramadhan, nazar, atau lain sebagainya, pada bulan Syawal atau Asyura maka ia mendapatkan pahala keduanya.

Hal itu sesuai dengan fatwa al-Walid, mengikuti fatwa al-Barizi, al-Ashfuni, an-Nasyiri, Ali bin Shalih al-Hadhrami, dan lain-lain.

Tapi, ia tidak mendapatkan pahala secara sempurna.

"Pahala secara sempurna yang dimaksudkan dalam pendapat di atas adalah keutaman puasa Ramadhan yang diikuti dengan puasa enam hari Syawal, yaitu setara dengan puasa satu tahun.

Anjuran dan Niat

Dilansir dari Tribunnews.com, seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, anjuran puasa 6 hari Syawal bersumber dari hadis Nabi Muhammad SAW.

Hadis ini sekaligus menjelaskan keutamaan puasa 6 hari Syawal

[عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ[رواه الجماعة إلا البخاري والنسائي

Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].

Ada pula hadis lain: 

[عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ . [رواه أحمد

Artinya: Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

Niat Puasa 6 Hari Syawal

Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini niat puasa Syawal pada siang hari: 

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

(*)  

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dan Utang Puasa Ramadhan?", https://www.kompas.com/ramadhan/read/2020/05/25/123700172/bolehkah-menggabungkan-puasa-syawal-dan-utang-puasa-ramadhan-?page=all.
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Sari Hardiyanto

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved