RM Hot Kodong Balikpapan Manfaatkan Penjualan Online Saat Pandemi Covid-19, Raih Omzet Puluhan Juta
Pandemi Covid-19 telah menekan segala lini usaha, tidak sedikit perusahaan hingga industri rumahan mengalami penurunan penjualan akibat kondisi itu.
Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pandemi Covid-19 telah menekan segala lini usaha, tidak sedikit perusahaan hingga industri rumahan yang mengalami penurunan penjualan akibat kondisi itu.
Apalagi adanya aturan pemerintah mengenai pembatasan sosial dan pengetatan aktivitas ekonomi, membuat masyarakat menahan diri untuk melakukan aktivitas jual beli ke luar rumah.
Salah satu pelaku usaha di bidang kuliner yang memiliki rumah makan atau RM Hot Kodong, pun mengalami hal serupa. Owner Hot Kodong, Wati Karamoy mengaku pada awal-awal pandemi, dengan pengetatan yang dilakukan, penjualan mengalami penurunan yang signifikan.
"Rumah makan ini aslinya menjual banyak menu, tapi karena kami mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melayani makan di tempat saat itu, jadi beralih ke penjualan online," ujar Wati, Senin (22/6/2020).
Baca juga; Jasad Bayi tak Berdosa Ditemukan Terbungkus Kresek Hitam Dekat Sumur Umum, Polisi Cari Orangtuanya
Baca juga; Dokter Terbang Sudah Layani 9.384 Pasien di Pedalaman-Perbatasan Kaltara Selama 2014-2019
Penjualan secara online justru melonjak signifikan hingga lebih dari 100 persen. Pasalnya, selama pembatasan sosial, masyarakat yang berada di rumah lebih aktif menggunakan internet. Sehingga ia semakin gencar memasarkan produk melalui media sosial dan market place.
Perempuan berkerudung ini beralih menjual ayam bakar utuh secara online, dimana biasanya ia menyajikan seporsi menu lengkap saat masa sebelum pandemi. Wati gencar promosi, di live facebook. Satu ekor ayam, menurut Wati cocok untuk masa di rumah saja karena dapat dinikmati sekeluarga.
Hasilnya tidak mengecewakan, dalam sehari, ia bisa menghabiskan 200 hingga 700 ekor ayam untuk dijual. Omzetnya pun hingg puluhan juta rupiah. "Waktu puasa kemarin, dalam sehari ada 600 ekor ayam yang habis terjual," tambahnya.
Baca juga; Pelecehan Terjadi di Jalan Raya Saat Korban Naik Sepeda, Puas Beraksi Pelaku Tancap Gas
Baca juga; Tunjang Kinerja, Pemkab Kubar Berikan Bantuan kepada Petani dan PPL
Pasarnya tak hanya di Balikpapan, banyak pembeli dari luar kota yang mengetahui ayam ini dari media sosial, seperti Penajam Paser Utara dan Samarinda. Bahkan ungkap Wati, banyak pembeli dari luar kota tersebut membuka jasa titip atau jastip.
Dari pencapaian ini pula, Wati membuka lapangan pekerjaan. Dari total 6 karyawan, ia menambah 8 orang lagi. Serta 7 orang untuk cadangan kurir. Wati juga berencana membuka cabang lainnya di Balikpapan dan Samarinda.
"Alhamdulillah karena banyak pesanan, karyawan ditambah. Saat saya live, 4 sampai 5 orang mantengin juga untuk catat pesanan yang masuk," pungkasnya.