Virus Corona di Kukar

Tim Relawan Covid-19 Kedang Ipil, Bubarkan Warga yang Datang ke Air Terjun Kandua Raya Kukar

Tim relawan pencegahan covid-19 di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun di Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
HO/DESA KEDANG IPIL
Air terjun Kandua Raya di desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) Kalimantan Timur, ditutup sementara akibat pandemi covid-19 atau virus Corona. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Tim relawan pencegahan covid-19 di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) Provinsi Kalimantan Timur, membubarkan warga yang mendatangi obyek wisata Air Terjun Kandua Raya tersebut.

Untuk diketahui, Desa Kedang Ipil merupakan salah satu desa wisata di Kukar. Selain terdapat obyek wisata air terjun, di desa tersebut juga terdapat upacara adat Nutuk Baham yang diselenggarakan setiap tahun.

Tahun ini, sejak pandemi virus Corona mewabah, pengelola Air Terjun Kandua Raya menutup obyek wisata tersebut guna menghindari penyebaran covid-19 atau virus Corona.

Walaupun telah dilakukan pemberitahuan, namun tetap saja ada warga yang mendatangi lokasi wisata alam tersebut, terutama saat libur lebaran Idul Fitri

Baca Juga: Berikut 25 Daerah yang Mulai Bersiap Terapkan New Normal, Adakah Kota Tarakan Kalimantan Utara?

"Hari pertama lebaran ada warga yang datang ke air terjun. Hingga saat ini kami belum membuka obyek wisata untuk masyarakat, jadi yang datang ke sana diminta untuk pulang oleh tim relawan," ucap Plt Kepala Desa Kedang Ipil, Erhamsyah, Rabu (27/5/2020).

Dirinya tidak pungkiri, obyek wisata Air Terjun Kandua Raya merupakan salah satu tujuan utama warga, baik warga di Desa Kedang Ipil, maupun warga desa sekitarnya, terlebih saat momen libur lebaran Idul Fitri

Tahun-tahun sebelumnya air terjun tersebut selalu ramai dikunjungi warga, dihari biasa maupun hari libur.

"Dengan kondisi seperti ini kami belum berani membuka untuk umum, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, dan kebijakan dari Pemerintah seperti apa," jelasnya.

Baca Juga: 3 Pasien Covid-19 Kluster GKII Langap Malinau Dinyatakan Sembuh, Termasuk Bocah 9 Tahun di Bulungan

Baca Juga: Inilah 3 Keputusan APPBI Soal Operasional Pusat Perbelanjaan Selama Lebaran Idul Fitri di Balikpapan

Guna mencegah warga luar masuk ke Desa Kedang Ipil hanya untuk pergi ke Air Terjun Kandua Raya, pihaknya telah membangun pos jaga di pintu masuk Desa Kedang Ipil.

Warga luar yang hendak ke air terjun pun akan langsung diminta untuk putar balik.

"Kendaraan yang lewat diperiksa, ditanya keperluannya. Kalau hanya untuk ke air terjun, maka akan disuruh pulang. Tim relawan juga keliling mengecek di lokasi langsung," ungkapnya.

"Sejak wabah melanda hingga saat ini, obyek wisata ini belum kita buka," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, akibat wabah virus Corona, selain ditutupnya obyek wisata Air Terjun Kandua Raya, upacara adat Nutuk Baham juga dibatalkan penyelenggaraannya tahun ini.

Baca Juga: Rapid Test Covid-19 di Plaza Balikpapan Sifatnya Eksklusif Terbatas, Berlangsung Rabu 27 Mei

Baca Juga: Syarat Masuk Kampung Tumbit Dayak Berau, Pakai Masker dan Cuci Tangan, Bersama Lawan Corona

Padahal pihak desa telah membentukan kepanitiaan untuk menyelenggarakan acara adat tahunan tersebut.

Rencananya upcara adat tersebut diselenggarakan pada pertengahan April 2020. Upacara adat ini kaitanya dengan panen raya, dan disarankan diselenggarakan berdekatan dengan saat panen raya.

ILUSTRASI Kawasan Air Terjun Kandua Raya di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi salah satu obyek wisata yang terdampak wabah Virus Corona. Foto diambil jauh sebelum wabah Virus Corona melanda.
ILUSTRASI Kawasan Air Terjun Kandua Raya di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi salah satu obyek wisata yang terdampak wabah Virus Corona. Foto diambil jauh sebelum wabah Virus Corona melanda. (DOK TRIBUNKALTIM.CO)

Nutuk Baham sendiri merupakan upacara adat yang diselenggarakan sebagai wujud syukur atas panen raya yang terjadi di desa. Nantinya, padi yang ada ditumbuh menjadi emping dan dimakan bersama-sama seluruh masyarakat desa.

Selain itu, tetua adat di desa tersebut melakukan ritual adat mengirimkan makanan untuk arwah nenek moyang. Setelah itu, acara diisi dengan hiburan olahraga tradisional, dan acara kesenian.

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Kukar

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved