Mahasiswa Untag Samarinda Demo
Mahasiswa Tuntut Pembebasan Biaya Beban Tetap per Semester, Begini Respons Rektor Untag Samarinda
Mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) menggelar aksi demo di depan Kantor Yayasan, Kamis (18/6/2020).
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) menggelar aksi demo di depan Kantor Yayasan, Kamis (18/6/2020).
Mereka meminta agar pihak yayasan menggratiskan biaya beban tetap yang terus dibayarkan setiap semester selama pandemi Virus Corona ( covid-19 ) ini.
Sebab selama pandemi, biaya tersebut membebani mahasiswa yang orangtuanya mengalami kesulitan finansial. Hal tersebut ditanggapi oleh pihak rektorat.
Rektor Untag Marjoni Rachman mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
Baca juga: Jadwal Puncak Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, Kaltim Jam 16.26 Wita, tak Terlihat di Jakarta
Baca juga: Sepatu Gucci yang Dipakai Anggota Komisi III DPRD Kaltim Disoal Pokja 30, Ada Indikasi Gratifikasi?
Sebab keputusan dalam mengeluarkan kebijakan biaya kampus dilakukan oleh pihak yayasan.
Namun dia masih bisa melakukan komunikasi dengan pihak yayasan bersama mahasiswa untuk membicarakan hal tersebut.
"Untuk ini saya masih bisa komunikasikan dengan pihak yayasan. Sebaiknya mahasiswa bersurat dengan membuat surat pernyataan tiap-tiap BEM Fakultas agar bisa langsung berkomunikasi dengan Yayasan," katanya.
Selain itu, ia mengakui penurunan biaya beban tetap hanya dilakukan kampus tersebut. Jika dibandingkan dengan kampus lain, maka kampus Untag cukup berani dalam melakukan pemotongan uang kuliah.
Baca juga: Pandemi Corona, Tren Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat, BPS Balikpapan Berikan Analisisnya
Baca juga: Kepala BPJT Bantah Pernyataan Rektor Uniba yang Sebut Tarif Tol di Jawa Rp 200/Km, Ini Data Riilnya
Baca juga: BREAKING NEWS Sempat Sepekan Zero, Bontang Tambah 2 Kasus Positif Covid-19 Asal dari Zona Hitam
Dari beberapa kampus yang ditemuinya, uang kuliah hanya sistem cicil. "Bahkan ada yang hanya berikan uang internet saja," katanya.
Selain itu, semester depan rencananya akan melakukan pemotongan uang kuliah. Hal tersebut imbas dari covid-19. Namun pemotongan uang kuliah berdasarkan lamanya mahasiswa yang kuliah di kampus tersebut.
"Akan ada pemotongan Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu untuk uang SPP," ucapnya. (*)