Breaking News

Pandemi Corona, Tren Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat, BPS Balikpapan Berikan Analisisnya

Pemerintah memproyeksi dampak terburuk virus Corona dengan skenario berat hingga lebih berat. Pandemi Corona atau covid-19

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
Kolase TribunKaltim.co / Kompas.com dan freepik.com
Selain gelombang kedua Virus Corona, Indonesia terancam lonjakan orang miskin. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah memproyeksi dampak terburuk virus Corona dengan skenario berat hingga lebih berat. Pandemi Corona atau covid-19 mau tidak mau meningkatkan jumlah kemiskinan dan pengangguran.

Padahal dalam 5 tahun ini, pemerintah terbilang sukses untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Namun hadirnya covid-19, menekan semua perekonomian di berbagai negara. Termasuk di Balikpapan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan di Kota Minyak, Balikpapan, mengalami penurunan pada 2019.

Di mana, tingkat kemiskinan di Balikpapan kini 2,42 persen atau 15.780 orang. Turun dari 2018, di mana tingkat kemiskinan sebesar 17 ribu.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Hafiz Quran dan Takmir Masjid Al-Ansor di Tenggarong Kukar, Ada 69 Orang

Baca Juga: PHRI Tarakan Pikirkan Nasib Hotel yang tak Ada Kerjasama Karantina Kasus covid-19, Begini Solusinya

"Saya kira jika berbicara kemiskinan dengan adanya covid-19, ada yang di rumahkan dan lainnya, tentunya akan berdampak pada pendapatan. Ketika berbicara pendapatan, otomatis mengarah ke daya beli. Sehingga sedikit banyak pasti ada pengaruhnya," ujar Kepala Seksi Statistik dan Sosial BPS Balikpapan, Umar Riyadi, Kamis (18/6/2020).

Kendati begitu, BPS belum bisa memberikan kepastian berapa besarannya. Untuk kemiskinan, potretnya disampaikan akhir tahun.

Karena sampel yang bisa menggambarkan Balikpapan itu Maret survei diposisi Maret, dan akan dirilis sekitar Desember.

Begitu juga pengangguran, sampel besarnya di Agustus, dirilis berbarengan dengan kemiskinan. Hanya saja angka rincinya, akan disampaikan di triwulan pertama tahun berikutnya.

Baca Juga: Inilah Pesan Adik untuk Ruben Onsu Sang Kakak yang Kini Hadapi Problematika Ayam Geprek Bensu

Baca Juga: Ridwan Kamil Jadi Favorit di Dunia Maya, PKB Menilai Para Gubernur Itu Rajin Kerja dan Bangun Citra

Umar mengungkapkan, prinsip penyajian data statistik, sifatnya past tense. Jadi kalau ingin melihat kemiskinan dampak covid-19, potretnya akan sangat terlihat di Maret 2021.

Sedangkan pengangguran mungkin sudah akan terlihat, karena surveinya di Agustus 2020. Akan kelihatan sektor mana saja yang terhantam, dan lain sebagainya.

"Tapi kalau bicara tren, akan ada kemungkinan kemiskinan akan bertambah, begitu juga pengangguran.
Namun kita tidak tahu ke depan seperti apa, dan kita wait and see. Akan kita sampaikan perubahan-perubahannya," pungkasnya.

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved