Virus Corona

Patut Ditiru, Jatim Bebaskan Anak Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19 Masuk SMA/SMK Negeri

Kabar baik buat tenaga medis di Provinsi Jawa Timur atau Jatim, terutama yang putra putrinya akan masuk SMA/SMK tahun ajaran 2020/2021

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, FACHMI RACHMAN
Ilustrasi; Perawat Covid-19 yang memakai alat pelindung diri di Rumah Sakit Tentara Hardjanto, Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO, SURABAYA - Kabar baik buat tenaga medis di Provinsi Jawa Timur atau Jatim, terutama yang putra putrinya akan masuk SMA/SMK tahun ajaran 2020/2021.

Putra putri tenaga kesehatan baik itu dokter, perawat, laborat hingga sopir mobil jenazah yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Jawa Timur bebas memilih sekolah negeri tingkat SMA dan SMK di tahun ajaran 2020/2021.

Pemprov Jawa Timur memberikan kuota khusus putra dan putri tenaga kesehatan di 99 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur sebagai bentuk apresiasi Gubernur Jawa Timur terhadap jasa para tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, kuota khusus tersebut hanya sebesar 1 persen dari total kuota PPDB tahun ini sebanyak 381.752 siswa.

"Total kuota 1 persen hanya sebanyak 3.817 siswa. Kuota tersebut tersebar 1.542 SMA Negeri dan juga 2.081 SMK negeri di Jawa Timur," kata Wahid Minggu (31/5/2020) malam di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Baca juga; Satu Lagi Korban Covid-19 di Maluku Utara, Sulamah, Istri Wali Kota Tikep, Meninggal karena Corona

Baca juga; NEWS VIDEO Refly Harun Ikutan Bersuara Soal Teror Diskusi UGM Bahas Pemecatan Presiden

Baca juga; NEWS VIDEO Akhirnya BCL Nge-vlog Lagi, Lebaran Tanpa Ashraf Sinclair

Berdasarkan hasil pendataan tim Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) SMA SMK Negeri di bawah koordinasi Pemprov Jawa Timur, angka 3.817 siswa tersebut dari hitungan rata-rata jumlah tenaga kesehatan di 99 rumah sakit rujukan yang terdata sekitar 10 hingga 40 tenaga kesehatan.

"Dengan adanya kuota ini, maka tenaga kesehatan tetap bisa konsentrasi yang kuat untuk memberikan layanan pasien covid-19, tanpa harus khawatir putra putrinya yang akan masuk SMA SMK, karena sudah ada kuota khusus," terang Wahid.

Di Jawa Timur, tahapan pendaftaran peserta didik baru untuk jenjang SMA/SMK/PK-PLK akan dimulai pada tanggal 8 Juni 2020. Ada 5 jalur untuk dapat masuk di SMA dan SMK negeri di Jawa Timur.

* jalur zonasi,

* Jalur afirmasi, j

* Jalur pindah tugas ortusis,

* Jalur prestasi akademik,

* Jalur prestasi lomba (komba akademik dan lomba non akademik).

Baca juga; Rumah Ibadah Dibuka saat New Normal, Bikin Dokter Berdebar-debar, Ada Potensi Covid-19 Meluas

Baca juga; Hari ini 1 Juni 2020 Memperingati Hari Lahirnya Pancasila, Kumpulan Ucapan Cocok Dibagikan di Medsos

Baca juga; Kata-kata Mutiara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020, Cocok Dibagikan di WhatsApp, Facebook, Instagram

Jalur zonasi didasarkan pada jarak tempat tinggal dengan sekolah. Jalur prestasi akademik didasarkan pada prestasi rata-rata akademik pada semester 1 sampai dengan semester 5 dan indeks sekolah yang diambil dari rerata nilai Ujian Nasional Sekolah pada tahun 2019.

Sedangkan untuk jalur prestasi Lomba didasarkan pada sertifikat Lomba akademik dan lomba non akademik. Lalu untuk jalur afirmasi diperuntukkan bagi calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dan peluang distribusi kewilayahan.

Serta jalur perpindahan orang tua siswa yang didasarkan pada perpindahan kerja para orangtua siswa. Di jalur ini juga termasuk untuk menampung anak guru dan anak dari tenaga kesehatan yang menangani langsung Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Jatim, Anak Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19 Bebas Masuk SMA Negeri"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved