Tak Terima Ditempatkan di Lantai 3 Pasar Tamrin, Pedagang Sembako Bontang Berderai Air Mata

H Maryam salah satu pedagang sembako harus berderai air mata, saat mengungkapkan keresahannya. Lantaran lapaknya ditempatkan di lantai 3 gedung baru.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Hj Rabiah, Hj Maryam dan Hj Nuraida perwakilan pedagang sembako lama di Pasar Rawa Indah Bontang saat ditemui Tribunkaltim.co, Selasa (16/6/2020). Mereka sampaikan keresahan lantaran belum menerima ditempatkan di lantai 3 bangunan baru pasar Taman Rawa Indah ( Tamrin ) Bontang. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - H Maryam salah satu pedagang sembako harus berderai air mata, saat mengungkapkan keresahannya.

Lantaran lapaknya ditempatkan di lantai 3 gedung baru berdasarkan kesepakatan UPT Pasar Taman Rawa Indah ( Tamrin ) Bontang.

Bukannya tak bersyukur, namun pedagang yang juga jadi korban kebakaran pasar itu yakin lantai 3 bukanlah tempat yang cocok bagi para pedagang sembako. Apalagi lapak pedagang ikan, ayam dan daging berada di lantai 1.

"Orang itu ke pasar pasti cari ikan. Kalau dia di bawah kami, ya, sampai situ saja mereka belanja di pasar. Gak bakal naik. Kami terima mau di lantai 4 kah, asal dia (lapak basah) di atas kami," katanya kepada TribunKaltim.co.

Baca Juga: Kisah Penggali Kuburan Pasien Covid-19 Balikpapan, Takut Tapi Dipaksa Hingga Siapkan Lubang Cadangan

Baca Juga: Pemicu Klaster Baru Pasein Covid-19 di Balikpapan, Waktu Dekat Ini Kampung Baru akan Disterilkan

Dirinya meminta belas kasih pemerintah, agar sebagian dari mereka bisa ditempatkan di lapak lantai 1 Pasar Tamrin yang baru. Terutama bagi pedagang lama yang merupakan korban kebakaran.

Sebab sebelum terbangunnya kembali pasar tersebut, pemerintah berjanji bahwa pedagang lama yang jadi korban bakal dijadikan prioritas.

"Masalahnya kasihan kami, sudah korban kebakaran, pedagang lama, baru ditempatkan di lantai 3. Yakin dan percaya, kami bisa bangkrut. Karena otomatis 90 persen pembeli gak bakal naik ke lantai 3. Kami saja pribadi belum naikan barang, sudah ngos-ngosan," ungkapnya.

Ditambah, para distributor sembako enggan mengantar barang-barang sembako ke lantai 3 pasar. Artinya, barang-barang harus diangkut pedagang dari lantai 1.

Persoalannya pedagang sembako rata-rata berusia 40 tahun ke atas. Bukan umur yang bugar bila setiap hari mengangkut barang dari bawah ke atas.

"Semua agen barang mengatakan apabila sembako di lantai 3, mereka gak antar sampai sana," bebernya.

Apalagi melihat toko-toko sembako di sekitar pasar yang kian menjamur. Mereka yang berada di dalam pasar jelas kalah bersaing. Apalagi ditempatkan di posisi yang tak sesuai seperti di lantai 3, dimana area penjual ikan berada di bawah mereka.

"Kalau memang ACC di lantai 3, apa sudah nasibnya keluargaku, makan apa sudah? Rejekiku ndak ada selain itu. Cara rejeki halal hanya di pasar. Kami minta belas kasihan saja lagi dengan pemerintah," ungkapnya.

Ditambahkannya, baik pasar tradisional maupun modern area penjualan sembako sebagian besar ditaruh di tempat paling depan. Sementara pedagang basah ditempatkan di belakang atau setelah area pedagang kering.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved