Virus Corona

Alasan Jokowi Wajibkan Tapera saat Wabah Virus Corona, Fadjroel Rachman: Bukan Ingin Bebankan Rakyat

Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman memberikan penjelasan terkait kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di tengah wabah Corona

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Januar Alamijaya
Capture Youtube Sekretariat Presiden
Alasan Jokowi Wajibkan Tapera saat Wabah Virus Corona, Fadjroel Rachman: Bukan Ingin Bebankan Rakyat 

Bhima mengatakan, dalam masa pandemi yang dibutuhkan masyarakat bukanlah sebuah rumah.

Melainkan makanan dan kesehatan untuk bisa bertahan hidup.

"Tapi di saat pandemi sekarang ini justru saya melihat bukan urgensi untuk kepemilikan rumah," kata Bhima.

"Karena sekarang ini bagaimana survival untuk bertahan hidup dulu."

Tak cuma untuk saat ini, Bhima menyebut pemenuhan kebutuhan dan kesehatan masyarakat lebih penting hingga 7 tahun ke depan.

"Jadi mulai dari kesehatan, kemudian makanan, itu dua kebutuhan pokok yang lebih penting daripada perumahan," ujar Bhima.

"Bahkan sampai 7 tahun ke depan."

Lantas, Bhima pun menyinggung PP yang secara resmi diberlakukan Jokowi.

"Ya kalau kita baca PP-nya secara lebih detail, ini kan ada pasal yang jelas bahwa uang ini akan diolah oleh manager investasi," ucap Bhima.

"Tapi di situ ada penempatan salah satu opsinya adalah penempatan di surat berharga negara."

Hal itulah yang menurutnya janggal.

Bhima menduga, Pemerintah tengah berusaha mencari keuntungan di balik iuran Tapera.

"Sehingga ini ada keuntungan yang akan dinikmati Pemerintah," kata Bhima.

"Jadi semacam dana full dana dari pekerja dan pengusaha 3 persennya itu."

Lebih lanjut, Bhima juga menduga Pemerintah berupaya menambal defisit APBN hingga memaksa warga membayar iuran Tapera saat kondisi sulit.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved