Virus Corona
Kabar Buruk Virus Corona, Indonesia Catat Angka Kematian Covid-19 Tertinggi dalam Sehari
Achmad Yurianto menyampaikan kabar buruk covid-19 di Indonesia catat angka kematian Virus Corona tertinggi dalam sehari, Senin 15 Juni 2020
Berdasarkan data itu, menurut Tonang, angka kematian dengan komorbid (penyakit penyerta) tunggal sebanyak 26,34 persen.
Sementara, pasien meninggal dengan komorbid ganda mencapai lebih dari 50 persen.
Dia juga menyebut adanya pasien yang meninggal murni karena covid-19 sebanyak 7,31 persen.
"Disampaikan bahwa angka kematian dengan kelompok tanpa komorbid itu jumlah meninggal proporsinya 7,31 persen. Untuk kelompok dengan komorbid tunggal itu angkanya 26,34 persen. Sementara dengan komorbid ganda, lebih dari satu penyakit itu 50 persenan," kata Tonang, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/6/2020).
Meski memiliki kasus kematian tanpa penyakit penyerta, Tonang mengatakan, angka itu lebih rendah dibandingkan laporan beberapa negara yang mencapai 20 persen.
• Peneliti Unair Temukan Potensi Obat covid-19, Ada Lima Kombinasi Obat yang Efektif Tangkal Corona
• Aurel Hermansyah & Atta Halilintar Rencana Nikah Tahun Ini tapi Ada Corona: Enggak Bisa Bikin Acara
Dia menjelaskan, hal itu disebabkan respons berlebihan imun tubuh pasien terhadap Virus Corona sehingga membahayakan nyawanya.
"Kenapa terjadi, walaupun tidak ada komorbid, tapi kalau respons imunnya itu memang memberikan reaksi yang disebut badai sitokin, maka akhirnya membawa pasien ke dalam kondisi yang tidak dapat ditolong," jelas dia.
Menurut dia, seseorang tanpa komorbid tidak menjamin memiliki imun yang kuat.
Soal kemungkinan kematian disebabkan oleh telatnya penanganan, Tonang mengatakan, pasien yang ada saat ini cenderung dalam cakupan pasien.
Kendati demikian, dia tak menafikkan fakta tentang rumah sakit yang sangat penuh di awal pandemi dulu.
Tonang menjelaskan, total pasien yang diumumkan pemerintah tersebut tidak semuanya dirawat di rumah sakit.
Terlebih, mayoritas pasien baru saat ini merupakan pasien dengan gejala ringan dan OTG yang tak perlu mendapatkan perawatan rumah sakit.
Tonang pun berharap agar pemerintah terus meningkatkan jumlah tes seperti dalam beberapa hari terakhir ini.