Virus Corona
Risma Sujud di Kaki Dokter, Blak-blakan Ungkap Tak Pantas Jadi Wali Kota Surabaya
Wali kota Tri Rismaharini alias Risma sujud di kaki Dokter, blak-blakan ungkap tak pantas jadi wali kota Surabaya, minta maaf atas kasus covid-19
"Harusnya aparat ini bisa luwes dan bisa juga tegas sehingga peraturan dan rambu itu bisa ditegakkan secara efektif dan maksimal.
Kalau Bu Risma hanya mengimbau dan teriak-teriak saja pasti dikesampingkan. Harus ada sanksi tegas," ujar Priyo, Sabtu (27/6/2020).
Lebih lanjut, Priyo menilai dengan adanya sanksi tegas, masyarakat akan lebih patuh terhadap protokol kesehatan dan ujungnya bisa menekan angka penularan covid-19.
HIPAKAD Jatim masif melakukan kegiatan sosial untuk membantu menekan penularan covid-19.
Salah satunya adalah melakukan penyemprotan disinfektan pada lebih kurang 14 ribu rumah dan membagikan ribuan sembako ke masyarakat terdampak.
"Secara maraton selama dua belas hari kita melakukan penyemprotan, pagi hingga malam hari," ujar Priyo.
Waktu akhir pekan, dimanfaatkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk berkeliling Surabaya dan membagikan masker secara gratis, Minggu (28/6/2020).
Banyak lokasi yang disasar Risma, terutama pusat keramaian, tempat jujugan warga Surabaya.
Kebetulan, acara bagi-bagi masker ini juga digelar bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Jatim.
"Pakai masker, maskernya dipakai,” kata Risma, melalui pengeras suara yang ia gunakan sembari mengelilingi beberapa kawasan di Surabaya.
Di Pasar Tembok Dukuh misalnya, Wali Kota dua periode itu membagikan masker kepada para pedagang maupun pembeli.
Risma minta mereka disiplin terhadap protokol kesehatan agar wabah Virus Corona atau covid-19 tidak semakin meluas.
Warga juga diajak agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus pandemi ini.
Dia mengingatkan, sudah banyak orang yang terpapar lantaran virus ini. Bahkan ada juga yang sampai meninggal dunia.
Sebab itu, masing-masing harus menjaga diri agar tetap disiplin.
"Kalau bapak ibu sakit, yang kasihan saudaranya, keluarganya, istrinya, suaminya, anak-anaknya, juga Dokter sampai kelelahan.
Kalau nanti tidak pakai masker saya apakan? Saya suruh bantu kasih makan orang gila (di Liponsos Keputih) ya. Tolong nurut disiplin," ujar Risma kepada warga.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Fadil Imran, bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, dan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, serta Pangkoarmada II Laksda Heru Kusmanto juga ikut membagikan masker kepada pengunjung pasar, baik kepada pedagang maupun kepada pembeli.
Tak hentinya mereka mengingatkan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, salah satunya selalu mengenakan masker ketika beraktivitas keluar rumah.
"Hari ini kita membagikan dua juta masker serentak di Surabaya," kata Widodo di sela acara.
Selain di Pasar Tembok, Forkopimda Jawa Timur juga membagikan masker kepada komunitas sepeda di Jalan Tunjungan serta pengunjung di Taman Bungkul.
Masyarakat mengapresiasi langkah Forkopimda Jawa Timur ini dan dianggap bisa menekan angka penularan covid-19 terutama di Surabaya.
"Alhamdulillah bagus ya untuk menekan angka penularan covid-19. Karena selama ini kesadaran masyarakat juga masih kurang walaupun masker mudah didapatkan," kata Sucahyono, seorang pesepeda yang mendapatkan masker.
(*)