Virus Corona
Muhadjir Effendy dan Terawan Sorot Cara Jabar Atasi Virus Corona, Ridwan Kamil Bocorkan Strateginya
Muhadjir Effendy dan Terawan Agus Putranto sorot cara Jabar atasi Virus Corona, Ridwan Kamil bocorkan strateginya
Tidak membuat rumah sakit menjadi penuh sekali untuk covid," papar Terawan.
• Catat Waktu dan Daerah Tepat Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin, Minggu 21 Juni 2020 di Indonesia
• Bukan Piala Asia 2020, Ini Alasan Indra Sjafri Restui Timnas U19 Indonesia Pakai Pemain Naturalisasi
• Kabar Terbaru Bahaya Virus Corona dari WHO, Belum Pernah Terjadi, Negara Semangat Buka Ekonomi
Dia pun berkomitmen membantu memfasilitasi proses pendaftaran sejumlah alat penanganan covid-19 yang diproduksi di Jabar ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar bisa diproduksi massal.
Seperti diketahui, Jabar berhasil membuat sejumlah alat medis untuk penangnaan covid-19.
Di antaranya, ventilator buatan PT Dirgantara Indonesia, rapid test antigen karya ITB dan Unpad, serta laboratorium kontainer buatan PT Biofarma.
"Kita harus bangga dengan produk indonesia.
Saya yakin produk Indonesia sangat kompatibel dipakai di indonesia," jelasnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, kasus covid-19 di Jawa Barat relatif terkendali dengan rata-rata 30 kasus per hari.
Menurut dia, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) dari level provinsi hingga mikro serta pengetesan masif menjadi kunci Jabar dalam menangani covid-19 sejauh ini.
"Sudah enam pekan angka reproduksi (Rt) kita di bawah 1.
Kami di Jabar selalu ilmiah dalam mengambil keputusan.
Kami libatkan epidemiologis dari perguruan tinggi, ada ahli ekonomi juga," ucap Emil, sapaan akrabnya.
• Kisah ABK yang Sembuh dari Covid-19, Sempat Stres Jalani Tes Swab Hingga 8 Kali
• Ramalan Zodiak Minggu 21 Juni 2020, Kencan Sagitarius Batal, Virgo Berpikir 10x Sebelum Ambil Dompet
• Sandiaga Uno Pasang Badan Jika Ada yang Berani Bully dr Tirta Berhadapan Langsung Sama Saya
"Yang sembuh sudah mendekati angka kasus aktif. Di rumah sakit juga (pasien covid-19) sudah sedikit.
Dari 100 persen kapasitas ruang inap sekarang hanya 29 persen yang dipakai," sambungnya.
Meski demikian, Emil mengaku Jabar punya tantangan besar dalam proses transisi adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Karena itu, dia pun memerintahkan tim dari gugus tugas untuk terus memeriksa pusat keramaian agar masyarakat tidak larut dalam euforia.