Kepala Disdukcapil Bontang Tutup Usia, Walikota Neni Moerniaeni Kenang Sosok Kooperatif dan Inovatif
Kepala Disdukcapil Bontang, Yuliatinur tutup usia, Senin (1/6/2020) malam kemarin. Setidaknya 30 tahun almarhumah mengabdi sebagai Aparatur Sipil Nega
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Kepala Disdukcapil Bontang, Yuliatinur tutup usia, Senin (1/6/2020) tadi malam. Setidaknya 30 tahun almarhumah mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Bontang.
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni dalam kesempatan pertama berbicara di depan warga penerima bantuan stimulus Pemerintah Provinsi Kaltim bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, mengajak mereka memanjatkan doa kepada almarhumah Yuliatinur.
"Beliau mengabdi sudah puluhan tahun. Banyak karya dan prestasinya. Tentu kami pemerintah dan masyarakat Bontang merasa kehilangan," katanya kepada TribunKaltim.co, Selasa (2/6/2020) usai acara berakhir.
Neni Moerniaeni, tahun 2020 merupakan tahun terakhir Yuliatinur mengabdi sebagai ASN lantaran telah memasuk masa purna tugas sebagai pegawai negeri.
Baca juga: Mujarab untuk Corona Ringan, Gubernur Maluku Klaim Dapat Obat Herbal dari China, Ini Penjelasannya
Baca juga: Jika Lengah Virus Corona Siap Menyerang, 37 Tenaga Medis Bengkulu Terpapar Covid-19 Saat Melepas APD
Kendati demikian, dia tak menyangka bawahannya itu benar-banar pensiun untuk selama-lamanya.
"Bulan Juli ini pensiun. Tapi beliau benar-benar pensiun panjang. Allah menyayangi bu Yuli. Atas nama pribadi dan keluarga kami turut berduka. Bu Yuli luar biasa buat kami," katanya.
Neni Moerniaeni mengakui kerja Yuliatinur semasa memimpin Disdukcapil Kota Bontang harus diacungi jempol. Almarhumah dinilai kooperatif dan penuh inovasi.
"Tadinya Disdukcapil tak serapi itu, jadi rapi sekarang," ucapnya.
Neni Moerniaeni membeberkan fakta lain, dua tahun lalu ia menerima surat permohonan pensiun dini dari almarhumah. Kala itu, Yuliatinur mengalami duka lantaran suaminya meninggal.
Namun, Neni Moerniaeni bersikeras tak mau menerima permohonan tersebut.
Sesama perempuan setidaknya ia tahu guncangan hebat yang ada dalam dada seorang istri yang baru ditinggal pergi suaminya.
Menurutnya, kala itu Yuliatinur hanya dipenuhi emosi yang tak terkontrol.
"'Bunda saya mau mundur sebagi PNS (pensiun dini)'. Saya bilang sama bu Yuli, kita sedang berduka tapi nggak boleh emosi. Ini surat saya terima tapi bunda tak proses. Cuti saja. Nanti kalau 3 bulan merasa ingin kembali mengabdi silakan," kenangnya.
Neni Moerniaeni akhirnya memberikan rekomendasi cuti di luar tanggungan pemerintah. Beberapa bulan kemudian, Yuliatinur kembali menghadap walikota.
Baca juga: Pasukan Militer Amerika Serikat Dikerahkan Donlad Trump, Pulihkan Situasi di Washington
Baca juga: Diumumkan Hari Ini, Kemenag Kaltara Tunggu Kepastian Penyelenggaraan Ibadah Haji dari Menteri Agama
Ia pun kembali mengabdi hingga dipercaya sebagai Kepala Disdukcapil Kota Bontang.
"Surat pengundurannya masih ada sampai sekarang, tapi tidak kita proses. Bu Yuli datang kembali kala itu, akhirmya jadi Kepala Disdukcapil," ucapnya.
Walikota Neni mengaku menyempatkan diri melayat ke rumah duka di Samarinda, Kalimantan Timur.
"Jam 10 malam saya berangkat ke sana, tiba jam 1 malam langsung ke rumah duka. Subuh tadi saya pulang (ke Bontang)," ucapnya. (*)