Virus Corona
Warga Berpelindung Jas Hujan dan Masker Makamkan Sendiri Jenazah PDP, Jenazah tak Ditutup Kain Kafan
Warga Kebraon, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur, dibuat geram dengan pelayanan dari RS Wiyung Sejahtera saat menangani jenazah pasien dalam pengawas
TRIBUNKALTIM.CO - Warga yang sudah ikhlas memakamkan jenazah PDP dengan alat pelindung diri seadanya dibuat kaget ketika mengetahui jenazah tak ditutup kain kafan.
Warga Kebraon, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur, dibuat geram dengan pelayanan dari RS Wiyung Sejahtera saat menangani jenazah pasien dalam pengawasan ( PDP ).
Pasalnya, jenazah salah seorang warga berstatus PDP yang meninggal di RS itu dianggap tidak diperlakukan secara layak.
Karena itu, warga setempat berencana melaporkannya ke pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.
Ketua RW Kebraon Supriyo saat dikonfirmasi mengatakan, salah seorang warganya berstatus PDP yang meninggal di RS Wiyung Sejahtera tersebut diketahui berinisial T berusia 72 tahun. Korban meninggal pada Minggu (7/6/2020).
Karena berstatus PDP, keluarga dan warga menyerahkan sepenuhnya proses pemakaman jenazah kepada pihak rumah sakit. Namun demikian, warga justru dibuat terkejut dengan pelayanan dari RS.
Pasalnya, peti berisi jenazah pasien PDP itu tidak dimakamkan, tapi hanya diletakan di depan TPU. Mengetahui hal itu, warga kemudian berinisiatif melakukan pemakaman sendiri dengan perlengkapan seadanya. Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona tersebut, warga yang melakukan pemakaman jenazah memanfaatkan jas hujan dan masker.
Baca juga; Ini Jadwal Resmi Masuk Sekolah Kemendikbud, SMA & SMP Duluan, Ada Imbauan Khusus Soal Izin Orangtua
Baca juga; Syarat Pegang Senjata Api, 148 Personel Polres Bontang Jalani Tes Psikologi
Jenazah Hanya Pakai Popok
Di tengah proses pemakaman tersebut berlangsung, warga kembali dikejutkan saat peti tak sengaja terbuka. Pasalnya, jenazah korban yang meninggal akibat PDP tersebut ternyata tidak dibungkus dengan kain kafan. Melainkan, dalam posisi telanjang dan hanya diberikan popok.
"Enggak sengaja peti terbuka, kemudian memperlihatkan jenazah T hanya dibungkus kantong jenazah dan memakai popok, tapi tidak dikafani," ujar Supriyo dilansir dari Surya.
Mengetahui hal itu, warga berencana melaporkan pihak RS kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya. "Belum lapor ke Gugus Tugas Surabaya. Konfirmasi dulu ke rumah sakit seperti itu lalu saya lapor ke Gugus Tugas Surabaya," ujar dia.
Baca juga; Ayah Ini Punya Anak Satu Lusin Plus Satu, Cabuli Putrinya hingga Hamil, Sempat Kabur ke Pekanbaru
Baca juga; Seharusnya PLN Bantu Warga, Dalam Kondisi Prihatin Saat Ini PLN tak Perlu Berhitung Untung Rugi