KABAR DUKA Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, Berikut Perjalanan Karier Ipar SBY

Kabar Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia ini dibenarkan politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik kepada wartawan, Sabtu (13/6/2020)

Editor: Doan Pardede
Kolase dari Instagram.com/@agusyudhoyono dan Kompas.com/Priyombodo
PRAMONO EDHIE WAFAT - Adik almarhumah Ani Yudhoyono yang juga Mantan KSAD Jenderal (purnawirawan) Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia, Sabtu (13/6/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Purnawirawan Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia, Sabtu (13/6/2020).

Adik almarhumah Ibu Ani Yudhoyono itu dikabarkan meninggal karena serangan jantung.

Kabar Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia ini dibenarkan politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik kepada wartawan, Sabtu (13/6/2020).

Informasi seputar Pramono Edhie meninggal dunia ini menurutnya disampaikan sekitar pukul 19.43 WIB.

• Minta Maaf Usai Kalah, I Am Geprek Bensu Beri Ruben Onsu Dua Penawaran, Suami Sarwendah Pikir-pikir 

• Pemicu Klaster Baru Pasein Covid-19 di Balikpapan, Waktu Dekat Ini Kampung Baru akan Disterilkan

• Jika Rajin Mengkonsumsi Timun Sejak Kecil Ternyata Bisa Dapatkan Manfaat-manfaat ini Saat Dewasa

• Kabar SKB CPNS Digelar 10 Agustus-19 September Hoaks, BKN Beri Perkiraan Waktu, Sudah Bisa Siap-siap

"Innalillahi wainailaihi rojiun, telah meninggal dunia malam ini Bpk Pramono Edhie Wibowo di RS Cimacan," ungkap Rachland Nashidik.

"Tadi dikabari wafat jam 19.43 WIB. Serangan jantung," imbuhnya.

Belum diketahui di mana tempat mantan kepala staf angkatan darat (KSAD) itu akan dimakamkan.

Partai Demokrat akan memberikan informasi lebih lanjut.

"Informasi selanjutnya akan disampaikan kemudian," ucap Rachland.

Tentang Pramono Edhie Wibowo

Anggota Dewan Pembina dan Peserta Konvensi Partai Demokrat (PD) Pramono Edhie Wibowo, ditemani Juru Bicara PD Ruhut Sitompul saat bincang-bincang dengan Wartawan di Posko Pemenangan, Jalan Diponegoro 43, Jakarta, Senin (14/4/2014).
PRAMONO EDHIE WAFAT - Anggota Dewan Pembina dan Peserta Konvensi Partai Demokrat (PD) Pramono Edhie Wibowo, ditemani Juru Bicara PD Ruhut Sitompul saat bincang-bincang dengan Wartawan di Posko Pemenangan, Jalan Diponegoro 43, Jakarta, Senin (14/4/2014). ((Tribunnews.com/Andri Malau))

Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo seperti dilansir Wikipedia lahir di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, 5 Mei 1955 – meninggal di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, 13 Juni 2020 pada umur 65 tahun) adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.

Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.

Sebelumnya, Pramono pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan pada tahun 2009 juga pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.

Ayahnya, Letjen TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.

Pada Mei 2013, karena ia telah memasuki masa pensiun, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko.

Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Cimacan, Kabupaten Cianjur, pada 13 Juni 2020.

karier militer

Dengan latar belakang keluarga yang juga berasal dari militer, perjalanan karier militer Pramono Edhie Wibowo terbilang cukup bersinar.

Sebagai lulusan Akademi Militer pada tahun 1980, Pramono Edhie ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha.

Setelah menjadi perwira Operasi Grup I Kopassandha pada tahun 1981, pada tahun 1984 Pramono ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha.

Pada tahun 1995, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Satu tahun kemudian, Pramono menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus.

Bernaung dalam tenda Kopassus, Pramono kemudian menjabat sebagai wakil komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan Grup 1/Kopassus dua tahun kemudian.

Setelah reformasi bergulir, karier Pramono terus berkembang.

Apalagi saat Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pramono terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001.

Pada tahun yang sama, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan kemudian menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI 2004.

karier Pramono terus meningkat, sehingga dia menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2005, Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro pada tahun 2007, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD pada tahun 2008 hingga tahun 2009.

Pada tahun 2009, Pramono menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi serta ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada tahun 2010.

Pada tahun 2011, Pramono dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.

Inilah puncak karier Pramono Edhie sebelum akhirnya pensiun secara resmi dari militer pada Mei 2013.[5]

Pendidikan militer

Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) - 1980.

Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sesko AD) - 1995.

Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) - 2001.

Riwayat Jabatan

Komandan Pleton Grup I Kopassandha (1980-1981)

Perwira Operasi Grup I Kopassandha (1981)

Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha (1984)

Dik Seskoad (1995)

Kasi Ops Grup 1 Kopassus (1994-1996)

Perwira Intel Operasi grup I Kopassus (1996)

Wakil komandan Grup 1/Kopassus (1996-1998)

Komandan Grup 1/Kopassus (1998-2001)

Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001)

Dikreg Sesko TNI (2001)

Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI (2004-2005)

Wakil Danjen Kopassus (2005-2007)

Kasdam IV/Diponegoro (2007-2008)

Danjen Kopassus (2008-2009)

Pangdam III/Siliwangi (2009-2010)

Panglima Kostrad (2010-2011)

Kepala Staf Angkatan Darat (2011-2013)

karier politik

Setelah pensiun dari dunia militer, ia masuk ke dunia politik, bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi salah satu anggota Dewan Pembina partai sejak Juni 2013.

Pramono Edhie Wibowo juga menjadi salah satu kandidat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat bersama 10 orang kandidat lainnya.

Kesepuluh peserta konvensi lainnya adalah Hayono Isman, Marzuki Alie, dan Sinyo Harry Sarundajang yang merupakan kader partai.

Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Irman Gusman dan Endriartono Sutarto yang berasal dari luar partai. Ia dan Endriartono merupakan peserta yang berasal dari latar belakang militer.

Pada 16 Mei 2014, Partai Demokrat mengumumkan hasil Konvensi Capres, Pramono Edhie Wibowo menempati posisi kedua setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved