Tak Terima Ditempatkan di Lantai 3 Pasar Tamrin, Pedagang Sembako Bontang Berderai Air Mata

H Maryam salah satu pedagang sembako harus berderai air mata, saat mengungkapkan keresahannya. Lantaran lapaknya ditempatkan di lantai 3 gedung baru.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Hj Rabiah, Hj Maryam dan Hj Nuraida perwakilan pedagang sembako lama di Pasar Rawa Indah Bontang saat ditemui Tribunkaltim.co, Selasa (16/6/2020). Mereka sampaikan keresahan lantaran belum menerima ditempatkan di lantai 3 bangunan baru pasar Taman Rawa Indah ( Tamrin ) Bontang. 

"Kami sudah korban (kebakaran). Kerugian banyak (hutang). Tertindas. Kalau saat ini mata saya menilai, (pedagang) sembako betul-betul dizalimin," tuturnya yang didampingi rekannya Nuraida dan Rabiah.

Maryam mengaku pasrah, segala upaya telah dilakukannya untuk berjuang mendapatkan tempat yang layak. Mulai dari menyampaikan aspirasi dengan UPT pasar di setiap pertemuan rapat, berdiskusi dengan anggota DPRD Bontang, hingga bersurat ke Walikota bahkan melawat ke rumah jabatan orang nomor satu di Bontang belum lama ini.

Semuanya menemui jalan buntu. Diketahui mereka kena jadwal pengundian pada 18 Juni - 19 Juni 2020. Pada undangan yang mereka terima, tertera apabila tak datang maka pencabutan undian lapak diwakilkan petugas pasar.

"Tak ada jalan rejeki saya selain di pasar Rawa Indah. Puluhan tahun mencari rezeki di sana. Kalau ada di lain, saya gak memohon seperti ini," ujarnya dengan suara terbata-bata.

Maryam dan rekan-rekannya dilema. Mereka belum sepakat dengan penempatan lapak mereka. Bila datang seolah-olah mereka menyetujui hal itu. Di satu sisi lain, bila tak datang tetap saja pencabutan diwakilkan petugas.

"Kalau mengeluh sudah, memohon sudah, apabila jalan masih buntu. Saya serahkan semua kepada Allah. Semoga ada hikmahnya, mungkin Allah punya rencana lain," kata perempuan yang mengaku sempat sujud di hadapan Walikota Bontang belum lama ini.

Sementara di lain tempat, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Asdar Ibrahim didampingi Kepala UPT Pasar, Haedar mengatakan proses pengundian dan pembagian lapak berjalan lancar.

Pihaknya tak menampik ada tarik ulur soal kesepakatan pedagang sembako yang menolak berjualan di lantai 3. Namun, selepas konsolidasi dan mediasi, semuanya sudah sepakat. Pembagian lapak berdasar lantai jualan tidak jadi masalah.

"Aman aja, itu. Hanya terjadi miss komunikasi saja," ujarnya.

Untuk diketahui, di lantai 1 pasar Tamrin bakal diisi 259 pedagang terdiri dari penjual ikan, telor, daging ayam, kue, kelapa, plastik, warung, hingga bumbu jadi.

Baca Juga: Kisah Penggali Kuburan Pasien Covid-19 Balikpapan, Takut Tapi Dipaksa Hingga Siapkan Lubang Cadangan

Baca Juga: Pemicu Klaster Baru Pasein Covid-19 di Balikpapan, Waktu Dekat Ini Kampung Baru akan Disterilkan

Sementara di lantai dua bakal dipenuhi 486 pedagang, terdiri dari penjual sayur mayur, ikan kering, emas dan perhiasan, kosmetik, sepatu hingga aksesoris, buah-buahan, tahu dan tempe; maianan, hingga perlengkapan sekolah.

Nah, pada lantai 3 ada penjual pakaian dan sembako, dengan total sekira 500 lapak pedagang. Lantai dasar diperuntukkan untuk lahan parkir mobil, yang bisa menampung sekira 40 kendaraan.

Sedangkan lahan parkir motor berada di sisi samping bangunan, bisa menampung 700 kendaraan.

( TribunKaltim.co/Fachri )

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved