Breaking News

Surabaya Sumbang Angka Tinggi Kasus Covid-19 di Jatim, Keluarga TNI AD Minta Risma tak Cuma Teriak

Angka kasus positif covid-19 di Jawa Timur terus menanjak hingga total mencapai 11.170 kasus per 27 Juni 2020, bahkan sudah menyalip DKI Jakarta.

IST/YUSRON NAULFAL PUTRA
Aksi Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma setelah keluarga TNI AD minta jangan hanya teriak-teriak. Pangdam dan Kapolda Jatim ikut turun tangan bagi-bagi masker, Minggu (28/6/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SURABAYA- Angka kasus positif covid-19 di Jawa Timur terus menanjak hingga total mencapai 11.170 kasus per 27 Juni 2020, bahkan sudah menyalip DKI Jakarta.

Tingginya kasus positif covid di Jawa Timur disumbang paling banyak dari Surabaya.

Kondisi ini membuat Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma harus ekstra keras dalam upaya menekan angka kasus positif covid-19. 

Berikut ini aksi  Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma setelah keluarga besar TNI AD minta dirinya jangan hanya teriak-teriak, tapi tegas terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.

Dalam aksi pada Minggu (28/6/2020), Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim juga turun tangan ikut bagi-bagi masker kepada warga.

Seperti diketahui update penyebaran Virus Corona di Jatim dan Kota Surabaya masih tinggi.

Per 27 Juni 2020, ada tambahan 299 kasus positif covid-19 di Jatim sehingga total kasus kumulatif menjadi 11.170 kasus.

Surabaya sendiri bertambah 70 kasus covid-19 baru, sehingga total kasus kumulatif di Surabaya menjadi 5.414 kasus.

Per tanggal 28 Juni 2020, kasus baru covid-19 di Jatim mencapai  330 pasien dari 1.198 penambahan kasus baru Covid-19 secara nasional.

Tingginya kasus baru Covid-19 di Jawa Timur menjadi perhatian masyarakat.

DPD Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat Jawa Timur (HIPAKAD Jatim) ikut prihatin dengan penambahan kasus baru Covid-19 di Jawa Timur yang tinggi.

Bahkan kasus pasien positif di Jawa Timur sudah menyalip DKI Jakarta.

Baca juga: 15 Vaksin Virus Corona Sudah Uji Klinis, Pengiriman Dimulai Akhir 2020, Negara Uni Eropa Sudah Pesan

Baca juga: Lima Hari Naik 37 Kasus Positif, Dua Blok Ruang Isolasi RSUD Kanujoso Balikpapan Kaltim, Sudah Penuh

Salah satu daerah yang menjadi zona merah di Jawa Timur yakni Kota Surabaya.

Ketua DPD HIPAKAD Jatim Priyo Effendy menyarankan agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberlakukan sanksi tegas terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.

Menurut Priyo, penyebab utama penularan covid-19 di Jatim sulit ditekan lantaran masyarakat kurang disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Di sisi lain, petugas juga tidak tegas terhadap warga yang tidak disiplin.

Priyo menilai jika Pemkot Surabaya sebatas mengeluarkan imbauan dan teriak-teriak mengenai disiplin protokol kesehatan, bakal dianggap warga hanya angin lalu.

Untuk itu perlu ada sanksi tegas.

"Harusnya aparat ini bisa luwes dan bisa juga tegas sehingga peraturan dan rambu itu bisa ditegakkan secara efektif dan maksimal.

Kalau Bu Risma hanya mengimbau dan teriak-teriak saja pasti dikesampingkan. Harus ada sanksi tegas," ujar Priyo, Sabtu (27/6/2020).

Lebih lanjut, Priyo menilai dengan adanya sanksi tegas, masyarakat akan lebih patuh terhadap protokol kesehatan dan ujungnya bisa menekan angka penularan covid-19.

HIPAKAD Jatim masif melakukan kegiatan sosial untuk membantu menekan penularan covid-19.

Salah satunya adalah melakukan penyemprotan disinfektan pada lebih kurang 14 ribu rumah dan membagikan ribuan sembako ke masyarakat terdampak.

"Secara maraton selama dua belas hari kita melakukan penyemprotan, pagi hingga malam hari," ujar Priyo.

Waktu akhir pekan, dimanfaatkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk berkeliling Surabaya dan membagikan masker secara gratis, Minggu (28/6/2020).

Banyak lokasi yang disasar Risma, terutama pusat keramaian, tempat jujugan warga Surabaya.

Kebetulan, acara bagi-bagi masker ini juga digelar bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Jatim.

"Pakai masker, maskernya dipakai,” kata Risma, melalui pengeras suara yang ia gunakan sembari mengelilingi beberapa kawasan di Surabaya.

Di Pasar Tembok Dukuh misalnya, Wali Kota dua periode itu membagikan masker kepada para pedagang maupun pembeli.

Risma minta mereka disiplin terhadap protokol kesehatan agar wabah Virus Corona atau covid-19 tidak semakin meluas.

Warga juga diajak agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus pandemi ini.

Dia mengingatkan, sudah banyak orang yang terpapar lantaran virus ini. Bahkan ada juga yang sampai meninggal dunia.

Sebab itu, masing-masing harus menjaga diri agar tetap disiplin.

"Kalau bapak ibu sakit, yang kasihan saudaranya, keluarganya, istrinya, suaminya, anak-anaknya, juga dokter sampai kelelahan.

Kalau nanti tidak pakai masker saya apakan? Saya suruh bantu kasih makan orang gila (di Liponsos Keputih) ya. Tolong nurut disiplin," ujar Risma kepada warga.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Fadil Imran, bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, dan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, serta Pangkoarmada II Laksda Heru Kusmanto  juga ikut membagikan masker kepada pengunjung pasar, baik kepada pedagang maupun kepada pembeli.

Tak hentinya mereka mengingatkan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, salah satunya selalu mengenakan masker ketika beraktivitas keluar rumah.

"Hari ini kita membagikan dua juta masker serentak di Surabaya," kata Widodo di sela acara.

Selain di Pasar Tembok, Forkopimda Jawa Timur juga membagikan masker kepada komunitas sepeda di Jalan Tunjungan serta pengunjung di Taman Bungkul.

Masyarakat mengapresiasi langkah Forkopimda Jawa Timur ini dan dianggap bisa menekan angka penularan covid-19 terutama di Surabaya.

"Alhamdulillah bagus ya untuk menekan angka penularan covid-19. Karena selama ini kesadaran masyarakat juga masih kurang walaupun masker mudah didapatkan," kata  Sucahyono, seorang pesepeda yang mendapatkan masker. (*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Aksi Risma Setelah Keluarga TNI AD Minta Jangan Hanya Teriak-teriak, Pangdam Ikut Turun Tangan, https://surabaya.tribunnews.com/2020/06/28/aksi-risma-setelah-keluarga-tni-ad-minta-jangan-hanya-teriak-teriak-pangdam-ikut-turun-tangan?page=all.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved