Virus Corona
Mahfud MD Tuai Kritik dari Komnas Perempuan Lantaran Sampaikan Candaan Luhut Soal Virus Corona
Mahfud MD tuai kritik dari Komnas Perempuan lantaran sampaikan candaan Luhut Binsar Pandjaitan soal Virus Corona
TRIBUNKALTIM.CO - Mahfud MD tuai kritik dari Komnas Perempuan lantaran sampaikan candaan Luhut Binsar Pandjaitan soal Virus Corona.
Komnas Perempuan menilai Menkopolhukam Mahfud MD melontarkan candaan tak bijak soal Virus Corona atau covid-19.
Diketahui, Mahfud MD meneruskan candaan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam candaan itu, Mahfud MD mengibaratkan Virus Corona seperti istri, sehingga harus diajak berdamai.
Komisi Nasional (Komnas) Perempuan merespons candaan yang disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Seperti diketahaui, Mahfud sempat menceritakan soal candaan yang didapatnya dari Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
• 6 Kabar Gembira Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Beginilah Untuk Kondisi Kalimantan Timur
• Kabar Terbaru, Jokowi Tunda Masuk Sekolah? Muhadjir dan Kemendikbud Bahas Pendidikan Era New Normal
• Khofifah dan Anies Baswedan Kompak Beri Keringanan Anak Tenaga Medis Covid-19 Masuk Sekolah
Meme tersebut menganalogikan Virus Corona seperti seorang istri.
Terkait dengan hal itu, Komisioner Komnas Perempuan Dewi Kanti menyebut, guyonan tersebut menempatkan perempuan sebagai bahan ejekan.
Selain itu, lanjut dia, juga mengukuhkan stereotipe negatif terhadap perempuan.
"Guyonan tersebut mengukuhkan stereotip negatif terhadap perempuan atau relasi yang timpang antara laki-laki dan perempuan."
"Serta memupuk budaya menyalahkan perempuan korban (blaming the victim)," kata Dewi, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Menurut Dewi, dalam mengatasi pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah memastikan agar perempuan tetap aman dan terlindungi.
Dia menyebut, pernyataan tersebut kontraproduktif dengan upaya membangun relasi yang setara antara suami dan istri di dalam perkawinan.
Berdasarkan pantauan Komnas Perempuan, KDRT meningkat saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa pandemi Virus Corona.
Oleh karena itu, Dewi menilai pernyataan yang menganalogikan Virus Corona dengan istri, menunjukkan kurangnya empati terhadap korban.
Karena, lanjut dia, 'penaklukan' dapat diasumsikan dengan bentuk kekerasan baik fisik, psikis, seksual maupun penelantaran.
"Komnas perempuan memandang, sangat tidak bijaksana dan tidak tepat bila pejabat publik menyamakan Covid-19 dengan istri."
"Relasi suami-istri bukan ruang dominasi dan supremasi sehingga istri harus ditaklukkan sebagaimana penaklukan terhadap Covid-19," jelas Dewi.
Dewi menambahkan, analogi itu secara tidak langsung juga menyejajarkan istri sebagai bukan manusia.
"Jika budaya misoginis ini terus dipelihara dalam lingkungan pejabat publik, maka upaya menghilangkan kekerasan terhadap perempuan akan terus mengalami hambatan," tegasnya.
Candaan Mahfud MD
Sebelumnya, Mahfud MD menceritakan meme tentang virus corona yang ia peroleh dari Luhut Binsar Panjaitan.
Meme itu menganalogikan seolah-olah virus corona itu layaknya seorang istri.
"Judulnya itu dalam bahasa Inggris, Corona is like your wife, Corona itu seperti istrimu."
"Ketika kamu mau mengawini, kamu berpikir kamu bisa menaklukkan dia, tetapi sesudah menjadi istrimu, kamu tidak bisa menaklukkan istrimu," kata Mahfud, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
"Sesudah itu, than you learn to live with it (kamu belajar untuk hidup bersamanya), ya sudah, begitu saja," imbuhnya.
Menurut dia, analogi tersebut mirip dengan penanganan Virus Corona.
Mulanya banyak orang yang ingin diterapkan pembatasan sosial hingga karantina wilayah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Namun, masyarakat kemudian dipaksa untuk beradaptasi dan hidup berdampingan dengan Virus Corona berdasarkan protokol kesehatan yang ketat.
Menurutnya, kondisi tersebut disebut sebagai kenormalan baru (new normal) pada masa pandemi.
"Muncul istilah new normal, bikin kenormalan baru saja. Seperti tadi, kita tidak bisa menaklukkan Corona."
"Corona sudah ada di depan kita, lalu kita ya hidup, tapi tahu bahwa ada Corona," ujarnya.
Meme Luhut Binsar Panjaitan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD buka suara soal kebijakan New Normal.
Mahfud MD mengungkap meme kiriman dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
• Kabar Gembira, Vaksin Virus Corona Sudah Diuji ke Manusia, Relawan Alami Nyeri, Demam dan Gejala Ini
• Diduga Mabuk, Kapolsek Anak Buah Idham Azis Ini Tewaskan Nenek dan Balita, Ngomongnya Nggak Jelas
• Minta Warga Tak Takut Virus Corona, Mahfud MD Beber Angka Kematian Indonesia Capai 4.884 Per Hari
Dalam sambutannya di acara Halal bi Halal IKA UNS yang disiarkan di kanal YouTube Universitas Negeri Sebelas Maret, Selasa (26/5/2020), Mahfud MD mengatakan bahwa meme itu berisi ungkapkan bahwa Virus Corona seperti istri.
”Saya kemarin mendapat meme dari Pak Luhut (Menko Kemaritiman) itu begini, ‘Corona is like your wife, is easily you try to control it then you realize that you can't, then you learn to live with it’,” ujar Mahfud MD.
Dalam bahasa Indonesia, kata Mahfud, Corona itu ibarat istri yang ketika seseorang mau menikahinya, dia berpikir bisa menaklukannya.
“Tapi sesudah menjadi istrimu, kamu ternyata tidak bisa menaklukannya.
Lalu, kemudian kamu berdamai dan hidup bersamanya, ujarnya.
Begitu pula dengan covid-19, ujar Mahfud, mau tidak mau masyarakat harus berdamai dan hidup berdampingan dengannya.
"Membuat kenormalan yang baru karena dia kebiasaan. Karena sesuatu yang tidak bisa dihindari."
"Kemudian apa kita mau mengurung diri ndak? Kita menyesuaikan dengan keadaan itu tapi tetap menjaga diri.
Seperti Corona ini," ucap Mahfud MD.
Keadaan new normal itu dipandang Mahfud sebagai suatu kondisi pelonggaran terhadap pembatasan yang sebelumnya telah berjalan.
Sejumlah aturan new normal itu pun disebut Mahfud telah disiapkan Kementerian Kesehatan guna mengatur bagaimana masyarakat beraktivitas dalam lingkup new normal itu.
"Relaksasi itu bahaya, bahaya.
Muncul istilah pengurangan pembatasan.
• Tak Hanya dengan Amerika, Hubungan China - India Memanas, Militer Sudah Bentrok, Diambang Perang?
Masa', pembatasan nggak boleh dikurangi," ucap dia.
"Muncul istilah new normal. Bikin kenormalan baru saja."
"Seperti tadi, kita tidak bias menaklukan Corona, Corona sudah ada di depan kita.
Lalu kita yang hidup, tapi tahu bahwa ada Corona."
"Apa kenormalan baru? Ya besok kalau kita bekerja misalnya."
"Ya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, kemarin Menteri Kesehatan sudah mengeluarkan peraturan baru protokol kesehatan di berbagai sektor," tutupnya.
Mahfud MD juga menilai konsepsi lockdown yang diterapkan oleh beberapa negara untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona bukan langkah yang tepat.
Ia menilai kebijakan lockdown justru lebih banyak membunuh orang akibat Corona.
Hal itu ia dapatkan dari pelbagai jurnal kesehatan yang melakukan riset terkait kebijakan lockdown.
"Ini saya sudah baca di berbagai jurnal, sekarang justru yang lebih banyak membunuh itu kalua orang di lockdown.
Saya kira kita jangan berlebihan takut," kata Mahfud MD.
Mahfud MD menyatakan Indonesia sendiri tak menggunakan istilah lockdown dalam mengambil kebijakan penyebaran Virus Corona.
Ia mengatakan pemerintah melakukan pembatasan gerakan melalui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Membatasi gerakan [orang] itu bagus, tapi apakah kita akan terus begitu? Makanya sedang dirancang new normal," kata dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Mahfud MD Dikritik Komnas Perempuan karena Candaannya soal Istri dan Corona: Sangat Tak Bijaksana, https://wow.tribunnews.com/2020/06/01/mahfud-md-dikritik-komnas-perempuan-karena-candaannya-soal-istri-dan-corona-sangat-tak-bijaksana?page=all.