Warga Sidodadi & Teluk Lerong Samarinda Cerita Pengalaman Ikut Bimtek Disperin. Sulit Takar Gliserin
Pemkot Samarinda melaui Dinas Perindustrian atau Disperin mengadakan bimbingan teknis ( Bimtek ) membuat hand sanitizer selama lima hari sampai hari
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda melaui Dinas Perindustrian atau Disperin mengadakan bimbingan teknis ( Bimtek ) membuat hand sanitizer selama lima hari sampai hari Jumat mendatang. Dalam bimtek itu warga dilatih membuat hand sanitizer secara mandiri.
Dalam kegiatan bimtek, Selasa (23/6/2020) pagi sekitar 20 masyarakat dari Kelurahan Teluk Lerong dan Kelurahan Sidodadi berkesempatan mendapatkan pengalaman pembuatan hand sanitizer. Mereka secara perlahan menuangkan ethanol 96 persen, Gliserin, H2O2, Aquadest dan Gliserin.
Keempat bahan tersebut dituang bersamaan di dalam jerigen. Para peserta pun menceritakan pengalamannya ketika mencampurkan keempat bahan tersebut.
Yusva warga Kelurahan Sidodadi mengatakan baru pertama kali ia mendapatkan pengalaman tersebut. Rasa penasaran dan ingin menekan biaya pembelian hand sanitizer menjadi Alasannya ikut dalam bimtek ini.
Baca juga; Lagi Diburu Penggemarnya, Dinamakan Puring Ayu Ting Ting, Tanaman Hias ini Sedang Naik Daun
Baca juga; Cegah Virus Corona, BPBD Balikpapan Semprot Disinfektan Kantor Tribun Kaltim
Ia merasakan ada sedikit kesulitan dalam mencampurkan bahan tersebut. "Sulitnya mencampur gliserin ke gelas ukur. Bahan gliserin ini kental seperti gel. Kalau salah dikit bisa tumpah," ucapnya.
Senada dengan Yusva, Wini pun kesulitan menakar Gliserin. Bahannya yang kental terkadang tidak pas ketika diukur. Ia tidak kesulitan menakar bahan lainnya. Sebab bahan lain berbentuk cair.
Selama lima hari mulai Senin (22/6/2020) sampai Jumat (26/6/2020) Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Samarinda adakan bimbingan teknis (Bimtek). Dalam bimtek Yang digelar di aula kantor Graha Rahayu Rahayu Jl. Juanda ini dihadiri puluhan masyarakat dari tiap Kelurahan di Kota Samarinda setiap harinya.
Kepala Disperin M. Faisal, Selasa (23/6/2020) mengatakan bimtek pembuatan hand sanitizer digelar untuk mengantisipasi langkanya hand sanitizer di masyarakat. Selain itu meningkatnya permintaan hand sanitizer bisa menjadi ladang bisnis bagi masyarakat.
“Total peserta ada 100 peserta dari 10 kelurahan, dan hari ini ada 20 peserta,” ucap M. Faisal
Baca juga; Tak Punya Uang untuk Jalan dengan Pacar, Tersangka Gadaikan Motor Curian Seharga Rp 800 Ribu
Baca juga; Satu Lagi Penambahan Pasien Dalam Pengawasan di PPU, Kini Tim Gugus Tugas Tangani 288 Kasus
Adapun 11 kelurahan tersebut yang berpartisipasi Kelurahan Jawa, Bukuan, Teluk Lerong Ilir, Teluk Lerong Ulu, Sidodadi, Bugis, Dadimulya, Karang Asam Ilir, Karang Anyar, Sempaja Utara dan Sungai Kapih.
Dinas Perindustrian Kota Samarinda juga menggandeng Stikes Samarinda sebagai narasumbernya untuk membimbing para peserta. “Jadi narsumnya dari Stikes Samarinda. Dalam pembuatan hand sanitizer ada dua jenis, satu dari standar who dan alami yang bahan-bahannya dari daun sirih dan jeruk nipis,” tutur Faisal.