1 Pasien di Tarakan Positif Corona
Walikota Tarakan Mengaku Sedih Satu Personil Gugus Tugas Tarakan Positif Covid-19
Pasien merupakan salah satu personil tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan.
Penulis: Risnawati | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN- Penambahan 1 pasien konfirmasi positif Virus Corona atau covid-19 di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Pasien merupakan salah satu personil tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan.
Adapun identitas pasien tersebut yakni IW (40) seorang perempuan, warga Kelurahan Pamusian.
Mengetahui kabar tersebut, Walikota Tarakan, dr Khairul mengatakan bahwa ia turut bersedih.
"Saya dapat kabar itu ya sedih juga, karena memang pekerjaan ini sangat beresiko ya, dan masih ada 57 sampling lagi yang ditunggu dan mudah-mudahan semuanya negatif.
Mereka melakukan tracking di lapangan ya, dan itu selalu saya ingatkan bahwa memang kita petugas ini juga harus berhati-hati," ungkap dr Khairul, Jumat (5/6/20)
Baca Juga
Wilayah Anies Sudah Terkendali, 3 Provinsi dengan Tingkat Penularan Corona Tinggi Ini Disorot Jokowi
Kabar Baik, RI Akhirnya Bisa Buat Vaksin Corona, Ini Waktu Imunisasi Massal, Belum Semua Bisa Dapat
Dokter Bocorkan Resep Sederhana Pasien Tertua Virus Corona Sembuh dari Covid-19, Umur 105 Tahun
WaliKota sekaligus Ketua Gugus Tugas Tarakan ini meminta untuk selalu menjaga general precaution.
Tak hanya mengingatkan para tim Gugus Tugas, namun juga kepada para wartawan untuk selalu berhati-hati.
"Selalu saya bilang penggunaan masker, physical distancing itu terus dijaga. Karena kita ndak tau siapa diantara kita yang positif.
Tidak boleh melihat performence penampilan orang. Karena setiap orang harus dicurigai sebagai penderita," ujar dia.
Lebih lanjut Ia sampaika,n tetap akan dilakukan tracking, terutama yang beresiko tinggi maupun yang bersentuhan langsung dengan program ini dalan hal ini pasien covid-19.
Ia meminta jikalau mencukupi, pemeriksaan lebih baik dilakukan dengan swab test dari pada rapid test.
"Termasuk nanti yang kelompok-kelompok, seperti asrama, pesantren, itu kan kelompok-kelompok resiko tinggi yang menurut kami harus di cek.
Kalau resiko tinggi ini aman, ya Insya Allah yang lain juga kemungkinan kecilnya positif begitu," tuturnya.
Disamping itu, Ia juga menghimbau kepada seluruh rekan sejawat, baik medis maupun non-medis yang bekerja di dalam upaya pencegahan ataupun penanganggulangan covid-19 untuk selalu berhati-hati dalam mejalankan tugasnya.
"Gunakan APD semaksimal mungkin, jangan lengah dan jangan menganggap enteng setiap pasien ataupun orang yang kita hadapi.
Jadi harus dicurigai kalau dia penderita sampai betul-betul dibuktikan kalau dia tidak positif covid-19," himbaunya. (*)
Baca Juga
Satu Warga Kubar Kembali Terkonfirmasi Positif Virus Corona, Kini Total 23 Orang Terinfeksi Covid-19
Di Mata Najwa,Gus Miftah Blak-blakan Kritik Berdamai dengan Virus Corona ala Jokowi, Alasan Mirip JK
Tawa Najwa Shihab saat Gus Miftah Bicara di Mata Najwa, Sindir Orang Ahli Berpendapat soal Corona
IKUTI >>>Update Virus Corona