Inilah Tempat-tempat Wisata yang Paling Terisolasi di Dunia, Salah Satunya Ada Supai Village
Inilah tempat - tempat Wisata yang paling terisolasi di dunia, Salah satunya ada Supai Village
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah tempat - tempat Wisata yang paling terisolasi di dunia, Salah satunya ada Supai Village
Jangan mengaku-ngaku memiliki jiwa petualang yang sangat tinggi, tetapi belum menginjakkan kaki di 11 tempat Wisatayang unik ini.
Dilansir dari relocationtarget.com, pada umumnya sejumlah petualang mencari tempat untuk dapat dijelajahi di tempat yang belum pernah dikunjungi orang lain, atau menjelajahi samudera hingga gua-gua.
Namun, deretan tempat Wisata ini terbilang aneh lantaran ketika tiba kamu akan merasakan jauh dari kesan teknologi, cuaca ekstrim hingga harus melewati berbagai rintangan ke lokasi tersebut.
Selain itu, dari 11 tempat liburan itu hanya dihuni sekira 20-50 penduduk saja, lantaran tempat ini merupakan tempat berada paling sudut di bumi yang sangat jauh dari perkotaan.
Berikut ini tempat Wisata paling terisolasi di dunia yang butuh perjuangan untuk bisa mencapainya.
• Per 1 Juli 2020, Iuran BPJS Kesehatan Telah Ditetapkan, Segini Besarannya Bagi Peserta PBPU dan BP
• Jusuf Kalla Puji Langkah Pemerintah Jokowi soal New Normal Covid-19, Akui Tak Ada Buruknya
• Nasib SKB CPNS Andai Tetap Tak Bisa Digelar Agustus - September 2020? Ini Imbauan BKN Untuk Peserta
• Resmi, Kemendikbud Izinkan Sekolah Tatap Muka di Wilayah Kategori Ini, Kapan Dimulai? Tunggu Nadiem
1. Palmerston Island
Pulau Palmerston terletak 2.000 mil di barat laut Selandia Baru.
Pasir putih yang indah di pulau ini merupakan rumah bagi penduduk yang hanya jumlahnya sebanyak 62 orang.
Diketahui 59 orang di antaranya di pulau terpencil itu merupakan keturunan dari seorang pria bernama William Marsters yang menetap bertahun-tahun di tempat itu.
Tidak ada toko atau pasar di pulau Palmerston lantaran penduduknya tidak menggunakan uang, terkecuali untuk membeli persediaan lain dari luar pulau.
Pulau Palmerston hanya dikunjungi kapal pasokan makanan selama dua tahun sekali, tapi tidak jarang sebagian penduduk pernah merasakan selama 18 bulan tanpa pengiriman pasokan makanan.
Dari wilayah Tahiti, memakan waktu 8 hari untuk bisa ke Pulau Parmeston.
Jika berkunjung ke sana, penduduk sangat menyambut dan mengundang mereka untuk tinggal di rumah pribadi mereka.
Namun, jika tinggal di sana kamu hanya hidup seadanya, dan aliran listrik hanya dialiri 6 jam sehari, serta 4 jam untuk akses internet.
2. Supai Village, Arizona
Grand Canyon, Amerika Serikat jadi satu lokasi yang paling banyak dikunjungi Wisatawan.
Namun tak jauh dari Grand Canyon, ada wilayah bernama Desa Supai dan paling jarang dikunjungi oleh orang lain.
Supai adalah sebuah desa terpencil yang terletak di cabang barat daya ngarai, Amerika Serikat dan pusat suku dari Suku Havasupai (Penduduk asli Grand Canyon).
Wisatawan dipersilakan mereservasi wilayah yang jauhnya mencapai 8 mil.
Jika ingin ke lokasi tersebut, harus menggunakan kuda tau helicopter.
Havasupai berarti "Orang-orang di Perairan Biru Hijau" dan di sana kamu menemukan empat air terjun yang indah di sepanjang Sungai Havasu.
Air terjun itu merupakan sumber air utama untuk 208 penduduk di sana.
3. Oymyakon, Rusia
Oymyakon, Rusia merupakan wilayah cuaca dingin terekstrim dimuka bumi ini dan sangat terpencil.
Suhu di Oymyakon, Rusia rata-rata minus 58 derajat.
Untuk sampai di sana, harus menggunakan angkutan udara dari Moskow ke Takutsk atau Magadan, atau sekira 560 mil jauhnya.
Di wilayah itu mendapat julukan "Road of Bones" atau jalan kematian.
Sebab, di sana tidak ada air yang mengalir karena semuanya beku.
Uniknya, terdapat sekira 500 penduduk menghuni di Oymyakon dan para penduduk itu tak pernah merasakan siang hari dan mengalami 21 jam malam hari.
4. Pitcairn Island, British Overseas Territory
Tahu cerita 'Mutiny on the Bounty'? Jika kamu tahu pastinya tidak akan asing mendengar pulau yang bernama Pulau Pitcairn yang selitar tahun 1790 hanya dihuni oleh sejumlah pemberontak.
Kemudian, para pemberontak pemerintahan Inggris ini akhirnya meninggalkan bangunan rumahnya di kawasan terpencil tersebut.
Sisa-sisa bangunan Polinesia, termasuk alat pemanggang yang dibuat dari tanah, situs pemakaman, dan dewa-dewa batu tertinggal di pulau itu.
Pulau Pitcairn adalah wilayah luar dari Inggris yang terletak 3.300 mil dari Selandia Baru, yang sebelumnya pulau itu merupakan tempat kantor pusat administratif pulau.
Saat ini hanya 50 orang saja yang berhuni di pulau tersebut dan dijuluki warga Pitcairn.
Wisatawan yang berkunjung ke pulau itu, perlu waktu 32 jam.
5. Siwa Oasis, Egypt
Perlu 5 jam ke wilayah ini jika berangkat dari Kairo, Mesir menggunakan bus Wisata.
Namun wilayah ini terisolasi di tengah Gurun Barat.
Uniknya, di wilayah ini ada tempat pemandian Cleopatra, mata air mineral mewah, serta mencicipi buah zaitun dan kurma lezat yang ditanam secara lokal.
Ada pondok-pondok ramah lingkungan yang terbuat dari lumpur dan garam yang tersedia untuk menampung pengunjung.
6. Socotra Island, Yemen
Pulau Socotra merupakan pulau yang menampung 800 spesies tanaman langka.
Beberapa tanaman ada yang bentulnya aneh sehingga terlihat seperti tanaman berasal dari planet lain.
Faktanya, karena bentuknya yang tidak dari tanaman ini ternyata 1/3 di antaranya tak ditemukan di tempat lain di bumi ini selain Pulau Socotora.
Diketahui tanaman-tanaman itu hanya mampu beradaptasi di pulau itu yang rata-rata dikelilingi padang pasir.
Pulau ini terletak sekira 400 mil dari ibukota Yaman dan pada tahun 2011, akses jalan ke wilayah ini dibangun oleh 40.000 penduduk
7. Tristan da Cuhna
Pulau terpencil ini adalah gunung berapi di wilayah Inggris.
Pulau ini dihuni 258 orang, dan terdapat toko, sekolah, gereja, dan rumah sakit.
Uniknya tidak ada jaringan listrik, tetapi penduduk memiliki generator gas untuk listrik.
Pulau itu dinamai oleh penemunya, yang memberikan tempat itu moniker tetapi tidak pernah benar-benar menginjakkan kaki di atasnya.
Pulau 1.732 mil dari Cape Town, Afrika Selatan, dan kapal-kapal wiksatwan mengunjungi pulau itu hanya 9 kali per tahun.
8. Utqiagvik, Alaska (Barrow)
Kota dingin ini memiliki dua nama.
Barrow adalah nama yang diberikan untuk menghormati Sir John Barrow, Sekretaris ke-2 Angkatan Laut Inggris, meskipun tidak jelas apa maksudnya.
Tetapi bukti arkeologis menunjukkan orang telah tinggal di sana sejak setidaknya 500 Masehi.
Orang-orang pribumi menyebut kota Utqiagvik.
Musim hangat di wilayah ini hanya terjadi 3 bulan sekali dengan suhu 36F.
Namun untuk musim dingin terjadi 65 hari berturut-turut tanpa ada sinar matahari dengan suhu 3F)
Ada 4.429 penduduk yang mendirikan rumah mereka di Utqiagvik.
Mereka punya pemanas ruangan dengan gas alam dan memiliki layanan air dan saluran pembuangan, serta telepon, surat, radio, kabel, dan internet.
Ada hotel dan restoran. Namun, kota ini hanya dapat diakses dengan naik pesawatsatu setengah jam dari Anchorage.
9. La Rinconada, Peru
La Rinconada merupakan wilayah yang berada di puncak tertinggi di pegunungan Andes.
Kamu tidak akan bisa bertahan lama di sana lantaran kamu akan mengalami gejala penyakit ketinggian, termasuk sakit kepala, mual, dan sesak napas.
Jika tiba di sana kamu berada di ketinggian lebih dari 16.000 kaki, ini adalah tempat tinggal manusia tertinggi di dunia.
Sekitar 50.000 orang tinggal di sana karena musim emas di awal tahun 2000-an.
Tetapi mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan di sebuah komunitas tanpa fasilitas, infrastruktur, atau pipa ledeng.
10. Bantam, Cocos (Keeling) Islands
Kepulauan Cocos, terletak sekira 1.700 mil dari Perth, Australia.
Sekira 600 orang tinggal di pulau tersebut.
Meski wilayahnya sangat terisolasi, namun menjadi objek Wisata.
Penduduk di sana menyambut Wisatawan dengan mengadakan kegiatan seperti snorkeling, selancar, kitesurfing, dan mengamati burung yang tersedia untuk pengunjung.
11. Changtang, Tibet
Meskipun tidak setinggi La Rinconada, ketinggian puncak gunung Chantang Tibet ada kisaran ketinggian 4.000 hingga 9.000 kaki.
Lokasi itu akrab disebut "Atap Dunia," dan dihuni oleh orang-orang nomaden yang disebut Changpa.
Tentu saja, berbagai satwa liar juga berkeliaran di sana, terutama macan tutul salju dan yak.
Jika kamu penyuka iklim dingin dan gersang terdapat di Chantang.
Kamu bisa ke tempat melalui Bandara Leh, Stasiun Kereta Udhampur, atau dalam kendaraan dari Manali atau Srinagar.
Namun, kamu akan memerlukan izin untuk masuk, dan itu bisa berharga beberapa ribu dolar.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive