Seharusnya PLN Bantu Warga, Dalam Kondisi Prihatin Saat Ini PLN tak Perlu Berhitung Untung Rugi
Berita keluhan membengkaknya tagihan listrik warga di berbagai daerah mencuat ke permukaan. Meski ada penjelasan dari PLN, warga belum puas lantaran
TRIBUNKALTIM.CO, MEDAN - Berita keluhan membengkaknya tagihan listrik warga di berbagai daerah mencuat ke permukaan. Meski ada penjelasan dari PLN, warga belum puas lantaran merasa ada kejanggalan.
Banyak warga yang memprotes kejadian ini namun kemudian pasrah karena tak sanggup berargumentasi. Dan akhirnya dengan terpaksa membayar, walau kondisinya cukup memprihatinkan.
Membengkaknya tagihan listrik yang dialami masyarakat mengundang kritik dan tudingan membuat PT PLN Unit Induk Wilayah ( UIW ) Sumut wara-wiri menemui kepala pemerintahan.
Pada Jumat (12/6/2020), Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UIW Sumut Chairuddin menemui Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah di rumah dinasnya.
Lalu pada Senin (15/06/2020) Manager Layanan Prioritas PLN UIW Sumut Gading Aji menemui Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution di Balai Kota Medan.
Pada kesempatan itu, Akhyar meminta PLN melakukan kebijakan layanan untuk membantu meringankan beban masyarakat.
Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, semua sektor dan lini kehidupan tengah mengalami krisis yang berimbas pada pendapatan masyarakat.
Ada yang dipecat dan mati usaha, sehingga berpengaruh pada kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk membayar tagihan listrik.
Baca juga; Kementerian Luhut Resmi Izinkan Harga Tiket Pesawat Naik di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Alasannya
Baca juga; Kabar Gembira! Indonesia Telah Temukan Obat Corona, Rupanya Bahan Banyak di Pasaran & Terdaftar BPOM
"Kami harap PLN punya skema yang bisa membantu meringankan beban masyarakat. Saya merasakan langsung denyut kesulitan dan kesusahan yang saat ini dialami masyarakat. Semua sedang sulit, tak terkecuali siapapun dia. Semua sektor terdampak akibat Covid-19," kata Akhyar dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/6/2020).
Warga diminta lapor jika ada lonjakan tagihan listrik Menjawab Akhyar, Gading Aji menjelaskan jika terjadinya kenaikan tagihan listrik karena meningkatnya pemakaian. Menurut dia, sejak 2017, tidak ada kenaikan tarif yang dilakukan PLN.
Lonjakan terjadi karena pemakaian listrik oleh masyarakat, menyusul adanya kebijakan pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk melakukan aktivitas di rumah baik itu bekerja dan belajar. Hal ini berpengaruh pada jumlah pemakaian dari biasanya, termasuk saat Ramadhan yang jatuh di Mei 2020.
"Kalau Ramadhan, dini hari masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti memasak di jam tiga subuh. Itu menjadi penyebab tingginya pemakaian," katanya. Gading mengatakan, akan menyampaikan permintaan dan harapan Akhyar kepada direksi PLN.
"Kami juga menyampaikan, apabila ada masyarakat yang mengalami lonjakan tagihan, silahkan lapor dan datangi kantor terdekat kami. Pihak kami akan melakukan pengecekan," ungkapnya.