Makmur HAPK Hadiri Pemancangan Tiang Pertama Balai Adat Dayak Leppo Jalan, Kampung Tepian Buah Berau
Proses pembangunan balai adat Kampung Tepian Buah di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur mulai dikerjakan.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUN KALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Proses pembangunan balai adat Kampung Tepian Buah di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur mulai dikerjakan.
Hal itu ditandai dengan pemancangan tiang pertama yang digelar melalui adat dan budaya suku Dayak Kenyah Leppo Jalan dengan tema Penading Med’Deng Sukaq Amin Adet oleh pemerintah Kampung Tepian Buah Sabtu (27/06/20) kemarin
Sejumlah tarian khas dan alat musik khas ditampilkan dalam acara tersebut. Karena masih suasana pandemi acara tersebut itupun dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Pendirian balai adat yang disebut terbesar di wilayah Kalimantan Timur itu juga dihadiri Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK berserta istri Sri Marawiyah Makmur.
Juga Bupati H Muharram, Wakil Bupati H Agus Tantomo, Sekda Muhammad Gazali, Kadisbudpar H Masrani beserta beberapa kepala OPD. Selain menghadiri acara para pejabat yang hadir tersebut ambil bagian dalam gotong royong menarik tali pemancangan tiang pertama.
Baca juga; Agenda Tuan Rumah Mubes Kerukunan Dayak Leppo Jalan, Kampung Tepian Buah Berau Bangun Balai Adat
Baca juga; Sang Ibu Mulai Kesulitan Menggendong Anaya dan Inaya, Bayi Kembar Siam di Lombok Timur
Kepala Kampung Tepian Buah Surya Emi mengatakan, rencana anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan balai adat ini mencapai lebih dari 4 milliar dengan ukuran 34 x 56 meter dengan luas lahan 5 Ha.
Surya Emi mengatakan rencananya balai adat rencananya akan digunakan pada Musyawarah Besar Kerukunan Dayak Leppo Jalan pada tahun 2024 mendatang
"Awal mengapa masyarakat antuasias membangun balai adat, berhubungan dengan Dayak Leppo Jalan setiap kali Mubes atau rapat yang ditunjuk menjadi tuan rumah selalu Tepian Buah ditunjuk untuk jadi tuan rumah," katanya.
"Namun selalu ditolah karena balai ada yang ada sudah tidak layak lagi, dan balai adat yang dimulai pengerjaannya ini ditarget 2023 rampung dan dapat jadi tuan rumah," pungkasnya.
Kepala Kampung yang akrab disapa ibu Emi itupun berharap pemerintah daerah bisa membantu dalam pembangunan balai adat yang disebut akan menjadi balai ada terbesar di Kalimantan Timur itu.
Dalam acara tersebut ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, berharap balai ada bisa dibangu sesui target yang telah dicanangkan dan dapat digunakan dalam Musyawarah Besar Kerukunan Dayak Leppo Jalan.
Baca juga; Kisah Pasien Corona Dilakukan Tes Swab 15 Kali, Karantina 82 Hari, Kini Berstatus Sembuh
Baca juga; Dalam Sekejap Bambang Sudah Terkapar di Jalan, Kesaksian Istri Korban Saat Begal Bunuh Suaminya