Siswa SMKN 2 Tenggarong Kukar Berhasil Lulus Sertifikasi Kerja Juru Gambar Arsitektur
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 ( SMKN 2 ) Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 ( SMKN 2 ) Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) Provinsi Kalimantan Timur berhasil lulus sertifikasi kompetensi kerja yang diadakan DIT PSMK, dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) sebagai pembuat surat keterangan ahli ( sertifikat ).
Sertifikasi itu sendiri diikuti 29 siswa kelas XII jurusan DPIB pada 15-19 Juni 2020 yang dilakukan secara daring.
"Alhamdulillah lulus semua. Sertifikasi jabatan kerja yang diikuti siswa merupakan sertifikasi juru gambar Arsitektur kelas atau level 2," ucap Kepala SMKN 2 Tenggarong, Sumiarsih, Jumat (19/6/2020).
Sertifikasi tersebut terlaksana berdasarkan UU Jasa Konstruksi Nomor 2 tahun 2017, bahwa setiap tenaga kerja yang bekerja dibidang konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja, serta setiap pengguna jasa wajib memperkerjakan tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi.
Baca Juga: Hasil Rapid Test Hafiz Quran dan Takmir Masjid Al-Ansor di Tenggarong Kukar, Ada 69 Orang
Baca Juga: PHRI Tarakan Pikirkan Nasib Hotel yang tak Ada Kerjasama Karantina Kasus Covid-19, Begini Solusinya
Selain itu, sesuai dengan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melakukan pembinaan konstruksi, salah satunya dibidang vokasional.
Dalam hal ini sertifikasi bidang vokasional tingkat SMK berdasarkan program link and match. Dimana program tersebut memadukan dan menghubungkan antara sistem pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan SDM Industri.
Masih Sumiarsih menjelaskan, selama lima hari sertifikasi dilakukan, dua hari pertama siswa menggambar arsitektur sesuai dengan soal yang diberikan.
Baca Juga: Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19
Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah
Sedangkan tiga hari selanjutnya diberikan pengarahan dan pembekalan dari asesor.
"Ujian dilakukan secara online, memang tahun ini sedikit berbeda dari biasanya. Siswa yang ikut sertifikasi ini tidak kami haruskan ke sekolah, mereka bisa lakukan di rumah, beberapa lainnya di sekolah," tuturnya.
Baca Juga: Pemkab PPU Menagih Warung yang Menunggak Bayar Sewa Lahan Pemerintah Penajam Paser Utara
"Kami tetap upayakan agar siswa dapat ikut sertifikasi ini, karena sertifikatnya cukup bergengsi dari LPJK," tutupnya.
( TribunKaltim.co )