Virus Corona
Infeksi Corona Melonjak Lagi, Korsel Kembali Lakukan Pembatasan Sosial, Pembukaan Sekolah Ditunda
Jumlah kasus infeksi virus Corona melonjak lagi, Korea Selatan kembali lakukan pembatasan sosial di Seoul, hingga pembukaan sekolah ditunda
Jeong memperingatkan bahwa peningkatan aktivitas masyarakat membuat petugas kesehatan lebih sulit untuk melacak transmisi virus.
"Jumlah orang atau lokasi yang harus kita lacak meningkat secara geometris. Kami akan melakukan yang terbaik untuk melacak kontak dan menerapkan tindakan pencegahan, tetapi ada keterbatasan untuk apa yang dapat kami lakukan," kata Jeong.
Sebelumnya, untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan, Korea Selatan melaporkan adanya lonjakan dalam kasus infeksi virus corona.
Lonjakan itu didapatkan setelah mereka mengidentifikasi kluster baru, sebuah gudang e-commerce, di pinggiran ibu kota Seoul.
Korea Selatan dianggap menjadi model bagaimana negara menangani virus corona, dengan kehidupan berangsur-angsur normal di sana.
Namun pada Rabu (27/5/2020), otoritas mengumumkan adanya 40 kasus baru, dengan sebagian besar infeksi terjadi di kawasan Seoul.
Ini merupakan lonjakan terbesar sejak 53 kasus pada 8 April, dengan total penularan di Negeri "Ginseng" mencapai 11.265, dikutip AFP.
Beberapa SMP terpaksa memulangkan siswanya setelah menggelar kegiatan belajar mengajar pekan lalu, setelah dikhawatirkan ada kasus baru di tempat tinggal mereka.
Korsel sempat menjadi negara di luar China yang mengalami dampak parah Covid-19.
Namun, mereka tidak menerapkan lockdown.
Sebagai gantinya, pemerintah pusat memberlakukan pembatasan sosial ketat sejak Maret, dengan kasusnya perlahan-lahan menipis.
Pemerintahan Presiden Moon Jae-in menuturkan, keberhasilan itu merupakan hasil dari program "lacak, periksa, dan rawat".
Ikuti >>> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama Sejak 7 Pekan, Korea Selatan Laporan Lonjakan Kasus Virus Corona" dan "Kasus Corona Kembali Meningkat, Korsel Perketat Pembatasan Sosial" .