Virus Corona
Larang Warga Jateng Tak Kembali ke Wilayah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo: Jangan ke Jakarta
Warga Jawa Tengah ( Jateng ) yang terlanjur mudik, diminta tak Kembali ke wilayah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo : jangan ke Jakarta
TRIBUNKALTIM.CO - Warga Jateng yang terlanjur mudik, diminta tak Kembali ke wilayah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo : jangan ke Jakarta.
Meski sudah ada larangan mudik dari Pemerintah, namun sejumlah warga Jateng nekat meninggalkan Jakarta di tengah pandemi covid-19.
Saat ini tak mudah untuk Kembali ke Jakarta, lantaran Anies Baswedan telah menetapkan mekanisme ketat bagi warga yang masuk ke wilayahnya saat pandemi Virus Corona.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakatnya yang sudah terlanjur mudik untuk tetap berada di rumah dan tak Kembali ke Jakarta dalam waktu dekat.
• Mengejutkan! Penelitian Asal Corona Bisa Disetop Karena Persoalan Politik, Padahal Ada Titik Terang
• Ketahuan, Ganjar Pranowo Rupanya Pakai Alat Canggih Pantau Gerak Warga di Lebaran, Hasil Mengejutkan
• Di Wilayah Ganjar Pranowo, Petugas Bawa Peti Jenazah Keliling Kota, Ingatkan Bahaya Virus Corona
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Ganjar Pranowo melalui tayangan YouTube KompasTV, Rabu (27/5/2020).
Alasan Ganjar Pranowo melarang warga Jawa Tengah Kembali ke Jakarta untuk memotong mata rantai penyebaran Virus Corona.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, Jakarta sudah menjadi wilayah yang paling berpotensi menularkan Virus Corona di Indonesia.
"Jangan ke Jakarta, sudah dikasih tahu kok.
Yang bekerja, kalau dia bekerjanya di kantoran pulangnya pasti pakai izin, kalau sekarang akan dibuat aturan seperti itu saran saya jangan balik dulu," kata Ganjar Pranowo.
"Ketika di situ menjadi tempat wabah, janganlah kamu mendekati daerah wabah.
Itu saja rumusnya.
Kalau yang nekat ya, Anda akan mendapatkan kondisi yang tidak nyaman," imbuh dia.
• Anies Baswedan Angkat Bicara Soal Keputusan Jokowi Terapkan The New Normal: Apresiasi TNI & Polisi
Oleh karenanya, Ganjar Pranowo mengingatkan agar warga Jateng tidak Kembali ke Jakarta dalam waktu dekat ini dan tetap bertahan di daerah masing-masing.
"Lebih baik, sekarang yang sudah terlanjur lebih baik di daerah saja.
Toh kemarin juga sebenarnya sudah dilarang toh, tapi Anda bolos to, Anda nekat lagi to.
Hati-hati saya ingatkan," ujar dia.
Simak videonya:
• Anies Baswedan Isyaratkan Perpanjang PSBB Jakarta, Bantah Mall Dibuka 5 Juni, Itu Imajinasi, Fiksi
Ganjar Pranowo Tegas Sebut Jawa Tengah Belum akan Berlakukan New Normal
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku belum akan memberlakukan tataran kehidupan baru atau new normal di tengah pandemi Virus Corona untuk wilayahnya.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga menegaskan belum akan melakukan pelonggaran sedikit pun di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, menurutnya, ada dua pertimbangan sebelum memutuskan untuk menerapkan new normal.
Hal ini disampaikan Ganjar Pranowo dalam tayangan Youtube metrotvnews, Selasa (26/5/2020).
Pertimbangan pertama karena di satu sisi masyarakat, khususnya Jawa Tengan masih belum paham yang dimaksud dengan new normal.
Maka dari itu, untuk kemungkinan adanya new normal, Ganjar Pranowo juga akan lebih dulu memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
Dirinya tidak ingin hal itu dimaknai berbeda oleh masyarakat.
Sehingga tidak ada kesalahpahaman antara masyarakat dengan pemerintah terkait new normal tersebut.
"Jawa tengah belum akan melakukan pelonggaran tetapi kita mengedukasi terlebih dahulu supaya masyarakat betul-betul mengerti, betul-betul siap," ujar Ganjar Pranowo.
Pertimbangan kedua tentunya adalah melihat dari data kasus Virus Corona di lapangan.
Dikatakan Ganjar Pranowo, saat ini kasus Virus Corona di Jawa Tengah belum bisa dikatakan aman.
Ia menyebut bahwa sisiko penyebaran Virus Corona masih tergolong tinggi.
Maka dari itu, dirinya tidak ingin gegabah dalam mengambil sebuah keputusan terkait penanganan covid-19.
• Di ILC Anies Baswedan Tunjukan Data Kesadaran Warga Jakarta Jauh Diatas Wilayah Ganjar Pranowo
Karena dikhawatirkan dengan dilakukan new normal pada waktu yang kurang tepat, dampaknya tentu tidak akan baik.
Selain itu dikhawatirkan justru akan merusak kebijakan sebelumnya yang dirasa sudah cukup efektif.
"Jangan sampai kurva yang di Jawa Tengah belum turun bagus, turunya belum banyak kita memberikan pelonggaran," jelasnya.
"Maka saya khawatir kurvanya akan naik lagi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 2.10
(*)
IKUTI >>> Update virus Corona