Virus Corona

Risma 'Berebut' Mobil PCR Dengan Pemprov Jawa Timur, PDIP Sentil Gubernur Jatim Khofifah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma sampai marah sambil menangis karena mobil bantuan tersebut,

YouTube Surabaya Kabar Metro
Emosi Walikota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma meledak gara-gara bantuan dua mobil PCR untuk Surabaya malah dialihkan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur. Tak terima, Risma mengungkap bukti chatt dirinya dengan Doni Monardo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bantuan mobil tes PCR dari BNPB di Jawa Timur menyisakan cerita panjang.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma sampai marah sambil menangis karena mobil bantuan tersebut.

Penyebabnya mobil yang tadinya direncanakan dipakai melakukan tes di Surabaya belakangan dikirim keluar daerah oleh Pemprov Jatim 

PDI Perjuangan turut menanggapi mengenai kisruh antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terkait bantuan mobil PCR dari BNPB.

Seperti diketahui, Pemprov Jatim mengirimkan mobil bantuan tersebut keluar daerah sehingga membuat Risma naik pitam.

Padahal mobil itu sedianya digunakan untuk warga Surabaya yang akan melakukan swab test.

 Anak Buah Prabowo Soroti Risma yang Marah-marah, Fadli Zon: Emangnya Mengamuk Selesaikan Masalah?

 Buntut Wali Kota Surabaya Risma Marah soal Mobil PCR, Anak Buah Megawati di PDIP Turun Tangan

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (30/5/2020) Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyayangkan adanya kegaduhan tersebut.

Hasto pun mempertanyakan dasar Pemprov Jawa Timur mengalihkan bantuan dua mobil PCR tersebut.

"Sangatlah disayangkan jika bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB untuk Kota Surabaya dipindahkan tanpa mempertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19 di Kota Pahlawan tersebut," kata Hasto dalam keterangan tertulis.

Ia berharap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim lebih bijak terkait hal ini.

Bukan cuma itu, Hasto meminta agar setiap kebijakan tidak perlu dikaitkan dengan rivalitas politik dan menghindari ego kepemimpinan.

Pasalnya, Surabaya diketahui menyumbang kasus terbesar Covid-19 di Jawa Timur.

 Sehingga sejumlah rumah sakit rujukan berada di kota pahlawan itu.

" PDI Perjuangan berharap agar Gubernur dan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dapat lebih bijak dan mampu melihat skala prioritas atas setiap kebijakannya dengan memerhatikan kepentingan rakyat," ujar Hasto.

"Tanpa perlu menghadirkan rivalitas politik yang tidak perlu, dan harus menghindari ego kepemimpinan," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Risma merasa geram karena mobil PCR bantuan dari BNPB yang ia minta malah dikirimkan ke luar daerah oleh Pemprov Jatim.

Hal ini pun membuat ratusan orang gagal melakukan swab test.

Tanggapi Risma Marah Bantuan Mobil PCR, Khofifah Tegas Prioritaskan Surabaya

Tanggapi Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma marah bantuan mobil PCR, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tegas prioritaskan Surabaya, tapi ini yang terjadi.

Soal bantuan mobil PCR dari BNPB, terjadi ribut-ribut antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur.

Bahkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma sempat marah lantaran mobil PCR justru diaihkan ke daerah lain.

Padahal Risma lebih dulu mengaku berkomunikasi dengan Kepala BNPB memohon bantuan mobil PCR untuk mengatasi Virus Corona alias covid-19 di Surabaya.

  Mobil PCR Buat Risma Marah Besar Lalu Nangis, Takut Dituduh Tak Bisa Kerja, Surabaya Bisa Jadi Wuhan

Merespon Risma marah soal bantuan mobil PCR, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa angkat bicara.

Sebelumnya Risma mempertanyakan bantuan mobil PCR dar BNPB yang tidak kunjung datang dan justru dialihkan ke daerah lain.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube Official iNews, Sabtu (30/5/2020), Khofifah menyebut bahwa ribut-ribut soal bantuan mobil PCR tersebut hanya sebuah miskomunikasi.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa BNPB sebenarnya memberikan bantuan bukan hanya untuk Surabaya, melainkan untuk Provinsi Jawa Timur.

Meski memang menurut Khofifah lebih diprioritaskan untuk Surabaya.

"Mudah-mudahan miss informasi saja, karena saya rasa sangat banyak media yang sudah publish bahwa BNPB itu memberikan support untuk Jawa Timur," ujar Khofifah.

"Jadi sebetulnya secara legal dan operasional ini didedikasikan untuk Jawa Timur," jelasnya.

Mantan Menteri Sosial itu mengatakan untuk hari pertama dan hari kedua sudah disiapkan untuk Surabaya.

Setelah itu kemudian menyusul adanya permintaan dari daerah lain di Jawa Timur.

Sehingga bantuan mobil PCR tersebut dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.

Menurutnya hal itu sudah dikoordinasikan kepada anak buah Tri Rismaharini, yakni Kepala Dinas Kesehatan Surabaya.

"Kemudian kita menyiapkan pertama kali justru untuk Surabaya, kemudian hari kedua juga untuk Surabaya," kata Khofifah.

"Setelah itu dikoordinasikanlah oleh Pak Dokter Doni kepada kepala Dinas Kesehatan Surabaya," sambungnya.

Dikatakan Khofifah, Tulungagung dan Lamongan juga menjadi dua daerah yang menjadi perhatian di Jawa Timur.

Terlebih untuk Tulungagung yang memiliki kasus meninggal meningkat menjadi nomor dua, di bawah Surabaya.

"Karena permintaan dari daerah cukup banyak dan angka yang juga muncul di beberapa titik misalnya Tulungagung PDP yang meninggal ini kedua terbesar setelah Surabaya, ya akhirnya ke Tulungagung lalu ke Lamongan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan untuk hari ini mobil PCR tersebut kembali beroperasi di Surabaya.

Dirinya berharap dalam kondisi saat ini yang dibutuhkan hanyalah koordinasi yang baik, mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota.

Termasuk juga badan-badan lain yang berkaitan dengan kasus Virus Corona.

"Ketika kemarin dikonfirmasi ya sudah besok silakan, hari ini dua-duanya di Surabaya," jelasnya.

"Jadi saya mohon saat-saat seperti ini kita saling mengkoordinasikan berkali-kali saya menyampaikan kuncinya adalah sinergi dan integrasi," tegasnya.

Simak videonya dari menit awal:

 Marah Soal Bantuan Mobil PCR, Kini Risma Sibuk Lakukan Ini di Surabaya Bareng Anak Buah Budi Gunawan

Risma Ngamuk: Kalau Mau Boikot Jangan Gitu Caranya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meluapkan kemarahannya karena tidak jadi mendapat bantuan mobil laboratorium PCR.

Sebelumnya bantuan tersebut sempat dijanjikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) untuk Surabaya.

Namun dua mobil laboratorium tersebut kemudian dialihkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke Tulungagung dan Lamongan.

Seperti diketahui, Surabaya tengah menjadi episentrum penyebaran Virus Corona ( covid-19 ) di Jatim.

Dilansir TribunWow.com, Risma langsung geram begitu mendengar kabar pengalihan mobil PCR itu melalui telepon.

Ia langsung memprotes dengan nada tinggi dan menunjukkan raut wajah jengkel.

"Nanti saya dituduh tidak bisa kerja lagi," kata Tri Rismaharini melalui telepon, seperti yang tampak dalam tayangan Kompas TV, Jumat (29/5/2020).

"Gimana, Pak?" tanyanya.

Ia menyebutkan sudah berkoordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo.

Menurut Risma, Doni Monardo sudah mengiyakan akan mengirimkan mobil bantuan tersebut untuk Surabaya.

Hal yang membuatnya geram adalah mobil tersebut tiba-tiba dialihkan ke daerah lain.

"Ini saya lho Pak, dapat WA-nya Pak Doni Monardo kalau itu (mobil laboratorium) untuk Surabaya," ungkap Risma.

"Kenapa (dialihkan)?" tanyanya.

Risma merasa tidak terima lantaran sudah meminta bantuan tersebut ke banyak pihak.

"Dan saya yang minta, Pak. Saya minta ke mana-mana," bentak Risma.

"Apa pula Pak. Kalau mau boikot jangan gitu Pak caranya," tegurnya dengan nada tinggi.

Ia bahkan mengancam akan blak-blakan membicarakan kasus tersebut ke publik.

Risma merasa prihatin karena banyaknya pasien yang menunggu untuk dapat dites.

"Saya akan ngomong ini ke semua orang," ancam Risma.

"Bapak tahu? Pasien itu sudah nunggu di Asrama Haji," lanjutnya.

Risma menyebutkan dirinya sudah memohon-mohon agar bisa mendapat bantuan mobil laboratorium itu.

Seperti diketahui, mobil laboratorium itu dapat mempercepat proses tes swab.

"Saya minta tolong ke mana-mana itu ngemis-ngemis Pak," ungkap Risma.

"Saya enggak terima Pak, betul saya enggak terima. Saya dibilang enggak bisa kerja," bentak dia.

Ia merasa bantuan tersebut diserobot untuk wilayah lain yang tingkat kasusnya tidak setinggi Surabaya.

"Siapa yang enggak bisa kerja sekarang, kalau ngawur nyerobot gitu?" tanya Risma lagi.

 IKUTI >>> Update virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bela Risma soal Mobil PCR, PDI-P Berharap Khofifah Lebih Bijak Tentukan Prioritas

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Luruskan soal Kisruh Penggunaan Mobil PCR untuk Surabaya, Khofifah: Mudah-mudahan Miskomunikasi Saja, https://wow.tribunnews.com/2020/05/30/luruskan-soal-kisruh-penggunaan-mobil-pcr-untuk-surabaya-khofifah-mudah-mudahan-miskomunikasi-saja.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved