Nasib Derek Chauvin Polisi Penindih Leher George Floyd hingga Tewas & Hasil Otopsi, Ada Fakta Baru
George Floyd meninggal dunia karena kehabisan napas setelah disekap dengan lutut oleh polisi bersama Derek Chauvin
Dia menjelaskan langkah serupa pernah mereka lakukan ketika mantan polisi Minneapolis, Mohamed Noor, ditahan setelah membunuh Justine Damond.
Schnell mengatakan, permintaan untuk memindahkan mantan polisi berusia 44 tahun itu datang dari Sheriff Hennepin County, David Hutchinson.
• Kabar Duka Polri: Wakapolres Purbalingga Wafat Kecelakaan, Sedianya Mutasi ke Posisi Ini Pekan Depan
• Brimob Polda Kaltim Perketat Pengawasan, Hindari Penyerangan Kantor Polisi dari Orang tak Dikenal
Chauvin, yang kemudian dipecat bersama tiga penegak hukum lain, ditangkap pada Jumat (29/5/2020) dan dijerat dengan pembunuhan tingkat ketiga.
Dia dibekuk setelah videonya menindih leher George Floyd, yang ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu pada Senin (25/5/2020).
Dalam laporan kriminal yang dilayangkan, Chauvin disebut menekan korban selama delapan menit dan 46 detik, hingga membuat Floyd tewas.
Video itu tak pelak membangkitkan kemarahan publik di seluruh dunia, dengan di AS, demonstrasi berujung kericuhan terjadi pada pekan lalu.
Keluarga Floyd melalui pengacaranya mengaku tak terima dengan tuduhan itu.
Dalam pandangan mereka, Floyd menjadi korban pembunuhan berencana.
Kepada CBS News, sang pengacara Benjamin Crump menyebut seharusnya pasal yang paling tepat bagi Chauvin adalah pembunuhan tingkat satu.
"Kami pikir bahwa dia memang sengaja, karena dia menindih leher hampir sembilan menit. Padahal Floyd sudah memohon dan mengaku tak bisa bernapas," kata dia.
Keluarga Floyd menyatakan, mereka menghendaki tiga polisi lain yang datang ke lokasi juga ditahan.
Sebab, mereka dianggap gagal menghentikan aksi Chauvin.
• Detik-detik Terduga ISIS Serang Kantor Polisi di Kalimantan, Anggota Idham Azis Tewas Disabet Pedang
• Akhirnya Istri Polisi yang Tewaskan George Floyd Minta Cerai, Terkuak Bukan Orang Sembarangan
Sang adik, Philonise Floyd mengatakan, mereka menginginkan keadilan.
"Mereka mengeksekusi kakak saya di jalan. Untung ada yang merekamnya," ujar dia.
Sebelumnya, Wali Kota Minggu, Jacob Frey, mengatakan bahwa Chauvin dan koleganya membunuh Floyd karena dia berkulit hitam.