Virus Corona

Data Pasien Positif Covid-19 di Surabaya Ternyata Beda antara Pemprov dan Pemkot, Kata Gugus Tugas

Data jumlah pasien positif covid-19 di Surabaya ternyata berbeda antara Pemprov Jatim dan Pemkot, begini penjelasan Gugus Tugas

Editor: Amalia Husnul A
http://infocovid19.jatimprov.go.id/
Tangkap layar peta sebaran covid-19 di Jawa Timur Kamis 18 Juni 2020, 12.00 WIB. Data jumlah pasien positif covid-19 di Surabaya ternyata berbeda antara Pemprov Jatim dan Pemkot, begini penjelasan Gugus Tugas 

"Kita berharap warga untuk bersama jangan sampai PSBB itu terjadi di Surabaya, patuhi protokol kesehatan, disiplin menjadi kunci," ujar Fikser.

Tim Gugus Tugas Provinsi Ngenes Tiap Malam

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi (surabaya.tribunnews.com/fatimatuz zahro)

Pasca PSBB di Surabaya Raya dilonggarkan, transmission rate dan juga attack rate di Surabaya Raya kembali melonjak.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi, mengatakan dengan kondisi seperti ini, sesuai teori lebih baik dikembalikan ke masa restriksi.

Hal tersebut disampaikan Joni dalam paparannya di hadapan Ketua Umum Palang Merah Indonesia ( PMI ) Jusuf Kalla yang datang ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/6/2020).

"Attack rate dan transmission rate Surabaya Raya kembali naik setelah pelonggatan PSBB. Ini mengecewakan. Kalau sesuai teori dengan kondisi ini harusnya revive back to lockdown, kalau kita ya harusnya kembali ke PSBB," kata Joni.

Kondisi yang paling disorot yaitu Surabaya yang kasusnya 50,4 persen dari total kasus di Jatim.

Saat ini attack rate Kota Surabaya 139,7 ini attack rate tertinggi se Indonesia.

Artinya setiap 100.000 penduduk 140 orang diantaranya positif covid-19.

Sedangkan untuk Jatim attack rate saat ini adalah 19,7.

Kemudian untuk transmission rate Surabaya saat ini adalah 1,22. Sedangkan transmission rate Jawa Timur adalah 1,1.

"Padahal Jawa Timur ini transmission rate nya pernah di angka 0,86, artinya kasusnya akan hilang. Begitu juga Surabaya Raya transmission rate-nya penah 0,5. 

Jadi sebetulnya PSBB sangat bisa dan efektif senagai metode pengendalian penularan covid-19," kata Joni yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo ini.

Joni menerangkan, masyarakat Surabaya Raya dengan adanya pelonggaran PSBB justru kian menurun untuk memperhatikan protokol kesehatan.

Seperti mengenakan masker, masih banyak yang abai. Dan yang masih mencolok adalah kurang disiplinnya penegakan physical distancing.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved