Tak Dapat BLT, Warga Bontang Ngamuk Pukul Petugas, Kadissos Minta Lapor Polisi

Diduga tak mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) seorang warga memukul petugas Rumah Singgah Taman Pelangi Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (4/6/2020)

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Kadis Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Bontang Abdu Safa Muha 

TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG - Diduga tak mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) seorang warga memukul petugas Rumah Singgah Taman Pelangi Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (4/6/2020) siang. Kejadian tersebut kontan membuat warga Jalan Parikesit, Bontang geger.

Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos -PM) Bontang, Abdu Safa Muha membenarkan kejadian tersebut.

Jajarannya dipukul h warga yang diduga keberatan, lantaran tak mendapat BLT di Kelurahan Berbas Pantai, Bontang, Kalimantan Timur.

Untuk diketahui, Rumah Singgah Taman Pelangi merupakan tempat basis data bantuan sosial (bansos) Bontang.

Baca Juga

198 Pekerja Sektor Pariwisata Bontang Terdampak Covid-19 Terima BLT, Dapat ATM Segini Isi Saldonya

BLT Tahap Dua Warga Terdampak Covid-19 di Bontang Capai 16 Ribu Keluarga

Kawal BLT-DD, Anggota DPR RI Dapil Kaltim Mencatat, Baru Penajam Paser Utara Salurkan BLT 100 Persen

Oknum warga yang diketahui sempat cekcok di kelurahan itu mendatangi lokasi tersebut.

Saat diminta korban, belakangan diketahui bernama Faisal yang lagi tugas jaga, mengisi daftar tamu. Oknum warga tersebut malah memukul korban. Leher dan muka korban memar kena bogem mentah.

"Dari kami jelas langkah hukum dan tak beri toleransi. Biar jadi edukasi bagi masyarakt. Itu intinya tindakan kriminal," tegasnya.

Safa merasa keberatan atas perlakuan yang diterima jajarannya oleh oknum warga tersebut. Ia telah menginstruksikan jajarannya membuat laporan ke kantor polisi. Kemudian melakukan visum kepada petugas yang jadi korban pemukulan.

"Anak itu memang jadwal piket di rumah singgah. Setiap orang masuk rumah di sana wajib mengisi buku tamu. Tapi malah dipukul," ungkapnya.

Dirinya pun membenarkan pemukulan tersebut dilatarbelakangi lantaran pelaku tak mendapat BLT warga terdampak covid-19. Ia turut menyesalkan aksi main hakim sendiri yang diperbuat pelaku.

"Ada cara lain untuk dapat kepastian. Tak harus pakai cara preman seperti itu. Saya tak akan beri toleransi. Kalau kita melanggar hukum pun tak ada toleransi juga," ungkapnya. (*)

Baca Juga

Camat Kenohan Kabupaten Kutai Kartanegara Targetkan Pekan Depan Semua Desa Selesai Salurkan BLT

Warga Desa Laimu di Maluku Tengah Segel Kantor Desa, Protes Pembagian BLT tak Tepat Sasaran

BLT dan Sembako Telah Disalurkan, Desa Kedang Ipil Antisipasi Penerima Double Bantuan

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved