Virus Corona

Telegram Kapolri untuk New Normal, Maklumat Penanganan Covid-19 Dicabut, Tegaskan Protokol Kesehatan

Setelah berlaku selama tiga bulan, akhirnya Kapolri Jenderal Idham Azis mencabut Maklumat Kapolri nomor MAK/2/III/2020.

Humas Mabes Polri
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis membuka Musrenbang Polri tahun 2020 di Pusdalsis Mabes Polri, Rabu (3/6/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Telegram Kapolri untuk New Normal, Cabut Maklumat Penanganan Covid-19 dan Pengawasan Masyarakat

Setelah berlaku selama tiga bulan, akhirnya Kapolri Jenderal Idham Azis mencabut Maklumat Kapolri nomor MAK/2/III/2020 tentang Kepatuhan Terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona ( covid-19) yang dikeluarkan 19 Maret 2020.

Isi Maklumat Kapolri tersebut memuat larangan serta imbauan kepada masyarakat di tengah pandemi Virus Corona.

Misalnya, larangan mengadakan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan massa, tidak menimbun bahan pokok, hingga tidak menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan keresahan.

Sehari Setelah Jokowi Minta Covid-19 Jatim Ditekan, Jumlah Kasus Corona Jawa Timur Lampaui Jakarta

Cek Ramalan Zodiak Sabtu 27 Juni 2020 Terbaru, Ada yang Unik Buat Libra, Cancer Bakal Berbunga-bunga

Kedapatan Sedang Berduaan dengan Suaminya, Sang Istri Malah Dihajar Pasangan Selingkuh

TERBARU, Nadiem Makarim Umumkan Jadwal Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2020/2021, Siswa SD Kapan?

Pencabutan maklumat itu tertuang dalam surat telegram bernomor STR/364/VI/OPS.2./2020 tanggal 25 Juni 2020 yang ditandatangani Asisten Operasional Kapolri Irjen (Pol) Herry Rudolf Nahak.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono menuturkan, telegram tentang pencabutan maklumat itu dikeluarkan dalam rangka menuju adaptasi tatanan kehidupan baru atau new normal.

"Benar surat telegram dalam rangka new normal," kata Argo melalui keterangan tertulis, Jumat (26/5/2020).

Kendati demikian, polisi mengaku akan tetap mendisiplinkan masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan.

"Pengawasan dan pendisiplinan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," tutur Argo.

Melalui surat tersebut, Kapolri juga meminta jajarannya meningkatkan kerja sama untuk mencegah penyebaran covid-19 serta berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah.

Anggota kepolisian diinstruksikan agar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Namun, pembatasan kegiatan diminta tetap dijalankan untuk daerah yang masih berada di zona kuning dan merah covid-19 sesuai ketentuan di wilayah tersebut.

Diberitakan sebelumnya, melalui maklumat tersebut, Kapolri Jenderal Idham Azis meminta masyarakat tidak berkerumun. Mereka yang melanggar akan ditindak tegas.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis membuka Musrenbang Polri tahun 2020 di Pusdalsis Mabes Polri, Rabu (3/6/2020).
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis membuka Musrenbang Polri tahun 2020 di Pusdalsis Mabes Polri, Rabu (3/6/2020). (Humas Mabes Polri)

Adapun, tindakan pengumpulan massa terdiri atas lima hal.

Pertama, pertemuan sosial, budaya, keagamaan dan aliran kepercayaan dalam bentuk seminar, lokakarya, sarasehan dan kegiatan lainnya yang sejenis.

Kedua, kegiatan konser musik, pekan raya, festival, bazar, pasar malam, pameran dan resepsi keluarga.

Ketiga, kegiatan olahraga, kesenian, dan jasa hiburan.

Keempat, unjuk rasa, pawai dan karnaval.

Terakhir, kegiatan lain yang menjadikan berkumpulnya massa.

Inilah 8 Jenderal Digadang-gadang Pengganti Kapolri Idham Azis Versi IPW, 3 Orang Masih Bintang Dua

Mandikan Jenazah Mertua, 1 Ibu Hamil Positif Covid-19, Buntut Ambil Paksa Jenazah Terinfeksi Corona

Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa dari Ambulans, Tiga Orang Menunggu di Liang Lahat Tanpa Masker

Catatan Baru Lonjakan Covid-19 di Surabaya Mengkhawatirkan, 7.564 Terkonfirmasi Positif

Jokowi Beri Waktu 2 Minggu untuk Turunkan Angka Covid-19 Jatim, Risma: Surabaya, Sudah Mulai Turun

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) beri waktu dua minggu untuk turunkan angka covid-19 Jawa Timur ( Jatim ), Risma: Surabaya, sudah mulai turun

Dalam kunjungan ke Jawa Timur ( Jatim ), Kamis 25 Juni 2020 lalu, Presiden Joko Widodo memberikan target selama dua pekan untuk menurunkan kasus covid-19 di Jawa Timur.

Menyinggung target Presiden Jokowi, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ( Risma ) mengatakan saat ini kasus positif covid-19 di Surabaya sudah mulai turun.

"Sebenarnya sudah turun, tadi saya memang tidak menyampaikan angka, saya nanti dikira seolah enggak kerja, sebetulnya angka itu sudah turun," kata Risma usai rapat pengarahan percepatan penanganan covid-19 di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jumat (26/6/2020).

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jatim, tercatat 4.181 kasus covid-19 di Surabaya pada 16 Juni.

Pada 17 Juni, terdapat tambahan 81 kasus positif di Surabaya.

Lalu, tambahan 121 kasus terjadi pada 18 Juni.

Jumlah pasien baru bertambah sebanyak 84 kasus pada 19 Juni dan 105 kasus pada 20 Juni.  

Kemudian, tercatat 56 kasus positif baru pada 21 Juni dan 143 kasus positif baru pada 22 Juni.

Jumlah pasien baru kembali bertambah sebanyak 107 kasus pada 23 Juni dan 84 kasus pada 24 Juni.

Angka penambahan pasien baru itu meningkat pada 25 Juni dengan 195 kasus positif.

Risma mengakui, tambahan kasus positif covid-19 di Surabaya cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Tapi, tambahan itu merupakan hasil swab dari spesimen yang diambil pekan lalu.

"Memang hasilnya seperti itu, ini memang tertinggi. Sebetulnya itu hasil seminggu lalu.

Hasil swab seminggu yang lalu, kalau setelah itu, turun memang," ujar Risma.  

Risma membantah anggapan tak bekerja menangani kasus positif covid-19 di Surabaya.

"Tapi memang turun hasilnya (swab dan rapid test), nanti kalau (turun) enggak banyak, saya dituduh enggak nyambut gawe (enggak kerja)," kata Risma.

Menurut Risma, hanya tersisa 60 warga Surabaya yang dikarantina di hotel yang disediakan pemerintah kota.

Mereka merupakan warga yang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test covid-19.

Saat ini, kata Risma, puluhan orang itu menunggu hasil tes swab lanjutan.

"Angka itu turun, sekarang tadi saya suruh ngecek di hotel tinggal enggak sampai 60 orang, itu yang reaktif nunggu swab," ujar Risma.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta kasus positif covid-19 di Jawa Timur diturunkan dalam waktu dua pekan.

Presiden menyoroti tambahan kasus positif covid-19 di Jawa Timur yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

Jokowi meminta Pemprov Jawa Timur berhati-hati.

Meski begitu, Jokowi juga memuji tingkat kesembuhan pasien positif covid-19 di Jawa Timur yang lumayan tinggi, sebanyak 31 persen.

“Oleh sebab itu saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul betul kita lakukan bersama sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

Jokowi meminta seluruh pihak bergotong royong menangani kasus covid-19 di Jawa Timur.

"Baik itu di gugus tugas, di provinsi, di kota dan kabupaten dan seterusnya sampai ke rumah sakit kampung desa semuanya ikut bersama melakukan manajemen krisis dan menurunkan angka positif tadi,” kata Jokowi.

Berikut update kasus virus corona atau covid-19 di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Sabtu 27 Juni 2020.

Melansir dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, update virus corona di Surabaya menunjukkan kenaikan.

Kasus covid-19 di Kota Surabaya bertambah sebanyak 187 sehingga kini totalnya 5.344 kasus.

Pasien sembuh covid-19 di Kota Surabaya hari ini bertambah 100 orang, sehingga totalnya kini 2.068.

Untuk korban meninggal karena virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 10 orang.

Berikut tabel kasus virus corona atau covid-19 di Surabaya hari ini, Jumat 26 Juni 2020.

Sebaran virus corona di Surabaya, Sabtu 27 Juni 2020
Sebaran virus corona di Surabaya, Sabtu 27 Juni 2020 (lawancovid-19.surabaya.go.id)

Sedangkan untuk update virus corona di Jatim juga masih mengalami kenaikan dari berbagai kabupaten/kota.

Melansir dari infocovid19.jatimprov.go.id, update kasus virus corona di Jatim hari ini bertambah 363 kasus.

Sehingga, total jumlah kasus virus Corona di Jatim saat ini mencapai 10.886 kasus.

Dari 10.886 kasus, sebanyak 6.307 pasien sedang menjalani masa perawatan, 3.619 pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 799 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.

Penambahan 363 kasus virus corona di Jatim ini berasal dari wilayah : +187 KOTA SURABAYA, +39 KAB SIDOARJO, +17 KAB GRESIK, +21 KAB PASURUAN, +3 KAB LAMONGAN.

 (*)

IKUTI >>> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolri Cabut Maklumat Penanganan Covid-19, https://www.tribunnews.com/corona/2020/06/27/kapolri-cabut-maklumat-penanganan-covid-19?page=all.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Update virus Corona di Surabaya dan Jatim Sabtu 27 Juni 2020: Pasien Sembuh 100 Orang, Total 3619, https://surabaya.tribunnews.com/2020/06/27/update-virus-corona-di-surabaya-dan-jatim-sabtu-27-juni-2020-pasien-sembuh-100-orang-total-3619?page=all.
Penulis: Arum Puspita
Editor: Musahadah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Minta Tekan covid-19 di Jatim, Risma: Sebenarnya Surabaya Sudah Turun", https://surabaya.kompas.com/read/2020/06/27/07103951/jokowi-minta-tekan-covid-19-di-jatim-risma-sebenarnya-surabaya-sudah-turun?page=all#page2.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved