Virus Corona
Kemenag Izinkan Warga Gelar Pernikahan di Rumah atau Gedung saat Wabah Virus Corona, Ada Syaratnya
Direktur Jenderal Bimas Islam, Kamaruddin Amin menyampaikan, calon pengantin diperkenankan menggelar pernikahan di rumah atau gedung pertemuan.
TRIBUNKALTIM.CO - Kementerian Agama ( Kemenag) mengizinkan warga untuk gelar pernikahan di luar Kantor Urusan Agama ( KUA).
Warga bisa menggelar pernikahan di KUA, Masjid, rumah atau gedung pertemuan.
Kebijakan tersebut tertuang dalam surat edaran tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Nikah pada Masa Pandemi Covid-19 yang diterbitkan 10 Juni 2020.
Direktur Jenderal Bimas Islam, Kamaruddin Amin menyampaikan, calon pengantin diperkenankan menggelar pernikahan di rumah atau gedung pertemuan.
• Jadwal Acara TV Hari Ini Sabtu 13 Juni, Indosiar SCTV TRANS RCTI GTV ANTV: Film India dan Box Office
• Pemicu Klaster Baru Pasein Covid-19 di Balikpapan, Waktu Dekat Ini Kampung Baru akan Disterilkan
• BTS Ulang Tahun ke-7, Video Pesta Anniversary Puncak BTS Festa 2020 untuk ARMY Tayang di YouTube
• Akhir Drakor The King: Eternal Monarch Episode 16, Lee Gon Buka Seluruh Gerbang Semesta Demi Tae Eul
Namun, tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon pengantin tersebut.
“Dengan terbitnya edaran ini, maka calon pengantin diperkenankan untuk melangsungkan akad nikah di KUA, rumah, masjid, atau pun gedung pertemuan,” ujarnya, Jumat (12/6/2020), dikutip dari Kemenag.go.id.
Pelaksanaan akad nikah di KUA dan rumah bisa dihadiri maksimal oleh 10 orang.
“Sementara untuk pelaksanaan akad nikah di Masjid atau gedung pertemuan, dapat dihadiri maksimal oleh 30 orang,” lanjutnya.
Surat edaran tersebut dikeluarkan untuk memberikan rasa aman sekaligus tetap mendukung pelaksanaan pelayanan nikah dengan tatanan normal baru (new normal).
“Dengan edaran ini, kami berharap pelayanan nikah dapat tetap dilaksanakan, namun risiko penyebaran wabah covid-19 dapat dicegah atau dikurangi,” terang Kamaruddin.

• Peneliti Unair Temukan Potensi Obat Covid-19, Ada Lima Kombinasi Obat yang Efektif Tangkal Corona
• Imbauan Terbaru Dokter Reisa, Cara Lindungi Lansia dan Anak dari Virus Corona, Bayangkan OTG Dekat
Adapun ketentuan dalam Surat Edaran tersebut, antara lain:
1. Layanan pencatatan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dilaksanakan setiap hari kerja dengan jadwal mengikuti ketentuan sistem kerja yang telah ditetapkan.
2. Pendaftaran nikah dapat dilakukan secara online antara lain melalui website simkah.kemenag.go.id, telepon, e-mail atau secara langsung ke KUA Kecamatan.
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 dan/atau terkait proses pendaftaran nikah, pemeriksaan nikah dan pelaksanaan akad nikah dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan semaksimal mungkin mengurangi kontak fisik dengan petugas KUA Kecamatan.
4. Pelaksanaan akad nikah dapat diselenggarakan di KUA atau di luar KUA.
5. Peserta prosesi akad nikah yang dilaksanakan di KUA atau di rumah diikuti sebanyak-banyaknya 10 orang.
6. Peserta prosesi akad nikah yang dilaksanakan di Masjid atau gedung pertemuan diikuti sebanyak-banyaknya 20 persen dari kapasitas ruangan dan tidak boleh lebih dari 30 orang.
7. KUA Kecamatan wajib mengatur hal-hal yang berhubungan dengan petugas, pihak calon pengantin, waktu dan tempat agar pelaksanaan akad nikah dan protokol kesehatan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
8. Dalam hal pelaksanaan akad nikah di luar KUA, Kepala KUA Kecamatan dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak terkait dan/atau aparat keamanan untuk pengendalian pelaksanaan pelayanan akad nikah dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.
9. Dalam hal protokol kesehatan dan/atau ketentuan pada angka 5 dan angka 6 tidak dapat terpenuhi, Penghulu wajib menolak pelayanan nikah disertai alasan penolakannya secara tertulis yang diketahui oleh aparat keamanan sebagaimana form terlampir.
10. Kepala KUA Kecamatan melakukan koordinasi tentang rencana penerapan tatanan normal baru pelayanan nikah kepada Ketua Gugus Tugas Kecamatan.
11. Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota melakukan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan tatanan normal baru pelayanan nikah di wilayahnya masing-masing.
“Ini untuk melindungi pegawai KUA Kecamatan serta masyarakat pada saat pelaksanaan tatanan normal baru pelayanan nikah."
"Dalam setiap pelayanan, penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi sebuah keharusan,” imbuh Kamaruddin Amin.
• Ibadah Haji 2021 Juga tak Maksimal Bila Vaksin Corona Belum Ditemukan, Akan Ada Pengurangan Kuota
• Ibadah Haji Tahun Ini Dibatalkan, Travel Haji dan Umrah di Balikpapan Legowo
• Blak-blakan, Fachrul Razi Beber Alasan Tak Berangkatkan Jamaah Meski Arab Saudi Gelar Ibadah Haji
• Aurel Hermansyah & Atta Halilintar Rencana Nikah Tahun Ini tapi Ada Corona: Enggak Bisa Bikin Acara
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Ikuti >>> Update Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Boleh Gelar Pernikahan di Luar KUA saat Pandemi covid-19, Berikut Syarat dari Kemenag, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/06/13/warga-boleh-gelar-pernikahan-di-luar-kua-saat-pandemi-covid-19-berikut-syarat-dari-kemenag?page=all.