Arya Sebut Ada Upaya Pembusukan Menteri BUMN, Cari Orang yang Deklarasi Erick Thohir for President

Arya Cari Orang yang Deklarasi Erick Thohir for President, Upaya Pembusukan terhadap Menteri BUMN

Youtube/ Kompas TV
Stafsus BUMN Arya Mahendra Sinulingga 

Faktanya Menteri BUMN, Erick Thohir mengklarifikasi akun media sosial yang mengatasnamakan dirinya.

Menurutnya, ia tidak pernah membuat akun sosial media baik di Facebook, Instagram ataupun Twitter yang bernama seperti Erick Thohir for Indonesia ataupun Erick Thohir for President.

 Inilah 8 Jenderal Digadang-gadang Pengganti Kapolri Idham Azis Versi IPW, 3 Orang Masih Bintang Dua

 Mandikan Jenazah Mertua, 1 Ibu Hamil Positif Covid-19, Buntut Ambil Paksa Jenazah Terinfeksi Corona

 Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa dari Ambulans, Tiga Orang Menunggu di Liang Lahat Tanpa Masker

 Catatan Baru Lonjakan Covid-19 di Surabaya Mengkhawatirkan, 7.564 Terkonfirmasi Positif

Di Twitter, akun resmi Erick Thohir yang bercentang biru tanda telah diverifikasi kepemilikannya adalah akun @erickthohir.

Nama yang sama juga digunakan untuk akun Instagram yang juga telah mendapat centang biru.

Kritik petinggi BUMN

Pada kesempatan itu, Adian Napitupulu mengkritik penunjukan kalangan milenial sebagai petinggi di perusahaan-perusahaan BUMN.

Ia mengatakan, Kementerian BUMN tak boleh menjadikan penunjukan itu sebagai eksperimen dalam pengelolaan perusahaan.

"Ini jadi persoalan, bagaimana mungkin BUMN mengangkat milenial kemudian petinggi BUMN bilang sedang eksperimen. Tolong, ini situasi negara sedang sulit," kata Adian.

"Saya berharap ini cuma salah kata saja," lanjut dia.

Adian menyatakan bahwa alasan coba-coba dari Kementerian BUMN tersebut dapat mencoreng kepercayaan rakyat kepada Pemerintah.

Apalagi, kata Adian, saat ini situasi sedang sulit akibat pandemi covid-19 yang melanda Tanah Air.

"Ada uang rakyat ditaruh di situ, ada harapan rakyat di situ, persoalan ekonomi sedang sulit. Jangan katakan ini langkah eksperimen," ujar dia.

"Rakyat bisa hilang kepercayaan. Saya bicara seperti ini agar rakyat tetap percaya dengan Pemerintah. Yang membuat rakyat tidak percaya itu adalah pernyataan BUMN sendiri. Menurut saya, ini masalah komunikasi politik," lanjut Adian.

Ia menilai, seharusnya Pemerintah dapat menunggu di situasi yang lebih stabil.

"Di situasi lain boleh saja, di situasi ini tidak," tutur Adian.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved