Virus Corona

Viral Cuitan Dokter yang Bahas Buruknya Penanganan Corona di Surabaya, Anak Buah Risma Angkat Bicara

Viral sebuah cuitan seorang dokter dengan akun @cakasana di Twitter, yang membahas buruknya penanganan wabah Virus Corona di Surabaya.

Tribun/ Cecep Burdansyah
ILUSTRASI - Petugas medis memberikan penanganan pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. 

TRIBUNKALTIM.CO - Viral cuitan seorang Dokter di Twitter yang membahas buruknya penanganan Virus Corona di Surabaya, anak buah Walikota Tri Risma harini pun angkat bicara. 

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang dokter dengan akun @cakasana di Twitter, yang membahas buruknya penanganan wabah Virus Corona di Surabaya.

Cuitan tersebut pun kemudian menjadi viral dan langsung menuai respons banyak pihak.

Seperti dari Rumah Sakit Royal Surabaya, tempat dokter tersebut bekerja.

 Bukan Wilayah Anies Baswedan, Kota Ini Jadi Wuhan Indonesia, Jokowi Turun Tangan Atasi Virus Corona

 Ayah Olga Menangis, Rumah Peninggalan Mau Dijual Anaknya, Nagita Slavina Bentak Billy Syahputra

 Ramalan Zodiak Cinta Kamis 28 Mei 2020, Asmara Pisces Bergejolak, Scorpio Buat Keputusan Penting

 Tahukah Anda, Kenapa Penumpang Dilarang Pindah Tempat Duduk di Pesawat, Ternyata Inilah Alasannya

Jubir RS Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan, dokter pemilik akun @cakasana, merupakan dokter yang bertugas di IGD.

Dewa menjelaskan, pihak rumah sakit meminta maaf dan akan melakukan investigasi internal terhadap salah satu dokternya itu.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ujar dia.

Sementara itu, Dewa mengatakan, pihak rumah sakit tidak bertanggung jawab atas pernyataan yang tengah menjadi viral di media sosial tersebut.

"Pihak Rumah Sakit Royal Surabaya tidak bertanggung jawab terhadap apapun yang menjadi pendapat atau pernyataan pribadi karyawan rumah sakit di media sosial maupun media lainnya," kata dia.

Kasus Virus Corona di Surabaya
Kasus Virus Corona di Surabaya (Kolase TribunKaltim.co / via Tribunjatim)

Sementara itu, pihak rumah sakit juga telah memberi sanksi kepada yang bersangkutan sesuai peraturan dan prosedur di rumah sakit.

Dewa juga menegaskan, pernyataan bahwa Rumah Sakit Royal Surabaya tidak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya, dipastikan tidak benar.

Pernyataan tersebut adalah pendapat pribadi yang bersangkutan tanpa didukung data yang valid, menurut Dewa.

 Ada Anies, Sandiaga Uno, hingga Khofifah, Refly Harun Sebut yang Anti Korupsi dan Tidak Anti Kritik

 Wilayah Khofifah dan Risma Disorot Jokowi, Kini Viral Bobroknya Penanganan Covid-19 di Surabaya

Cuitan klarifikasi

Setelah menjadi viral, akun @cakasana membuat klarifikasi terkait pendapatnya itu di media sosial.

Dirinya menjelaskan, rumah sakit tempat dia bekerja telah mendapat bantuan APD, baik dari Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jatim.

Akun tersebut juga meminta maaf atas kesalahan informasi yang dia perbuat.

"Klarifikasi: Baru ngobrol sama orang RS dan saya dapat beberapa info akhirnya.

Untuk di RS saya bekerja sendiri, kami dapat bantuan dari semua pihak (Pemkot, pemprov, dan pihak2 lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu). Untuk ini saya harus minta maaf. Ada kesalahan," tulis akun tersebut.

Tanggapan Pemkot Surabaya

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, memastikan, pihaknya telah membagikan sebanyak 82.651 buah APD kepada 50 rumah sakit rujukan dan non-rujukan serta Labkesda.

"Total ada 82.651 baju APD yang diberikan kepada 63 puskesmas, 50 RS rujukan dan non-rujukan serta Labkesda.

Selain itu, kami juga bantu masker bedah, masker N95, face shield, sepatu booth, goggle, sarung tangan, ventilator, dan berbagai peralatan medis lainnya ke rumah sakit-rumah sakit itu," kata Fikser, di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).

Atas adanya cuitan dari @cakasana, Fikser mengaku prihatin dan menyayangkan hal itu.

Dirinya berharap yang bersangkutan datang langsung dan mengutarakan saran serta kritik terkait penanganan Virus Corona.

 Bukan Hanya Wilayah Khofifah, Jokowi Minta Jajarannya Fokus ke 5 Provinsi, Apresiasi Daerah Anies

 Yang Terjadi Pada Tubuh Ratusan Relawan Usai Disuntik Vaksin Virus Corona, Kabar Gembira dari China

 Beredan Video Syur Mirip Syahrini, Anak Buah Idham Azis Tangkap Pelaku, Hukumannya Tak Main-main

 Nasib Pelajar Bila New Normal Segera Berlaku di Sekolah Dibeber KPAI, Bahaya & Dampak Tak Main-main

"Jadi, kami sangat menyayangkan kalau itu disampaikan di media sosial karena akhirnya akan menimbulkan persepsi atau pemahaman yang keliru di masyarakat. Kasihan yang terlibat di dalam penanganan ini begitu banyak orang, termasuk dari medis, teman-teman Beliau juga,” kata dia.

Fikser memastikan, seluruh kegiatan penanganan wabah Virus Corona di Surabaya telah terdokumentasi dan tercatat dengan baik.

"Tapi yang pasti, kami memiliki data semua APD yang diterima oleh Pemkot, langsung hari itu juga didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit itu. Bahkan, Bu Wali Kota sendiri yang membaginya rata-rata sesuai kebutuhan dan kami ada bukti terimanya," ujar dia.

Virus Corona Terus Ancam Surabaya, Anak Buah Khofifah Peringatkan Wilayah Risma: Tidak Main-main

Tingginya kasus covid-19 di Surabaya menjadi ancaman tersendiri bagi wilayah Risma.

Bahkan anakbuah Khofifah menyebutkan wilayah Risma bisa menjadi Wuhan andai kasus Virus Corona tak bisa melandai di Surabaya.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi menyebutkan 65 persen kasus covid-19 Jawa Timur berasal dari Surabaya Raya ( Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik).

"Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, Rabu (27/5/2020).

Joni menjelaskan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jatim sedang fokus untuk menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) covid-19 terutama di Surabaya yang saat ini masih 1,6.

"Artinya ketika ada 10 orang (positif covid-19 ) dalam satu Minggu jadi 16 orang," lanjut Dirut RSUD dr Soetomo ini.

Sedangkan untuk menurunkan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian, Joni menjelaskan pihaknya melakukan clinical research mulai penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, ataupun Aspirin.

"Bapak menkes sudah memerintahkan ke saya dan obat tertentu seperti pemakaian aspirin semuanya kita coba dengan kaidah kesehatan tertentu," ucapnya.

Seperti diketahui, Surabaya memang menjadi epicentrum penularan covid-19 di Jawa Timur.

Per 26 Mei 2020, jumlah kasus positif covid-19 di Jawa Timur mencapai 3939 kasus. Dari jumlah tersebut Kota Surabaya sendiri menyumbang 2.118 kasus.

Sedangkan Sidoarjo 542 kasus dan Gresik 134 kasus. Tiga daerah di Surabaya Raya ini menyumbang kasus covid-19 terbanyak di Jawa Timur.

 Ada Anies, Sandiaga Uno, hingga Khofifah, Refly Harun Sebut yang Anti Korupsi dan Tidak Anti Kritik

Pemkot Surabaya gelar Tes Masal

Rapid test secara massal terus dilakukan oleh Pemkot di Surabaya.

Data hingga Senin (25/5/2020) kemarin, sudah tercatat sekitar 21.203 rapid test yang dilakukan.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan rapid test massal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Surabaya.

Fikser merinci, dari total jumlah tersebut, diantaranya untuk tenaga kesehatan berjumlah sekitar 2.969 kemudian untuk orang yang tergolong ODP berjumlah sekitar 819 orang.

Sementara itu, untuk pasien dalam pengawasan atau PDP telah dilakukan sebanyak 257 pasien, lalu untuk orang tanpa gejala (OTG) 12.617, serta orang dengan resiko (ODR) sebanyak 4.541 orang.

Dia tak memungkiri memang beberapa menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan tes cepat itu.

“Jadi total rapid test yang kita lakukan adalah 21.203,” kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Selasa (26/5/2020).

Ada sekitar 2.080 orang yang reaktif saat rapid test.

Namun memang belum tentu mereka positif terpapar virus corona.

"Kami melanjutkan dengan melakukan swab test bagi mereka yang reaktif," sambungnya.

Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah positif terpapar covid-19.

Menurut Fikser, dari total 2.080 orang itu, sebanyak 1.155 orang telah dilakukan swab test.

 Wilayah Khofifah dan Risma Disorot Jokowi, Kini Viral Bobroknya Penanganan Covid-19 di Surabaya

Hasilnya, baru keluar sekitar 710 orang. Dengan perincian 347 positif dan 363 sisanya adalah warga dengan hasil negatif.

Saat ini, lanjut Fikser, pihaknya masih menunggu sisa hasil swab yang belum keluar, berjumlah 445 orang.

Dalam keterangan resmi Pemkot beberapa waktu lalu, lonjakan kasus covid-19 di Surabaya ini saah satunya lantaran Pemkot Surabaya menggencarkan upaya rapid test massal serta dilanjutkan dengan swab test bagi mereka yang reaktif.

“Mudah-mudahan secepatnya kita dapat menggunakan mobile PCR, hasil swabnya sekitar 45 menit sudah keluar,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya itu.

IKUTI >>> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pemkot Surabaya Sayangkan Cuitan Dokter yang Bahas Buruknya Penanganan Corona hingga Viral, https://wow.tribunnews.com/2020/05/28/pemkot-surabaya-sayangkan-cuitan-dokter-yang-bahas-buruknya-penanganan-corona-hingga-viral?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved