Melihat Lebih Dekat Ruang Isolasi Covid-19 di RSKD Balikpapan, di Baju Hazmat Tertulis 'Aku Kuat'

Hari demi hari jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif di Indonesia justru terus bertambah.

TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO ADI WIDANANTO
Tim dokter melayani pasien Covid-19 di ruang isolasi RSUD Kanujosos Djatiwibowo Balikpapan 

Dijelaskannya, semua ruang isolasi di RSKD yang diperuntukkan bagi pasien covid-19 telah memiliki alat untuk menyaring udara bertekanan negatif, yakni hepafilter atau biasa dikenal dengan exhaust fan.

Dari pengamatan, setiap kamar memiliki dua buah alat ini. Satu tertempel di di dinding untuk menyerap udara dan menyaringnya keluar, dan satu lagi menjadi alat sirkulasi di dalam ruangan.

Begitu juga pengamatan Tribunkaltim.co, yang membedakan ruang isolasi dengan ruang rawat inap biasa hanyalah alat itu.

Semua fasilitas, tempat tidur, televisi, dan pendigin ruangan ada tersedia.

"Jadi memang alat hepafilter ini untuk menyaring udara yang kotor, kemudian dibuang keluar.

Dan waktu dibuang juga sudah dipastikan aman karena sudah melalui penyaringan. Sementara biasanya dalam satu kamar ini terisi 2-4 orang," bebernya.

Meski begitu lain halnya ketika berada di ruang ICU covid-19, para perawat dan penjagaan strerilitas diri semakin ketat. Begitu juga terlihat ruang isolasi itu nampak transparan dari luar seperti.

Tribunkaltim.co juga mencoba melihat lebih dekat, tampak satu dokter dan seorang perawat sedang mengambil swab ketiga pasien di ruang ICU. Mereka tampak menenangkan pasien agar tak ikut tegang.

Seorang dokter yang menggunakan APD lengkap berwarma putih itu pun nampak menuliskan sesuatu di bagian punggung belakang bajunya.

Ternyata tulisan "AKU KUAT" menjadi salah satu stimulus yang diberikan pada para pasien untuk termotivasi agar bisa sembuh dari penyakit asal Wuhan,China itu.

Sementara, di dalam ruang ICU juga tak ada suara juga yang bisa masuk, sehingga komunikasi antar perawat yang berada di zona hijau dan merah pun memerlukan handy talky.

"Jadi kalau di sini memang lebih ketat, mereka perawat jika sudah tidak kuat lebih baik angkat tangan dan akan langsung diganti petugas lain. Biasanya juga yang masuk ke dalam zona merah ini ada dua perawat sekira 2,5-3 jam di dalam," terangnya.

Baca Juga

Manager ESD PT KPC Pernah Isolasi Mandiri, Tidur di Kamar Terpisah dan Punya Alat Makan Sendiri

Dukung New Normal, DLU Terapkan Protokol Kesehatan, Siapkan Dua Ruang Isolasi di Kapal

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved