Gagal PPDB DKI Jakarta 2020? Orangtua Jangan Langsung Panik, Bisa Lakukan Ini Mencegah Siswa Depresi
Polemik dalam proses penerimaan peserta didik baru atau PPDB DKI Jakarta 2020 via jalur zonasi masih belum selesai.
Reza mengatakan, anaknya belum mengikuti PPDB DKI Jakarta 2020 jalur prestasi.
• Berita Terbaru Gaji 13 PNS TNI Polri dan Pensiunan, Kemenkeu Minta Maaf, Kapan Sebenarnya Dicairkan?
• ILC TV One Tadi Malam Sujiwo Tejo Merasa Aneh, Kok Video Jokowi Ngambek ke Anak Buah Dipublish?
"Belum daftar ke mana-mana. Saya bisa lihat daftar SMA yang masih bisa terima anak saya," kata laki-laki yang bekerja di bindang IT itu.
Ia memilihkan anaknya sekolah swasta yang berjarak sekitar empat kilometer dari rumahnya.
Reza sendiri tinggal di bilangan Otista, Jakarta Timur.
"Dalam kota saja. Saya mau yang tak jauh (dari rumah)," ujarnya. PPDB DKI Jakarta 2020 kini memasuki tahap seleksi via jalur prestasi.
Sebelumnya, DKI Jakarta telah melakukan PPDB jalur afirmasi, zonasi, inklusi, dan prestasi non-akademik.
Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta 2020 jalur zonasi menyisakan kesedihan dan kekecewaan untuk anak-anak. Anak-anak menangis dan mudah marah karena tersingkir dari sekolah pilihan meskipun dekat dari rumah.
Polemik PPDB DKI 2020 Jalur Zonasi, Siswa Menangis Berhari-hari hingga Banyak Diam
Linda Widyasari, orangtua dari peserta PPBD DKI Jakarta 2020 jenjang SMA, mengatakan, anaknya tidak diterima di sekolah di sekitar rumahnya. Ia tinggal di daerah Bukit Duri Selatan, Tebet, Jakarta Selatan.

"Sekarang anak pasrah. Waktu pengumuman lewat usia ya menangis berhari-hari," kata Linda saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).
Anaknya, Naira Callista Maheswaril, ikut PPDB DKI Jakarta 2020 jalur zonasi ke SMA 8, 26, dan 54.
Nilai rapor Naira di SMP 115 pada semester I-V rata-rata 9.
• Edaran Walikota Balikpapan Soal Pendatang Wajib Swab tak Diperpanjang, Diganti Instruksi Gubernur