DPRD Balikpapan Segera Panggil Dinkes Bahas Dana Insentif Tenaga Kesehatan yang Belum Terserap
Walikota Balikpapan Rizal Effendi sempat meminta bantuan dalam rapat koordinasi Forkompinda Provinsi Kalimantan Timur bersama Gubernur
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN-Walikota Balikpapan Rizal Effendi sempat meminta bantuan dalam rapat koordinasi Forkompinda Provinsi Kalimantan Timur bersama Gubernur pada 10 Juni 2020 lalu.
Ia secara terang-terangan meminta bantuan kepada Gubernur Kaltim Isran Noor terkait dengan anggaran insentif tenaga kesehatan mitigasi covid-19.
Walikota dua periode itu berdalih bahwa anggaran yang dimilikinya tak cukup. Sementara petunjuk teknis dari Kementerian Keuangan baru terbit usai dilakukan refocusing anggaran.
Namun hal itu lantas dibantah oleh Ketua Pansus covid-19 DPRD Balikpapan Syukri Wahid.
Ia menyebut dari Rp 136 miliar alokasi covid-19, didalamnya telah disetujui anggaran insentif kesehatan.
Baca Juga
Dua Tenaga Kesehatan di Tarakan Sembuh dari Covid-19 Hanya dalam Kurun Waktu 9 Hari, Ini Alasannya
Begini Cara Wakil Bupati Agus Tantomo Beri Semangat Tim Tenaga Kesehatan Covid-19 di Berau
"Gugus tugas sudah mengajukan untuk insentif kesehatan dan sudah dianggarkan. Hanya saja ketentuan terbaru Kementerian Keuangan soal insentif kesehatan akan dicover oleh APBN," katanya, Selasa (23/6/20).
Syukri Wahid yang ditemui Tribunkaltim.co pun menjelaskan alokasi dana insentif kesehatan yang telah disepakati, dimana alokasinya mencapai Rp 21 miliar.
Menurutnya, hingga kini pihaknya tak pernah mendapat penjelasan apapun terkait penggunaan anggaran covid-19 yang dioperasionalkan pemerintah kota.
Padahal insentif anggaran sudah disepakati sejak akhir April 2020.
"Kita ingin tau sub kontraknya seperti apa, dan yang penting alokasi uang itu, sudah ada dianggarkan Rp 21 miliar untuk insentif kesehatan," tuturnya.
Memang diakuinya, dalam juknis pemberian insentif yang diberikan pemerintah daerah, ada indeks yang harus terpenuhi.
Seperti misalnya berapa jumlah tenaga medis yang bekerja, siapa saja yang bekerja untuk pemerintah kota, dan lainnya.